16. Butik Oma , February 2019

122 8 0
                                    

• • e n j o y • •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • e n j o y • •

"ka, itu serius?"

"serius apa?" kafka bingung dengan pertanyaan ekal yang tiba-tiba.

kafka masih tetap fokus berjalan menyusuri koridor sudah pastinya di ikuti tiga kurcaci nya. "itu gue liat di hasil ujian lo remed? masa bisa gitu?"

"ya bisa, gue gak selamanya sepintar yang orang bayangin."

"ya..." ekal menatap langit langit, "bener juga sih." lanjutnya.

"masuk nalar masuk nalar." ucap paras.

"orang orang ekspetasinya tinggi bener ke kafka sampe sampe guru aja tadi kek ngga percaya kafka remedi, tadi pak arga juga bantu ngitung ulang nilai kafka saking ngga percaya nya." ujar atan.

"biarin aja." ucap kafka.

raut ekal berubah sombong, "gue sih lulus ya."

"dua dua dua dua." sambung paras.

kafka tak perduli sepertinya, ia sedang menerima telepon dari seseorang.

halo? iya bun

iya bentar kafka kesana

"SHA! HAN! NA!" teriak ekal.

mereka bertiga kecuali kafka mendekat ke arah esha, johan dan kana yang sedang ngobrol di parkiran tapi karena kafka menelepon jadi dia seperti mengikut arus dimana teman-teman nya pergi.

kan biasanya gitu gasih? kalo misalnya lagi nelpon, barang apapun yg di kasih di ambil. kemana temen kita pergi diikutin pdhl gak tau kesitu mau ngapain atau gak ada yg bisa di ajak ngobrol. aku sih gitu:)

iya, kafka tutup telpon nya.

Ekal menatap mengintimidasi ketiga teman nya itu, "hayo mau kemana? mau nongki ya? nimbrung boleh gak?"

"gak." ujar johan.

"dih gue gak nanya lo ya budian."

"budian? apaan budian?"

"bule jadi jadian." sedetik kemudian johan dan ekal saling kejar kejaran di halaman parkiran. "mau kemana lo betiga? ikut lah kita" paras bertanya ulang.

"orang sakit gak diajak." jawab kana cepat.

"gue nanya esha, GBL GBL GBL geer banget lochh!" ujar paras dan atan bersamaan.

CAN I (721) ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang