23

56.2K 4.3K 89
                                    

Typo.

Ruang tamu apartemen Alex kini sudah seperti kapal pecah, bungkus jajan berserakan dimana², kaleng bekas minuman pun tergeletak begitu saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ruang tamu apartemen Alex kini sudah seperti kapal pecah, bungkus jajan berserakan dimana², kaleng bekas minuman pun tergeletak begitu saja. Alex menatap miris kondisi tersebut.

Ini semua karena teman²nya main di apartemennya sepulang sekolah. Dan juga mereka sempat mampir ke cafe clasic yg menjual beberapa merk alkohol.

"Mati lo!" Umpat Barex yg sedang bermain ps dengan Angkasa.

"Sam udah, lo mabuk anjing!" Ujar Laskar yg melihat Samudra limbung.

"Alex! Lo jangan banyak². Awas lo kalau banyak² gak usah kenyot² gue dua bulan." Ancam Laskar, mendengar ancaman itu Alex pun menyudahi untuk meminum vodka. Tanpa susu Laskar, lidah Alex terasa hambar.

"Duh gusti Panglima!" Geram Laskar saat melihat Panglima yg sudah kepalang mabuk tergeletak dengan posisi kaki di atas sofa sedangkan kepalanya di bawah. Laskar menaruh kepala Samudra yg mungkin sudah tidak sadar di paha Alex, sedangkan dirinya membantu Panglima untuk mencari posisi nyaman.

"Kas! Jangan buang kulit kacang sembarangan!" Omelnya pada Angkasa.

"Bang Laskar udah kayak bapak kita aja ya bang." Bisik Barex pada Angkasa yg di balas anggukan.

"Udah Rex, gue pening." Ujar Angkasa yg akan menyudahi permainannya.

"Lah tumben, mabok lo?" Angkasa menggeleng, lalu dirinya menghampiri Samudra dan membopongnya menuju kamar apartemen Alex.

"Kedap suaranya nyalain." Tutur Alex pada Angkasa yg seolah mengerti tabiat temannya itu.

"Pikiran lo! Gue cuma mau mindahin dia aja." Balas Angkasa.

"Sekarang mah mindahin, besok² langsung tanam kecebong." Sahut Barex.

"Bocil diem!"

Barex mengerucutkan bibir mendengarnya, "apalah gue bukan bocil ya bangke!"

"Rex, pindahin Panglima ke kamar sana, sekalian lo tidur juga." Pinta Laskar. Barex mengangguk, lalu membopong Panglima menuju kamar lantai dasar, untung saja apartemen Alex mempunyai 5 kamar sama seperti apartemen Barex, jadi muat untuk mereka.

"Lo juga Lex, gue bersihin ini dulu." Ujar Laskar, satu²nya yg tidak mabuk di sini, dan Laskar paling tidak suka melihat rumah yg berantakan.

Alex tidak menjawab, ia malah menarik tangan Laskar hingga jatuh ke pangkuannya.

"Lo bau alkohol!" Bukannya melepas Laskar, ia malah mencumbu leher Laskar yg bajunya sedikit tersingkap hingga bahunya terlihat.

"Lex!" Tegur Laskar saat merasakan lidah Alex bermain² pada lehernya. Laskar memukul pundak Alex dengan kencang.

"Sakit Kar." Ujar Alex di sertai ringisan.

"Lagian lo di suruh ke kamar bukannya pergi." Gerutu Laskar.

ALAS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang