XVII

562 77 19
                                    

Oke, sekarang kita beralih ke kediaman Irene yang secara ajaib lagi ngadain acara juga. Padahal ya, Violet dari jauh-jauh hari udah ngirim undangan beserta hampers buat Irene. Violet juga udah nelpon Irene untuk dateng.

Dan naasnya gak ada satu orangpun yang jadi perwakilan untuk dateng ke pesta Anniversary nya Tante Vio, bahkan Jeffrey yang notabenenya temanan akrab sama Hendery juga gak datang

Yah, susah juga sih mau dateng, soalnya kan, acara yang malam ini yang diadakan di kediaman Irene itu bintang utamanya adalah Jeffrey.

Tapi kenapa bintang utamanya merengut ya? Sepet gitu mukanya.

Irene juga kelihatan banyak melamun.

Si duo rusuh juga, pada diem-dieman semua.

Satu keluarga itu lagi duduk di ruang kerja Irene, semuanya lagi diem-dieman.

Saat mengetahui rencana perayaan anniversary Violet. Irene punya pikiran lain. Apalagi saat Violet bilang kalau dia secara khusus mengundang Aluna untuk datang ke acaranya itu. Entah kenapa otak Irene berputar cepat.

Akhirnya dalam waktu satu minggu, Irene merencanakan acara lamaran Jeffrey dan Embun.

Omo!!!

"Gimana ? Aluna udah sampai acara Tante Vio, Jeff ?" Akhirnya Irene membuka suara.

Jeffrey lalu membuka hp nya, dan membuka roomchat-nya dengan Irsa untuk melihat balasan dari temannya itu.

Jeffrey : Luna udah nyampe ke acara Tante Vio, Sa ?

Irsa: Sent a picture.

Irsa: Udah. Acara lo kapan mulai ?

Jeffrey: Bentar lagi

Irsa: Goodluck, Bro. Don't get a cold feet.

Jeffrey: Thanks, Sa.

Irsa: Kalau udah siap, lo harus ngomong ke Alunan ya Jeff.

Irsa: She deserve a closure.

Jeffrey: I'll keep that in mind.

Jeffrey akhirnya menatap sang ibu dan mengangguk pelan. Marcus yang daritadi mantengin cuman bisa menghela nafas.

Capek dengan drama keluarganya.

Di satu sisi, Jovan tuh kayak gagal paham dengan konsep acara yang akan diadakan dirumah nya ini. Soalnya dia baru aja kelar visit dari balikpapan, tiba-tiba di rumahnya udah banyak orang, ada yang lagi bawa bunga-bunga lah, ada yang lagi bawa piring lah, ada yang lagi ngangkut kursi lah. Pokoknya semua sibuk.

Pas dia nanya sama Mbok Susi yang udah lama kerja dirumahnya, dia dapat bocoran kalau malam ini itu acara lamaran kakaknya. Jeffrey sama Embun.

Apakah Jovan kaget ?

Enggak juga, sih. Soalnya Irene tuh udah beberapa kali bolak-balik butik langganannya bersama Embun si rambut biru itu, untuk nyobain beberapa gaun lamaran.

Tapi yang ngebuat kaget tuh adalah timing nya yang cepat banget. Kayaknya baru 3 hari yang lalu Jovan dijadikan supir oleh Irene untuk ke Butik langganan ibunya itu.

Selain itu, seharusnya kan kalau lamaran itu pada happy gitu yah ? Ini kok semua pada lemes dan muram gitu ekspresinya.

Jovan sampai berbisik ke Marcus menyuarakan pendapatnya "Ini sebenarnya acara apa sih bang ? Lamaran kok vibes nya sedih amat, lebih mirip tahlilan" Yang dibalas sama delikan tajam oleh Marcus.

"Syukurlah Aluna sampai dengan selamat. Boys, seperti yang Ibu bilang pagi tadi, acara malam ini limited untuk keluarga kita dan keluarga Embun aja. Tidak akan ada publikasi, and Jeffrey, makes sure Embun and her family know that. Cukup kita saja. Understand, boys?"

Niat Irene itu sebenarnya baik. Dia gak mau Aluna lebih terluka. Karena itu lamaran ini dia rahasiakan hanya untuk keluarga kedua belah pihak.

Penjelasan Irene dibalas dengan anggukan oleh ketiga putranya, membuat Irene menghela nafas lagi. Irene harus mengakui dia kira dia akan sangat senang saat anaknya melakukan pertunangan atau pernikahan. Tapi kenapa sekarang rasanya sangat berat ?

"Okay, ayo kita kebawah, sebentar lagi kayaknya keluarga Embun datang" perintah Irene yang lebih dulu keluar dari ruang kerjanya diiringi oleh Jovan.

Meninggalkan Jeffrey dan Marcus.

"Tadi siang, lo ngomong apa bang sama Aluna?" Marcus membuka suara.

"None of your business, Marcus-"

"It's my business if it's about her. It's always my business. You knew that" potong Marcus sambil menatap Jeffrey remeh.

"Jangan egois, bang. Di dunia ini gak hanya tentang lo. Jangan selalu mau menang sendiri. Mau perasaan lo yang didahulukan"

"Set her free, Bang. Lo udah punya Embun sekarang." Tambah Marcus sebelum berjalan menjauh dari Jeffrey. Namun balasan Jeffrey selanjutnya berhasil membuat langkah Marcus terhenti.

"You'll never ever be with her, Marcus. Dan gue jamin itu."

"...."

"Afterall yang bersama dia selama 7 tahun ini bukan lo, tapi gue. Dan gue janji lo gak akan pernah bisa berada ditempat gue."

....

Sneak peek of Jeffrey & Embun's
(Secret) Engagement

Sneak peek of Jeffrey & Embun's (Secret) Engagement

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bet on UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang