"gue ketua osis, tugas lo cuman kerjain apa yang gue suruh."
"kalo lo gak bisa kerja gausah masuk osis, beban."
"lo bisa kerja gasih?"
"kalo gak tau ngomong! jangan diem doang, bisu lo?!"
seperti itulah kata kata nyelekit seorang ketua osis di sekol...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Revisi narasi dilakukan tiap hari, jadi maapin kalo ada narasi yang basic/cringe/boring.
• • e n j o y • •
—Esha's POV Seminggu kemudian aku dan anggota yang lain sudah memasuki pekan sibuk akibat studoor. Kami dengan formasi lengkap sesuai keinginan kafka berkumpul di ruang osis menunggu kafka memulai rapat.
"sha, gimana LPJ ? udah di ACC ?" tanya kafka berulang ulang kali yang buat ku geram tapi aku gabisa apa-apa selain mengomel dalam hati.
"Udah. lo udah nanya itu dari siang tadi."
Ruang osis kini sudah hampir sepi, menyisakan gue, kafka dan beberapa anggota lainnya yang notabene nya adalah koordinator dan sekretaris dari masing-masing divisi dalam rangka nyelesain LPJ mengakhiri proker di bulan februari.
Kafka mengedikkan bahu nya, "Memastikan aja, lo biasanya selalu lupa kalau gak di ingetin."
Aku merotasikan mata ku jengah tanpa berpaling dari laptop di depanku.
senyap.
Kafka sibuk dengan membereskan berkas berkas di atas lemari dan aku disini berusaha nyelesain ini secepatnya biar bisa pulang! im tired and i want my bed now argh!! karena sekarang udah hampir jam tujuh lewat.
"Ka, ini gimana biar logo nya bisa ke kanan dikit? ini letaknya kurang pas." keluh ku.
Kafka menepuk nepuk kedua tangan nya untuk mengurangi debu di telapak tangan nya sehabis menyusun berkas di lemari, lalu dia datang menyamperiku.
"Gini," kafka mengambil alih mouse, di sebelah kanan ku badan nya merunduk menyamakan pandangan nya dengan laptop dan sial nya kepala ku tepat di sebelah kepala nya. "Deket sama ketua BEM, ginian aja masih gak tau? seharusnya lo bisa ambil ilmu nya," gumam nya kemudian.
Ku abaikan perkataannya dan hanya fokus dengan apa yang ia lakukan di laptop. Pikiran ku sekarang hanya kasur tidur kasur tidur kasur lagi tidur lagi. Tidak peduli apa yang ia katakan. bodoamat sumpah.
"Liat, tumben akur tu berdua?" tanya rapel, berbisik pada ekal. memperhatikan ku dari kejauhan.
"Kasian gue sama esha, udah seminggu dia tidurnya gak teratur gara gara ini doang." gumam ekal.
"Bilangin esha banyak istirahat kal, pucet banget gue liat-liat itu," usul atan. "Itumah pasti," jawab ekal.
"Dalam seminggu kafka gak adain rapat bisa gak sih kal? lo gimana sih? bukan nya power lo dalam mencuci otak orang itu besar banget." protes johan.
"Gue cuman sekretaris anjing bukan ketua, lo kalo gak mau rapat tiap minggu protes ke kafka cok!"
