S2-8 END

42.2K 3K 162
                                    

Typo.
Sambil dengerin musik fav enak tuh.

Sudah 1 bulan lebih anak kedua Alex dan Laskar keluar dari ìnkubator dan sudah boleh di bawa pulang walaupun setiap minggu harus kontrol, kini bayi kecil itu tengah meminum susu yg berada di botol dotnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah 1 bulan lebih anak kedua Alex dan Laskar keluar dari ìnkubator dan sudah boleh di bawa pulang walaupun setiap minggu harus kontrol, kini bayi kecil itu tengah meminum susu yg berada di botol dotnya.

"Cuyuna enak?" Tanya Elang yg sedaritadi memperhatikan adiknya.

"Lanlan tenapa da mau bicala cama abam?" Lagi, kali ini Elang mengerucutkan bibirnya karena adiknya itu hanya diam dan memandanginya saja dengan mata polosnya.

Alex yg sedang mengawasi dan menjaga kedua anaknya itu terkekeh.
"Adeknya belum bisa bicara El."

"Lanlan buluan bica bicala ya..." Elang mengusap pipi merah Dilan mengunakan tangan mungilnya. Tangan Dilan yg terbebas tidak sengaja menampik mata Elang, walaupun pelan tapi terasa perih mengenai bola matanya. Alex yg melihat itupun langsung membawa Elang kegendongan nya, apalagi saat bibir anak itu melengkung ke bawah hendak menangis.

"Jangan di kucek," Alex menghentikan pergerakan Elang, lalu meniup sebelah matanya.

"Maafin adek ya? Adeknya gak sengaja." Ujar Alex dengan mengecup pipi berisi anak sulungnya. Elang mengangguk, dan menyuruh Alex menurunkannya dan kembali mengajak Dilan bicara.

________________

"Kok Dilan mirip lo? Padahal gue yg hamil." Ujar Laskar dengan sewot, ia baru saja menyadari jika anak ke duanya memiliki wajah 11 12 dengan Alex.

Laskar meletakkan kembali Dilan kedalam box bayi yg dulu pernah di pakai Elang, kini Elang sudah tidur di kasur besar yg berada di kamar itu juga. Laskar melangkah mendekat ke Alex yg sedang bersandar pada dinding dengan satu tangan yg di masukkan sakunya.

"Lex, lo gak kangen gue?" Ujar Laskar setelah menghamburkan pelukan pada Alex.

Alex mengecup pucuk kepala Laskar berkali - kali.
"Kamu nanyeak?" Laskar menginjak kaki Alex dengan tidak manusiawi hingga empunya meringis.

"Sakit, Kar."

Laskar mendengus kesal, lalu kembali memeluk Alex. "Lo nyebelin bangsat."

"Mulutnya kumat." Ujar Alex dengan menarik dagu Laskar.

"Nape? Mau lo cipok?" Laskar memanyunkan mulutnya ke Alex yg kini tengah menyeringai ke arahnya.

Alex pun menggigit bibir bawah Laskar lalu menariknya, lidah Laskar terjulur keluar guna menggoda sang dominan. Alex memegang leher belakang Laskar agar bisa melumat bibirnya. Laskar berjengit kala kedua tangan Alex meremas pantatnya, ia pun mendorong pundak Alex sehingga ciuman mereka terlepas.

ALAS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang