S2 - 1

43.1K 3.5K 127
                                    

Typo.
React bintang dulu.

Hari ini tepat dimana Alex melihat dunia, alias berulang tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini tepat dimana Alex melihat dunia, alias berulang tahun. Dan Laskar ingin memberi kejutan pada Alex saat pulang dari kampus.
Sedangkan si bayi Elang masih berusia 1,5 tahun itu tengah tertidur di ruang tamu dengan beralaskan karpet berbulu serta kasur khusus bayi.

Kini Laskar sedang membuat kue di bantu oleh Panglima yg memiliki jadwal kuliah kosong.

"Samudra kira² bisa dateng gak ya?" Tanya Laskar sembari mengaduk adonan.

"Gak tau, itu bocah sibuk ngurusin si kembar yg masih umur 4 bulan." Balas Panglima.

"Mantep amat kecebong Angkasa bisa nembus dua anak sekaligus." Ujar Laskar. Panglima mengangguk setuju.

"Alex balik jam berapa?" Tanya Panglima.

"Jam 4 sore." Balas Laskar, kemudian Panglima melirik jam yg ternyata masih setengah 1 siang.

"Elang gak lo bangunin buat makan siang? Udah mau jam satu, ini biar gue lanjut." Ujar Panglima, Laskar menghentikan aktivitasnya, lalu mengangguk dan menyerahkan adonan kue ke Panglima. Laskar hendak mencuci tangannya yg kotor karena tepung pun urung saat ide jahil terlintas di otaknya. Dengan gesit ia mengoleskan tangan bertepungnya pada pipi Panglima setelah itu Laskar berlari menghindar.

"Bangsat cok! Laskar sialan gue culik anak lo ntar mampus lo!" Sungut Panglima.

Laskar sendiri tertawa terbahak² melihat muka Panglima yg cemong cemong kayak badut ancol pinggir jalan. Kemudian ia membilas tangannya terlebih dahulu pada wastafel kamar mandinya. Lalu menghampiri putranya yg masih tertidur dengan mulut terbuka.

Laskar mencium pipi gembil Elang dengan lembut secara berulang kali, dan itu adalah cara Laskar membangunkan anaknya. Mata bulat Elang mengerjap pelan di rasa tidurnya terganggu. Bibirnya bahkan melengkung ke bawah seperti akan menangis.

"Anak ganteng papa....." Panggilan halus dari Laskar membuat bayi itu mengurungkan niatnya untuk menangis.

"Papapapa.." celotehnya memanggil Laskar membuat papa dari anak itu tersenyum gemas.

"Maaf ya, papa bangunin El, udah waktunya Elang makan." Ujar Laskar dengan mengusap lembut surai anaknya yg tebal.

"Mamam..." Elang hendak memasuk kan jarinya ke dalam mulut tapi Laskar berhasil mencegahnya.

"Gak boleh sayang......kotor oke?"

"Te!"

"Good boy, sekarang El duduk di kursi. Papa ambilkan makan." Laskar mengangkat tubuh berisi Elang dan menduduk kannya pada high chair khusus bayi juga.

"Te!" Sepeninggalan Laskar, Elang mencoba memainkan printilan yg ada di kursi tersebut.

"Brummm~!" Ocehnya yg kemudian di susul tawa girang.

ALAS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang