• • e n j o y • •
—Kafka's pov
Gue duduk di salah satu meja di pojokan sana menghadap orang orang, ingin saja menghadap orang ramai biasanya menghadap jendela.Karena tidak tahu harus berbuat apa, gue keluarin laptop dan beberapa buku untuk belajar resep, gue tersadar beberapa hari lagi sudah masuk pra-ujian. Masalahnya tidak ada remedial untuk ini jadi kita harus bekerja keras-IYA TERUS ESHA LO SURUH SURUH MULU!.
Gue mendongak ketika melihat ada satu tangan yang menaruh segelas kopi di depan gue, "kemana lo?" Tanya gue begitu melihat dia beranjak.
"Ke neraka."
"Amin."
"EH! AMIT AMIT!"
"Lo sendiri yang minta?"
"YA GOSAH DI AMININ."
"lo gak belajar?"
"Ya gimana mau belajar kalau dikit dikit esha kerja ini dulu, esha lo bertanggung jawab disini, esha lo lebih prioritasin itu daripada organisasi? dan sekarang gue malah harus bikin kopi untuk lo, Kira kira waktu gue belajar ada gak?" Gue tau dia nyindir gue tapi gue bodoamat.
"Yauda disini aja belajar." Tawar gue
"Emang lo udah pelajarin paket berapa?"
"Udah semua tapi gue ulang ulang biar paham." Jawab gue.
"Lo yang susah paket berapa emang?" Tanya esha.
"Gampang semua."
"Dih, azab orang sombong biasa mukanya berubah jelek."
"Berarti gue ganteng? kalo mau puji, puji aja." Ucap gue, membuka lembaran jurnal gue.
"....." esha tak bergeming.
"Mau di ajarin gak?" Tanya gue, lagi.
"Emang bisa?"
"Yaud-"
"Bentar!" Esha lari kecil ke belakang entah untuk apa.
—kafka's pov end
•••
—Esha's Pov
"Jadi kenapa disini bisa 15?" Ujar gue, bertanya."Ini kan dosis maksimum berdasarkan resep, berarti 15/100. Kenapa bisa 15 karena, itu ukuran volume sendok makan."
Gue manggut manggut.
"Terus ini, kira kira kenapa harus PGA kalo bisa PGS?" Tanya kafka pada gue.
"Eeee, karena PGS-mengandung garam...i guess?"
Kafka menghela nafas, "Lo belajar gak sih?" Tanya nya, dan gue mengangguk.
"Terus?"
"Terus apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
CAN I (721) ?
Romansa"gue ketua osis, tugas lo cuman kerjain apa yang gue suruh." "kalo lo gak bisa kerja gausah masuk osis, beban." "lo bisa kerja gasih?" "kalo gak tau ngomong! jangan diem doang, bisu lo?!" seperti itulah kata kata nyelekit seorang ketua osis di sekol...