CHAPTER 19

468 24 2
                                    

Annyeong yoerebun xixi
.
.
.
Makacih banget pokoknya yang udah spam vote, dan rata-rata yang kasih vote garis keras Vsooo yah wkwk.
.
.
.
Spam vote and komen yah insyaallah aku pasti balesin komen kalian, atau ada yang mau curhat author ladenin kok.
.
.
.
Okey stay tune gais
.
.
.
.. happy reading..














"Kapan Lo bangun hm?, Lo nggak mau ngeliat gw lagi? Gw mohon bangun untuk semua orang"ungkap Gibran sambil mengeratkan genggaman tangan mereka

"Maafin gw ya, gw dateng kurang cepat  buat nyelamatin Lo"sambungnya lagi sendu.

Ceklek..

Bunyi pintu mengalihkan pandangan Gibran dari Anya dan menatap seorang pria yang masuk dalam ruangan itu,seketika rautnya menjadi dingin setelah melihat devano lah yang masuk.

"Lo mau ngapain?"ujar Gibran dengan rahang yang mengetat.

Devano terkekeh kecil sambil bersedekap dada, menatap remeh Gibran yang melayangkan tatapan tajam untuk dirinya.

"Gw pengen liat calon pacar gw, apa gw salah?"ujar Devano dengan santai tanpa melihat raut wajah Gibran yang semakin dingin, hawa diruangan itu pun berubah menjadi mencekam.

"Anya punya gw, bukan Lo dan jangan sekali-kali Lo bilang Anya calon pacar Lo "ujar Gibran menunjuk wajah Devano.

"Cih, punya hak apalo ngalarang gw anggap Anya sebagai calon pacar,Lo aja nggak ada status sama dia"decih Devano remeh.

"LO—

Ceklek..

Mommy Anya memasuki ruangan Anya sambil menenteng tas pakaian untuk anya, mommy Anya mengerinyit bingung melihat dua seorang pria yg tengah beradu tatapan tajam satu sama lain.

"Loh Devano kapan dateng, udah lama yah?"ucap mommy Anya menyambut kedatangan Devano, dan tanpa melihat bahwa saat ini raut wajah Gibran menjadi mengeras ketat.

"Baru kok Tan, tiga menit yang lalu"jawab Devano dengan senyum manis yang terbit dibibirnya.

"Cihh, gaya"gumam Gibran kesal

"Kalian udah makan?"

Mereka berdua sontak menggelengkan kepala serentak, membuat mommy Anya tersenyum geli.

"Yaudah kalian berdua ke kanti RS aja, sekarang gantian biar Tante yang jaga Anya hm?"ujar mommy Anya membuat kedua pria itu saling menatap kali beran pergi keluar ruangan.

Mommy Anya tersenyum sendu melihat putrinya yang tak kunjung membuka matanya, tepat sudah tiga Minggu lamanya gadis cantik dengan netra coklat itu tak kunjung menampakkan tanda-tanda akan bangun.

"Sayang kamu tau nggak tadi mommy masak telur balado kesukaan kamu, kamu nggak mau bangun cobaain masakan mommy"ungkap mommy Anya tapi hanya keheningan yang menyapa,Anya tidak bergerak sedikit pun.

"Gak papa lain kali kamu bisa cobain lagi masakan mommy yah sayang"sambung mommy Anya lagi sambil mengecup dahi putrinya lembut.

"Mommy kangen nak"hancur sudah pertahanan mommy Anya yang tadinya tidak ingin menangis, lututnya seolah menjadi jelly tak bertulang membuat wanita paruh baya itu jatuh terduduk di samping brankar putrinya,

" Mommy kangen suara kamu sayang, hiks kangen banget"sendu wanita paruh baya itu

Memeluk putrinya sayang, rindunya semakin membuncah ketika merasakan jantung putrinya yang cukup melemah detakannya, apakah putrinya tidak ingin melihat dunia lagi pikirnya sendu.

***

"Pahh buka pah rara takut hiks"teriak Rara setelah sadar dari pingsannya.

Rara pikir setelah pingsan papa nya akan datang dan membawanya pergi dari ruangan ini tapi hasilnya nihil, papanya tak kunjung muncul melihat keadaannya yang cukup bisa dibilang kacau
Rambut Curly nya berantakan lipstik yang sudah meluber ke area sekitar bibirnya, mata yang membengkak, jangan lupa tangannya juga pun ikut memerah keunguan karena terus mengetuk  pintu kayu gudang.

"Mah Rara takut, ra-ra nye-sel hik-s ngh papa buka pintunya hiks Rara janji gak akan malu-maluin nama papa lagi hiks,pah disini gelap Rara nggk suka hiks hiks pahh hiks hiks mama hiks"ujar gadis itu sambil menjambak rambutnya hingga beberapa helai tercabut dari akarnya.

"Sayang tidak boleh seperti itu, kamu hanya perlu berdoa dan renungin kesalahan kamu, mohon minta ampun sama yang diatas"ujar seorang wanita membuat Rara melepaskan jambakannya dan melihat sekitar

"Mama? Mah Rara kangen sama mama,mama dimana"ujar Rara dengan antusias, setelah 13 tahun lamanya ia kembali mendengar suara yang telah melahirkan nya ke dunia

"Mama ada didalam batin kamu, cukup berdoa, dan kamu pasti bisa mendapat petunjuk di setiap perjalanan yang akan kamu tuju"

"Berdoa ya sayang biar mama tak perlu khawatir lagi dengan keadaan Rara, disini ya?"lirihan itu perlahan hilang bagaikan hembusan angin yang menerpa melewati celah-celah jendela gudang.

"Mamah"ucapan sendu itu keluar begitu saja dari bibir wanita 18 tahun itu.

****

"Hei sayang kapan bangun? Nggak rindu dengan Daddy tampan mu ini hm?"kekeh sang Daddy Anya sambil menggenggam tangan putrinya lembut

"Kapan Daddy bisa denger suara kamu, sudah 3 Minggu kamu tidak bergerak sedikitpun "ucap Daddy Anya dengan serak terisak, dia tidak bisa melihat keadaan putrinya yang lemah seperti ini, putrinya adalah kelemahan baginya dan sangat berharga dalam hidupnya.

"I Miss you so bad little princess"ungkap daddy-nya lirih

*****

" Adohh pala gue rasanya mau pecah aja ngeliatin ini angka, kenapa sih ini pake di x  segala bikin gw pusing"ucap rose dramatis,membuat Lisa memutar bola matanya malas.

"Lo nya aja yang bego"Datar Lisa

"Gw ini kagak bego ya, seandainya aja Anya udah sehat—

"Lo pengen contek kan?

"Hehe itu tau"cengengesan rose

"Emang bener-bener Lo bebanya anya"hina Lisa secara rerang-terangan

"Ih Lo kenapa sih kayaknya dendam banget Ama gw, perasaan gw nggak ngapain-ngapain"ucap rose datar

"Gak"

"Hu dasar Lo batu aki"hina balik rose pada Lisa

"Nanti kita jenguk Anya lagi yah, gw udah kangen sama dia"ucap rose yang diangguki oleh Lisa singkat

******


















Yeay up lagi insyaallah nanti kalau nggak ada halangan aku up lagi jam 4 sore

Spam vote and spam next di komentar yah

See you di next chapter selanjutnya

Babayy

🌟👇

TITIK TERAKHIR ! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang