Part 14

1K 101 57
                                    

Males lanjut kalau kalian males
Vote dan komen.



HAPPY READING!

Matahari mulai terbenam,langit yang tadinya cerah sekarang berubah menjadi hitam karena awan hitam mulai menyelimuti dikota Seoul.

Sepertinya akan turun hujan, tetapi seorang gadis cantik nan imut itu sedang duduk melamun di singgle sofa dan tangan nya memegangi secangkir coklat panas.

Tidak berniat ingin meminumnya karena pikirannya sedari tadi tidak bisa berhenti memikirkan kejadian tadi.

"Kenapa tidak diminum? Tenang aja gue gak ngasih racun kok." Ucap laki-laki tampan yang sedari tadi menatap gadis yang ada didepannya.

"A-ah iya" Jennie gadis itu segera meminum coklat panas yang ada ditangannya.

"Yeonjun terima kasih sudah mengijinkan Jane ada disini."

"Santai saja,lagi pula kita teman kan?" Ucap Yeonjun mengangkat sebelah alisnya.

Jennie yang mendengar ucapan nya pun tersenyum lalu mengangguk.
Sekarang ini mereka sedang ada di apartemen milik Yeonjun.

"Yeonjun, eumm kau tinggal sendirian disini?"

"Em ya, orang tua gue tinggal di Deugu."

Jennie mengangguk lalu meminum coklat panas nya lagi hingga habis.
Ponselnya berdering dari tadi,dan dia mencoba mengabaikan nya.

"Eum sepertinya Jane harus pulang."

"Serius? Gerimis nih" Yeonjun menatap Jennie.

"Tidak apa,nanti Jane naik taksi aja"

"Gue anterin aja,"

"Gausah Jun Jane dari tadi sudah merepotkan"

Terdengar helaan nafas panjang. "Gue gak merasa direpotkan Jane. Ayo gue anterin naik mobil." Yeonjun berucap lalu menyambar kunci mobilnya yang berada diatas meja.

***

Mobil milik Yeonjun berhenti didekat Mension Taehyung. Jennie mengatakan agar tidak mengantarkan nya sampai didepan Mension.

"Beneran disini aja? Gamau gue temenin masuk?"

"Disini aja gapapa lagi pula Mension Daddy juga dah keliatan tuh"

"Okay nih pakek payung nya."

Jennie menerima payung yang Yeonjun berikan. Lalu segera membuka pintu mobil."Yeonjun duluan aja."

"Beneran?"

"Eumm makasih ya"

"Sama-sama,kalau ada apa-apa hubungi gue."

Yeonjun tahu pasti Jennie butuh waktu sendiri.

Jennie mengangguk saat di apartemen milik Yeonjun mereka bertukar nomor ponsel. Setelah itu mobil Yeonjun mulai menjauh dari pandangan Jennie.

Kemudian Jennie segera mengeratkan genggaman tangan yang ia gunakan untuk menggenggam gagang payung.
Ia melangkahkan kakinya menuju Mension milik Daddynya.

Apa Daddynya akan marah? Atau khawatir? Ah Jennie menebak pasti Daddynya akan memarahinya. Karena tidak pulang dan apalagi ini sudah malam.

Menghirup udara sebanyak banyaknya dan menghembuskan nya perlahan, Jennie sudah sampai didepan gerbang Mension,lalu kemudian terdengar suara yang ia yakin satpam yang berjaga.

"Astaga nona Jennie anda kemana saja,sedari dari kami mengkhawatirkan nona, apalagi tuan Besar mengamuk karena anda tidak ditemukan."

"Jane tidak papa ahjussi,kalau begitu Jane masuk dulu."

PSYCHOPATH DADDY Taennie  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang