07. Cafe , january 2019

138 11 0
                                    

• • e n j o y • •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • e n j o y • •

Esha's Pov
Minggu, 13:31

Gue udah siap, tinggal jalan tapi alyn malah geleyotan karena pengen ikut bahkan bunda nyuru gue buat bawa aja si alyn ikut ke cafe but—No.

gue tau alyn punya phobia di keramaian jadi untuk ngikutin mau nya kali ini-ga dulu.

"Alyn, alyn. denger kak eca-kali ini jangan ikut dulu ya? nanti habis dari cafe kak eca jalan jalan,ok?"

Alyn diam sebentar dan masih sesegukan karena sudah histeris duluan daritadi, gue pun ngelap ingus dan air matanya karena dalam kondisi apapun ini bocil kadang suka jilatin air mata nya, bahkan ingus nya-stress gue.

"Promise?"

"of course, promise." gue menautkan kelingking gue ke kelingking alyn.

gue ngelus kepala bocil gue ini lalu mengambil kunci mobil dan keluar.

•••

"Rame juga ya?" kata gue, setelah sampai di parkiran cafe.

gue masuk dan mengedarkan pandangan gue mencari seseorang yang semalam ngajak ketemu, dan—gotcha.

gue liat dia di duduk di meja pojok membelakangi gue, gue pun jalan mendekat.

Tok tok!

gue ketuk pinggiran meja membuat pria itu mendongak. "Kafka kan? kenalin—esha." gue julurin tangan gue, berniat ingin berjabat tangan.

gue memang orangnya gampang berbaur dengan orang baru, gue gak mikirin apa opini mereka tentang gue atau first impression mereka terhadap gue—seenggaknya gue inisiatif untuk kenalan duluan.

"tau, duduk."

gue menarik tangan gue terbata bata—malu bgt anjing. kalimat yang terlintas di pikiran gue setelah itu adalah sok cool bgt, orang kek gini yang jadi partner gue setahun kedepan? semoga bisa, mungkin karena masih awal awal.

huh, nasib nasib.

gue duduk di depan kafka lalu mengeluarkan laptop dari tote bag gue, menyalakan nya lalu mulai mencari file proposal yang sudah gue bawa ke pembina kemarin.

gue diem sebentar—gue masih mikir mau mulai dari mana percakapan nya.
gue pun memberanikan diri melirik kafka.

dia juga masih sibuk mengetik di laptop nya jadi dia tidak akan sadar.

CAN I (721) ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang