Extra Chap

55K 4K 209
                                        

Typo.
React bintang dulu.

Alex dan Laskar kini memutuskan untuk tinggal di rumah peninggalan orangtua Laskar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alex dan Laskar kini memutuskan untuk tinggal di rumah peninggalan orangtua Laskar. Kata Alex sayang, rumah sebesar itu tidak di tempati dan di rumah itu juga merupakan saksi bisu suka duka Laskar bersama mama dan papanya dulu.

Saat ini rumah mereka ramai, karena teman² mereka datang.

"Anjer mirip Laskar, gemoy banget!" Seru Panglima sambil mengusap pipi Elang.

"Bangke cuci tangan dulu! Lo dari luar limau." Cibir Laskar.

"Kar mulutnya, lagi di depan anak juga." Tegur Alex, Laskar nyengir aja.

"Tangan gue higenis, di luar udah cuci pake kembang 7 rupa." Balas Panglima.

"Asli gue baru tau Laskar bisa hamil anjir, mana anaknya comel. Tapi kok datar si wajahnya kek Alex." Ujar Raka.

Laskar memutar bola matanya dengan malas, "Ya kan Alex bapak ke dua nya cok!"

"Laskar...." Teguran lirih dari Alex kembali mengudara di telinga Laskar.

"Kar, sakit gak pas operasi?" Tanya Samudra, Laskar menggeleng.

"Di bius, selesai operasi baru dah jahitannya kerasa nyeri dikit." Kata Laskar, Samudra menatap Elang lamat², lalu menghela nafasnya. Jika di perbolehkan, ia juga ingin seperti Laskar.

Angkasa mengambil duduk di sebelah Alex.
"Didi...." Angkasa menggoda Alex dengan suara khas anak kecil.

"Didi Alec...." Alex menatap datar sahabatnya itu, sedangkan Angkasa hanya terkekeh.

"Jangan lupa nyusul." Balas Alex pada Angkasa.

"Kasih tips kecebong manjur." Alex menatap Angkasa dengan seringainya, setelah suara Angkasa mengudara. Lalu ia mendekatkan dirinya sembari berbisik, tapi sebelum Alex membisikkan kata² ke Angkasa. Barex, Brigantara, Bintang, Arka dan Hildan datang mengganggu.

"Bisik² apa nih, ikut dong sob." Ujar Brigantara, Alex berdecak pelan.

"Tips kecebong manjur." Kata Angkasa.

"Wah gimana tuh bang ?" Sahut Barex.

"Bocil ikutan aja si." Cibir Brigantara yg membuat Barex mengerucutkan bibirnya.

"Lanjut Lex."

"Pas mau crot, lo mentokin terus puter." Ujar Alex, kelima cowok itu mengangguk paham.

"Emang bisa?" Tanya Hildan,

"Ya kalau author berkehendak bisa aja Dan. Lo mati di extra chap ini juga bisa kalau authornya mau." Cibir Arka yg membuat Hildan meninju lengan cowok itu.

"Sialan mulut lo gak di filter dulu calon kakak ipar, kalau gue mati, Lintang jadi duda nanti." Balas Hildan dengan sewot.

"Lo aja ya Ka yg gue mentokin." Sahut Bintang.

ALAS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang