X

626 90 25
                                    

"Oh! Sayang! Kalau tahu kamu kesini, Tante bakal masak yang lebih banyakan" kata Tante Vio terlampau bersemangat. Dia bahkan sekarang meluk Aluna. Karena Hendery terlalu bingung mau bawa Aluna kemana, jadi dia bawa balik ke rumah aja. Selain menyelesaikan kebingungannya, datangnya Aluna ke rumahnya membawa angin segar untuk Voilet. Maminya.

"Gak usah repot-repot, tante. Hehehe" balas Aluna. Canggung, man. Soalnya Tante Vio ini jenis orang yang kalau suka sama orang bakal disayang-sayang gitu lo sedangkan Aluna bukan tipikal orang seperti itu.

"Tadi Dery bawain gak gaun yang Tante beliin buat kamu?" Tanya Violet yang sudah mendudukan Aluna di kursi meja makan. Violet bahkan menyuguhkan sendiri makanan untuk Aluna. Padahal ya, banyak banget para pramusaji yang bisa melakukan itu untuk Aluna. Aluna juga bisa sendiri kok.

"Eh?" Mata Aluna menuju ke arah Hendery diseberangnya.

"Yang tadi gue bawain. Belum dibuka sama Luna, Mi. Tadi kita langsung kesini" kata Hendery mewakilkan Aluna.

"Tahu gak pas lihat gaun itu Tante langsung inget kamu. Oh iya, nanti ke acaranya barengan Dery ya, biar dia yang jemput"

"Emoh" Aluna mau bilang kayak gini

"Gak usah tante, ntar ngerepoti-"

"Gak ngerepotin, nanti barengan Irsa juga" potong Hendery.

Okay, kalau ada Irsa boleh deh pikir Aluna

Soalnya ya dia gak sanggup kalau harus satu mobil lagi dengan Hendery. Tadi aja mereka diem-dieman cuman ada suara halus dari speaker audio mobil Hendery.

"Tuh gak ngerepotin sama sekali kok! Makan dulu ya Alunan, Tante tinggal bentar ke dapur. Tante tadi bikin marble cake! Alunan harus nyobain"

Masih menjadi misteri kenapa Violet segitunya sama Aluna, yang punya diri aja bingung. Soalnya dia dan Tante Vio itu jarang ketemu tapi kok ada ya orang sebaik Tante Vio di zaman eydan seperti sekarang.

Baru aja Aluna mau nyuap makananya, hp nya bunyi. Ada notifikasi chat masuk.

Marcus: Dimana ?

Marcus: Kata Lita, lo keluar sama Dery

Marcus: Shareloc, gue susulin

Marcus: Lun

Marcus: Gue jelasin semuanya tapi jangan silent treatment gue

Block this contact ?

Yes / No

You blocked this contact.

.....

Ternyata Tante Vio itu orangnya asik banget bahkan ini mungkin gak bisa dipercaya ya, Hendery orang nya lumayan menyenangkan masa?!

Karena itu Aluna sampai lupa waktu, hari udah sore pas Aluna dianter pulang sama Hendery. Aluna sempat melupakan rasa tak nyamannya tadi sebelum bertandang ke rumah Violet. Namun saat melihat mobil Marcus terparkir cantik di halaman rumah Aluna, perempuan itu baru tersadar.

"Ada Marcus" kata Hendery yang sudah mematikan mesin mobilnya, dia memarkirkan mobil sedannya disamping mobil SUV Marcus.

"Gue gak buta" jawab Aluna sewot ngebuat Hendery menggelengkan kepalanya. Rada unexpect dengan balasan nge-gas Aluna.

"Yuk, turun"

"Lo ngapain ikut keluar ?" Tanya Aluna saat Hendery sudah melepas seatbelt nya. Cuman nganter kan ? Kenapa pake mau turun segala pikir Aluna.

"Ya gak sopan lah, nganter orang cuman dilihatin dari mobil. Gue anter sampai depan pintu"

Lagi-lagi, Hendery dengan norma kesopanannya. Emang ya kalau terlahir dari keluarga yang kaya mampus tujuh turunan, tujuh tanjakan, tujuh tikungan, attitude nya beda dengan Aluna yang serampangan. Aluna bukannya buta kesopanan ya tapi Hendery ini udah next level gitu loh. Seakan-akan dia di ikut kelas privat.

"Gak usah. Lagian ada Marcus-"

"Malah karena ada Marcus, kalau lo diapa-apain gimana ?"

Aluna diam. Dia kok rasanya asing ya dengan Hendery yang ngotot begini.

Akhirnya keluarlah mereka berdua dari mobil Hendery, bahkan Hendery minjamin jaketnya buat Aluna dengan alasan "angin sore gak baik buat badan."

Padahal dia juga ngerasain angin sore sepoi-sepoi nya ???

Mata Marcus menajam saat melihat Aluna datang bersebelahan dengan Hendery. Matanya sih lebih membara ke arah Hendery sedangkan Hendery memandang santai adik temannya.

"WA gue kok diblock ?" Tanya Marcus tanpa basa basi pada Aluna.

"Berisik" Jawab Aluna yang lagi membuka pintu rumahnya. Setelah berhasil, Aluna berbalik "Mau mampir lagi ?" Pertanyaan itu terlempar pada Hendery.

Hendery menggeleng sambil menarik senyum "gak usah, gue balik aja."

Dan duar!!

Terjadilah kejadian langka dan pertama kali terjadi yang ngebuat Aluna sama Marcus kaget melongo adalah Hendery yang menepuk pelan puncak kepala Aluna lalu berucap lembut

"Istirahat ya, sampai ketemu hari minggu"

Aluna dan Marcus bertatapan seakan-akan menggambarkan...

What the fuckity fuck just happend ?!!

Bet on UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang