[GEN 2]
Belum Revisi!
⚠️MPREG
ALAS bukan Alas roban.
Akibat dihajar rentenir, Stevano Laskara tanpa sengaja meluluhkan hati dingin Alex Prabaswara Damian.
S1
Awal : 2 Maret 2023
Akhir : 11 April 2023
S2
Awal :13 April 2023
Akhir : 3 Mei 2023
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
__________________________
4 bulan telah berjalan... Kandungan Laskar menginjak usia 8 bulan, perutnya semakin buncit, tapi buncitnya tidak seperti wanita hamil pada umumnya, mungkin karena ia laki - laki jadi tidak terlalu mencolok.
"Adeknya nendang - nendang nih." Ujar Laskar dengan mengarahkan tangan Elang pada perutnya. Mereka kini sedang bersantai di ruang tamu, tadinya di ruang keluarga tapi Laskar bosan, ya berakhir di ruang tamu.
"Ade ain bola papa?"
"Iya main bola di dalem." Ujar Laskar, sontak saja Elang membuka baju Laskar dan memasukkan kepalanya.
"Mau itut!"
Laskar tertawa melihat itu, lalu mengeluarkan Elang dari dalam bajunya, "Bocil...bocil...polos banget si," Elang merengut kesal, "mau ain bola uga pa."
Laskar mencium rambut Elang, "nanti kalau adeknya udah keluar terus udah besar, Elang ajak main bola, sekarang adeknya belum bisa main di luar." Elang mengangguk, lalu memeluk perut Laskar.
"Ade cepet lualna anti main cama abam." Hati Laskar adem lihatnya, ia berharap mereka nanti saling menjaga satu sama lain.
Keduanya larut dalam keterdiaman, hingga suara mesin mobil membuat atensi papa dan anak itu teralihkan. Elang mendongak melihat Laskar dengan mata berbinar.
"Dadad?" Tanya Elang, Laskar mengangguk antusias, Elang pun melepas pelukan nya pada Laskar dan berlari keluar.
"Jangan lari El!" Teriak Laskar, ia pun hendak menyusul Elang, namun saat melangkah, kakiknya tidak sengaja menginjak mobil mainan Elang yg terdapat roda, sehingga menyebabkan Laskar terpeleset dan perutnya mengenai ujung meja yg tumpul dengan keras.
'DUG'
"Akhhh Shhhh aduh anjir!" Ringis Laskar sembari memegangi perutnya, matanya terpejam erat dengan kerutan di dahinya ketika merasakan perutnya sangat sakit.
"Alex!!" Panggilnya, urat - urat leher Laskar sampai menonjol karena menahan sakit.
"ALEX!" Panggilnya dengan lebih kencang.
"Laskar?!" Alex yg baru saja masuk dengan Elang di gendongannya pun terkejut ketika melihat Laskar yg tengah bersandar pada meja dan terlihat kesakitan. Alex menurunkan Elang di sofa, lalu merengkuh Laskar dengan perasaan cemas.
"Sakit ini!! Shhhhh gue jatuh!" Air mata Laskar mengalir di sudut matanya. Alex membulatkan matanya ketika melihat ada darah yg mengalir dari kaki Laskar.
"Sayang bentar." Alex menyandarkan Laskar pada sofa lalu menggendong Elang yg sedari tadi terbengong dan membawanya keluar, menuju rumah Panglima.
"Dadad...papa tenapa?" Tanya bocah itu, Alex tidak menjawab dan hanya tersenyum pada anaknya.