CHAPTER 18

481 21 1
                                    


Annyeong yoerebun hehe...
.
.
.
Aku udah usahain supaya double up karena 2 hari aku nggak update jadii stay tune gais.
.
.
.
Vote and komen Jan lupa, supaya akunya bisa double up lagi hihiii
.
.
.

.. happy reading..

"Bunda nggak nyangka, Rara bisa senekat itu sama Anya"ucap bunda Gibran sambil menggelengkan kepalanya tak habis pikir

"Gibran juga awalnya kaget Bun, sama sikap Rara yang kayak gini."jawab Gibran setuju dengan apa yang dikatakan bundanya

"Pokoknya kamu harus batalin pertunangan kalian, bunda nggak mau punya mantu kayak Rara Rara itu"telak bundanya menatap tajam tepat pada Gibran

Gibran menghela nafas panjang dan menggenggam kedua tangan bundanya lembut.

"Gibran juga maunya gitu bunbun, tapi kalau ayah gak setuju kita bisa apa?"ucap Gibran menatap bundanya dengan sorot teduh

"Bunda cuman ingin yang terbaik buat kamu nak"tutur bunda sambil menundukkan kepalanya lirih

"Gibran tahu bunda pengen Gibran bahagia, tapii ayahkan kepala keluarga kita nggak boleh ngebantah ayah"ucap Gibran sambil mengelus kedua pipi ibunya sayang

"Tapii-

Tok..toko

Gibran membuka pintu kediamannya dan melihat ayahnya yang berdiri gagah sambil menenteng jas kerjanya.

"Yah,, sini dulu bunda pengen ngobrol"panggil bunda yang dituruti langsung oleh ayahnya

"Ada apa pun"tanya ayah Gibran datar

"Aku mau pertunangan Gibran dan Rara dibatalkan."tegas bundanya tanpa ingin diganggu gugat.

Ayahnya menghela nafas kemudian menatap kedua manik istrinya lembut.

"Baiklah, secepatnya ayah akan urus semuanya."jawab ayahnya santai tanpa memperhatikan ibu dan anak yang kini melongo melihat kesantaiannya

"Kenapa!"

"Ayah yakin?"

"Ayah serius?"

Tanya keduanya serempak yang dibalas deheman dan angguka kecil dikepala ayahnya

"Ayah yakin dan serius karena beritanya sudah tersebar luas di publik maupun Internet."ucap ayah dengan rahang yang mengerat.

"Gibran, nanti malam bunda mau jenguk Anya yah, soalnya bunda udah kangen banget"

"Ayah juga ikut"ucap lagi ayahnya yang balas anggukan singkat dan senyum tipis yang terpatri di wajahnya

******

"Anya, nyak Lo tahu nggak-

"Nggk"

"Ishh Lo bisa diem gak sih gw nggak ngomong sama Lo yah dasar doraa"sinis rose pada Lisa yang sudah merubah raut wajahnya menjadi datar di hadapan rose

"Lagian Lo ngomong sama patung, cihh"dengan tak tahu malunya Lisa menoyor kepala rose pelan tapi mampu membuat rose mengasuh kesakitan karena kekuatan Lisa yang bisa dibilang cukup kuat meskipun badan Lisa kurus tapi tenaga wanita itu seperti angin topan

TITIK TERAKHIR ! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang