btw visual ESHA aku ganti ya!!
Bisa langsung cek biar bisa halu bareng
• • e n j o y • •
"Gimana sha? udah?" ekal seketika menoleh ke belakang dan langsung bertanya pada esha yang sedari tadi di belakang nya sedang sibuk dengan botol praktikum nya.
"...."
tidak di jawab, esha sedang fokus mengukur air.
"Kacang murah om." ucap paras meledek.
"Hm? apaan?"
"Dana. rapel gimana?" tanya ekal langsung.
"Dana aman, 250rb kan?"
"loh? kok cuman 250rb? dana dawira kemarin 300rb." bukan ekal, melainkan kafka yang seketika berhenti menghafal.
"gue gatau kaf, rapel bilang nya gitu."
"sampe dana nya beneran kurang, siap siap aja talangin."
"jadi salah gue?"
"siapa lagi? rapel gak mungkin."
dan dia dengan tenang dan tanpa meminta maaf melanjutkan gerakan bibir nya berkomat kamit-menghafal.
esha diam menatap tajam pria yang seenak jidat nya menuduh nya, kalau bukan karena ada guru disini mungkin sekarang esha sudah mencekik pria itu.
"udah udah, entar bisa hubungin rapel kan?" ujar kana, memberi saran."iya sayang, entar gue yang telepon." ucap ekal, jahil.
Plak!
"sayang sayang pala lo monyet."
"ooh ya terus...."
mulai hanyut dalam topik demi topik tiba tiba esha di panggil oleh johan yang entah kapan masuk ke dalam laboratorium.
"esha bisa ngomong bentar?" tanya johan, esha mengangguk-lalu mereka menjauh dari kerumunan teman teman nya.
esha tidak sadar, dia di perhatikan oleh seseorang.
"kok lo disini? kangen ya sama gue?"
"dih, kalo bukan karena disuruh rapel gue males kesini. neraka."
"heh mulut lo, ada pembimbing han."
johan tertawa aneh, "rapel sakit ternyata ya? gue baru tau pas chat dia tadi, jadi gimana rapat bentar? lo bisa kan bantuin gue kalo dana di tanya?"
"loh itu tanggung jawab han, kalau ada problem usaha coba atasin sendiri tapi liat aja keadaan nanti."
"eh tapi ya? gue punya gosip, katanya...."
KAMU SEDANG MEMBACA
CAN I (721) ?
Romance"gue ketua osis, tugas lo cuman kerjain apa yang gue suruh." "kalo lo gak bisa kerja gausah masuk osis, beban." "lo bisa kerja gasih?" "kalo gak tau ngomong! jangan diem doang, bisu lo?!" seperti itulah kata kata nyelekit seorang ketua osis di sekol...