S2-6☠

39.7K 2.6K 172
                                    

Typo.

__________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

__________________________

"ALEX!!! KOK MUKANYA ELANG BISA CEMONG GINI HABIS MANDI?!" teriakan Laskar menggelegar di seluru penjuru rumah ketika melihat mulut Elang di penuhi coklat serta ada remahan biskuit.

Alex sendiri mendesis dengan suara teriakan istri yg maunya di sebut suami itu. "Kar...jangan teriak, kasian bayinya." Alex menarik tangan, sehingga tubuh Laskar jatuh di pangkuannya.

"Jangan galak - galak." Alex mengecupi leher Laskar. Sedangkan empunya menggeram.

"Galak - galak gini gue istri lo!" Ucapan Laskar membuat Alex terkekeh.

"Udah ngakuin jadi istri ?" Laskar terdiam, sial! ia salah bicara.

"Suami maksut gue!" balas nya dengan sewot, kemudian ia beranjak dari pangkuan Alex dan mengangkat tubuh Elang yg sedang asik menonton pororo.

"Anak gue mau di bawa kemana ?" Tanya Alex yg berhasil membuat Laskar menghentikan langkahnya.

"Apa? Anak lo?" Alex mengangguk.

"Anak gue! Yg hamil gue, yg ngelahirin dia gue, lihat mukanya mirip gue." Ujar Laskar dengan bangga.

"Tapi pake transferan kecebong gue Laskar."

"Anak talian dadad papa...." Timpal Elang, Laskar pun mengecup pipi anaknya dengan gemas.

"Good boy." Ujar Alex sambil mengacungkan jari jempolnya pada Elang dan di balas oleh anak itu. Laskar berdecih, lalu melanjutkan kembali langkahnya.
Alex menghela nafas panjang sembari menggeleng - gelengkan kepalanya.

-

Di waktu sore Alex berencana membawa Elang untuk bermain ke taman komplek.

"Gak mau ikut?" Tanya Alex pada Laskar yg sedang memakan bakso dengan satu kaki yg di angkat ke atas. Udah kayak makan di warung.

"Gak, mau nikmatin makan bakso. Udah sana." Usirnya. Alex menghemskan nafasnya.

"Itu kakinya di turunin aja bisa gak? Perut lo kegencet."

"Kagak kegencet anjir, noh lihat." Laskar memperlihatkan jarak kaki juga perutnya pada Alex.

"Jangan banyak - banyak sambelnya, gue keluar dulu." Saat Alex hendak melangkah, suara Laskar kembali menghentikan nya.

"Bawa motor?" Tanya Laskar.

"Iya, kenapa? Mau di beliin sesuatu?" Tanya Alex.

ALAS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang