[GEN 2]
Belum Revisi!
⚠️MPREG
ALAS bukan Alas roban.
Akibat dihajar rentenir, Stevano Laskara tanpa sengaja meluluhkan hati dingin Alex Prabaswara Damian.
S1
Awal : 2 Maret 2023
Akhir : 11 April 2023
S2
Awal :13 April 2023
Akhir : 3 Mei 2023
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Akhirnya Laskar kembali bersekolah, Ia berjalan dengan riang di sepanjang koridor sekolah seperti bocah yg pertama kali masuk tk.
"Pelan² aja jalannya." Tegur Alex yg berada di sampingnya.
"Suka suka Laskar." Ketusnya, Alex hanya bisa menggelengkan kepalanya saja.
"Dasar bocil." Gumamnya pelan.
-
"Woy kangen gue gak lo pada?" Tanya Laskar pada teman² kelasnya.
"Mas Laskar!" Pekik Rista yang langsung berlari ke arah Laskar dan hendak memeluknya, tapi sebelum berhasil memeluk Laskar, Alex terlebih dahulu mencegahnya.
"Jahitannya masih sakit, gak usah peluk²." Ujarnya, Rista merengut kesal.
"Ihh galak amat suami lo Kar." Gerutunya. Laskar hanya terkekeh, kemudian menduduk kan diri di samping Alex. Udah tukeran bangku dia sama Barex, jadi Barex duduk bersama Panglima dan Angkasa bersama Samudra.
"Laser lo udah enakan?" Tanya Panglima.
"Aman, udah di buka kasa nya." Balas Laskar.
"Bang, ntar gue ajak bang Arkan boleh gak?" Tanya Barex pada Alex yg di balas deheman saja.
"Kemana?" Tanya Laskar.
"Jadi kita ada rencana mau adain pesta kecil² an di apartement Alex, 3 hari lagi." Jelas Samudra yg sedang bersender pada dada bidang Angkasa, Laskar manggut².
-
Alex kini berada di rooftop bersama Hildan, Bintang dan juga Lintang. Ia ingin menyelesaikan semuanya.
"Gue udah maafin kalian semua kak, bang. Cuma gue belum bisa nerima dia." Ujarnya sambil menunjuk Hildan.
"Ini bukan salah Hildan Tang, ini salah gue. Gue yg kasih tawaran ke Hildan. Kalau dia gak mau, gue bakal cari orang lain buat perkosa lo dan pada akhirnya Hildan nerima tawaran gue." Ujar Alex, Lintang menelan ludahnya.
"Hildan sayang sama lo." Lintang menggeleng dengan cepat.
"Gak! Dia gak sayang sama gue, kalau dia sayang, harusnya dia bawa gue kabur waktu itu. Gak malah cari kesempatan!" Lintang menyangkal perkataan Alex.
"Apa kalau gue pergi lo seneng Tang?" Tanya Hildan.
"Seneng! Bahkan gue bahagia." Ujar Lintang yg entah kenapa merasa dadanya terhimpit batu. Ucapan dan hatinya berbeda.
Sedangkan Hildan menatapnya dengan sendu, "oke." Hildan berbalik badan dan beranjak dari rooftop. Seketika air mata Lintang meluruh.
"Abang..." Bintang memeluk sang adik dengan erat. Sedangkan Alex sendiri memijat pelipisnya, kenapa semakin rumit gini.
Ia pun menghampiri kakak beradik itu, kemudian menepuk bahu Lintang. "Hildan emang bejat, tapi dia tulus Tang. Semuanya karena gue, bukan Hildan, dia juga korban." Ujar Alex kemudian berjalan menjauh.