15. Gagal , February 2019

147 10 2
                                    

• • e n j o y • •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • e n j o y • •


"udah gapapa hiss, masih ada remedial nanti gue bantuin kita belajar bareng. Ok?" Ujar kana berniat mengurangi rasa sedih esha.

Esha masih diam di tempat duduk nya, "gue takut reaksi ayah bunda na." lirih esha.

"Emang kenapa? mereka nuntut lo? kek nya ayah bunda bukan tipe yang suka gitu deh?" tanya kana.

"Engga nuntut tapi gue gamau aja kecewain mereka."

Kana masih tetap mengusap usap punggung esha, "coba aja dulu ngomong. Belum di coba ngomong mana tau gimana reaksi nya"

"Udah ... tapi belum dibales."

Kana bingung mau bereaksi bagaimana, "Mau pulang gak? gue bawa mobil bokap."

Esha menghela pelan lalu mengangguk. sesudah mengabari bunda nya kalau ia pulang bersama kana, esha dan kana pun keluar meninggalkan kelas.

"Loh? kosong? astagfirullah-mana sih? Tadi suruh nyusul di kelas. Eh lo pada liat esha ama kana gak?" Teriak ekal pada orang orang di kelas.

"WOY GUE NANYA LOH?! YANG GAK JAWAB GUE SUMPAHIN GAK LULUS UPRAK." Kesal ekal karena tidak ada yang menghiraukan nya.

"Udah pulang anjing! Lo udah liat disitu gak ada tas nya ya berarti kemana?" geram jojo, ketua kelas nya.

"Ooh—Ke rumah bapak lo mungkin."

"Bapak gue udah meninggal." Ujar jojo.

"Siapa?" Ucapan ekal terjeda.

"Bapak gue."

"Yang nanya! AWOKAWOK" ekal ngibrit keluar kelas menjauh dari jojo yang sifat nya sebelas dua belas dengan lucifer menurut nya.

"ANJING LO! GUE KICK LO YA BANGSAT"

Ekal lari ke ruang osis, ia lihat disana ada beberapa tas yang ia kenali siapa lagi kalau bukan tas ketiga teman nya. Kafka, atan dan paras. "Betah banget disini buset."

Ekal membuka laptop nya untuk memeriksa kesiapan osis untuk LDK nanti, sekedar memastikan jika sudah tidak ada yang perlu di urus. Tidak ia sadari sudah dua jam dia disana.

Tiba tiba pintu terbuka menampakkan kafka, atan dan paras. Atan dan paras seperti biasa beradu mulut dan kafka yang diam di belakang mereka. "Kok lama banget kalian?" Tanya ekal begitu melihat mereka memasuki ruang osis.

"Sekalian nungguin nilai, nanti kebawa mimpi lagi jadi gue tungguin." Ujar atan.

"Lebay lo."

"Lo juga tadi gitu ya babi!" Protes atan.

"Buset kok habis uprak orang orang bawaan nya marah marah mulu?" Tanya ekal pada dirinya sendiri.

"Kamu nanyeaak?" Ucap paras.

CAN I (721) ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang