21. Waduh? , February 2019

139 16 0
                                    

Revisi narasi dilakukan tiap hari, jadi maapin kalo ada narasi yang basic/cringe/boring

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Revisi narasi dilakukan tiap hari, jadi maapin kalo ada narasi yang basic/cringe/boring.

• • e n j o y • •


"Ha?" beo esha.

"Kenapa harus khawatir sama gue?"

"Gue udah berkali kali bilang. kalo lo gaada, gaada yang gue suruh suruh,"

"Anjing."

• • •

"Beneran mau ikut ke sana na?" tanya kafka.

"IYAA IH! HANNA MAU IKUT! KENAPA SIH?!" Bentak hanna, kesal.

Kafka pusing, ia ragu membawa adiknya ikut bersama nya. Takutnya nanti hanna lelah dan meminta untuk cepat pulang, kan repot.

"Yaudah tapi kalo cape nungguin, kak kafka gak urus,"

Hanna berdecak, "Iyaa bawel!"

Kafka mengajak hanna ke suatu tempat langganan bunda nya, ya dimana lagi kalau bukan Neesh  bouquet Gallery. Toko bunga si oma penyayang.

Kring!

Kerincing pintu toko itu berbunyi menandakan ada pelanggan yang datang, Pria tinggi dengan mengenakan hoodie putih, celana sport berwarna hitam bergaris putih dengan tudung hoodie yang ia biarkan menutupi kepala nya.

"Eh? Mas ganteng lagi, mau beli bunga yang sama lagi mas?"

Kafka tersenyum tipis lalu menggeleng, "Bunga matahari yang kecil di pot kecil gitu, ada?"

Mba nya sempat diam berpikir kemudian tersenyum dan mengangguk, "Ada mas, kalau berkenan saya cek kan dulu di belakang?" kafka mengangguk tak masalah.

"Untuk siapa mas? pacarnya ya?"

Kafka menggeleng, "Untuk adik saya,"

Kafka mengedarkan pandangannya mencari Hanna yang sibuk memperhatikan segala macam bunga yang sangat indah di mata nya, "Hanna?"

Hanna yang merasa dipanggil pun mendekat ke arah kakak nya, "Tolong di bantu cari sesuai mau nya ya mba, dia mau pajang bunga matahari di kamarnya. tolong bantuan nya,"

Mba itu tersenyum menatap hanna, "Hai cece cantik, mau bunga apa? ayo nanti kakak bantu cari?"

"Oma ada mba?"

"Ada mas, di taman belakang. lagi duduk duduk."

"Saya boleh samper?"

CAN I (721) ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang