19. Care? , February 2019

129 16 1
                                    

Revisi narasi dilakukan tiap hari, jadi maapin kalo ada narasi yang basic/cringe/boring.

• • e n j o y • •


Kana,rapel dan esha jalan menuju kantin sambil mengobrol biasa, layaknya pembahasan para wanita. Tidak lama ada seorang pria yang memanggil nama esha membuat ketiga perempuan berhenti melangkah.

Mereka menoleh dan mendapati adik kelas nya, Topan. "Iya pan? kenapa?"

"Kak boleh ngomong bentar? ada yang mau gue omongin."

"Oh berdua?" tanya esha dan diangguki oleh topan. "Yaudah ayo,"

"Mau gue ikut gak sha?" tanya kana, inisiatif.

"Gausah, kalian duluan aja. nanti gue nyusul, pesenin batagor ya." esha mulai beranjak meninggalkan kedua teman nya itu.

"Nghogey!" kana mengacungkan jempol nya.

"Pan, jangan macem macem lo? esha udah punya pawang entar lo kena semprot." celetuk rapel.

"Heh! sembarangan, ngaco ngaco udah ayo jalan." esha menarik topan yang terkekeh garing menjauh.

Topan mengajak esha ke koridor menuju ruangan pembina. "Kenapa pan? ada butuh lo sama pembina?"

"Iya nih kak, gue malu minta tolong di depan temen temen lo nanti gue dibilangin anggota manja hehe."

"Astaga gak kali, lo malu mintol sama temen temen gue sedangkan sekarang nih lo berani mintol ke waketos?" topan terkekeh renyah, "Maaf ya kak, kalo gak bisa juga gapapa?"

Esha terkekeh, "Becanda becanda, butuh apa emang?"

"Gue mau ngomong soal lpj ke pembina humas tapi gak tau mau ngomong gimana? boleh bantu ngomong ke pembina gak kak? nanti gue ngomong juga tapi tapi kak esha bantuin ngomong juga,"

"Ooh emang lpj mu ada kendala?"

"Sedikit sih kak, gue udah minta bantuan ke kak kafka tapi kakak taulah gimana respon nya?" jelas topan dengan wajah melas, esha jadi tidak tega.

"Yaudah ayo masuk, ntar gue bantuin."

"Beneran kak?"

"Iya ayoo,"

"Anjaaazz, thanks kak."

Setelah hampir 15 menit dalam ruangan pembina divisi topan, mereka berdua pun keluar dengan wajah lega setelah mendapat solusi yang topan anggap cukup. Topan tidak pandai berbicara serius dengan orang dia akan gugup sekaligus gagap tapi dengan keberadaan esha yang banyak bertanya soal ini itu yang topan sendiri takut untuk pertanyakan akhirnya bisa terjawab.

"Gimana? udah ada jalan keluar?"

"Iya aman kak, makasih banyak ya kak esha. ini bentar gue mau diskusi bareng koord gue,"

"Okeh, sama sama."

"Kak esha mau kemana? kantin?"

Esha mengangguk, "yaudah ayo bareng kak. gaada yang marah kan kak?"

"Dih gaada lah, siapa juga yang mau marah. gue tuh jomblo setia dan tetep setia ke cowo china gue,"

"Kak kafka?"

"HEH! ngaco."

"Kak kafka kan blasteran china, hehehe."

"Yaiya emang tapi bukan dia juga."

amit amit , batin esha.

Topan tertawa, "yaudah maap maap."

Sementara di kantin, Kana dan rapel sedang menikmati gado gado mereka dan as always tiga kurcaci yang kemana pun ngintilin mereka. siapa lagi kalau bukan ekal, paras dan atan. ada kafka, tapi dia hanya fokus ke ponsel dan makanan nya saja.

CAN I (721) ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang