23. Ternyata , February 2019

141 12 2
                                    

Revisi narasi dilakukan tiap hari, jadi maapin kalo ada narasi yang basic/cringe/boring

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Revisi narasi dilakukan tiap hari, jadi maapin kalo ada narasi yang basic/cringe/boring.

disc : gue > > aku , ku

• • e n j o y • •


Setelah mengantar Anna pulang, kafka sebenarnya di ajak masuk ke dalam sebentar tapi ia menolak dengan alasan bahwa dia ada kelas musik sore ini. Sampailah dia di parkiran gedung tiga lantai dengan plang nama AuMus yang tertempel rapih di atas gedung.

Begitu kafka masuk ke kelas ia sudah disambut dengan keberadaan teman-teman nya yang kini tengah berbincang kecil dengan sekar, guru musik kelas mereka.

"Tumben telat bang?" tanya ekal begitu melihat kafka masuk.

Kafka dengan outfit andalan nya.  Hari ini ia mengenakan hoodie berwarna merah bertuliskan 'Thing 2' dengan celana berwarna coklat pudar ditemani dengan topi yang warnanya matching dengan hoodie nya. Tidak lupa ia menenteng tas di bahu kanan nya.

"Anterin anna dulu tadi. sorry kar,"

"Kalo bukan karena kalian udah mau selesai, udah gue hukum lu."

Kafka tersenyum, "Dua minggu lagi udah penutupan?" tanya nya.

Sekar seketika memasang raut sedihnya lalu mengangguk, "Iyaa. kalau kalian mau lanjut kelas  tahun depan bisa daftar ulang lagi nanti. nanti gue bantuin."

"Dipikir dulu yaa kak sekar ku, soalnya kek nya tahun depan kita udah mulai fokus PKL sama incar beasis anzaayy!" ujar ekal.

Kafka dan Haekal sepertinya memang dua sahabat yang tak terpisahkan, karena mereka mengikuti les musik yang sama, dan tentu memiliki hobi yang sama. Kafka drum dan Haekal gitar.

"Iya sih, gue juga rencana mau lanjut S2 gue nih. doain yak," ujar sekar.

"Pasti itumah." jawab ekal.

"btw ka, lo beneran mau pulang ke china setelah tamat?" kafka sempat terdiam beberapa waktu lalu mengangguk, "Kemungkinan besar iya, orang tua nyuruh balik soalnya kak."

"Yaah sepiii banget rasanya. Gak kerasa udah setahun lebih aja kalian jadi murid gue? rasanya kek baru kemarin tau gak gue didik kalian."

"Gue emang ngangenin sih, gausah sedih gitu deh,"

Setelah hampir tiga jam lebih mengikuti kelas akhirnya kelas pun ditutup. "Ka, lo langsung kesana habis ini?"

Kafka mengangguk sembari merapihkan barang bawaan nya, "Sendiri? sorry ya gue lagi gak bisa, ada urusan soal nya."

"Aman. gue sama esha yang kesana,"

Ekal mendudukan pantat nya di atas meja, memasang raut SUS nya. "Widih, kemana mana sama esha ni yee? PDKT ya bang?"

CAN I (721) ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang