11

62.5K 5.2K 240
                                    

Typo banyak.

Seminggu telah berlalu, kini Laskar kembali bersekolah meski lengannya masih sedikit nyeri dan selama seminggu itu juga ia tinggal di apartemen Alex atas permintaan pemuda jangkung itu sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seminggu telah berlalu, kini Laskar kembali bersekolah meski lengannya masih sedikit nyeri dan selama seminggu itu juga ia tinggal di apartemen Alex atas permintaan pemuda jangkung itu sendiri.

Laskar berjalan di koridor sendirian.
Di persimpangan ia bertemu dengan guru bk yg waktu lalu menegurnya perihal uang spp.

"Ya gusti pake ketemu bu Mirna segala si." Gumamnya, ia pun berniat berbalik arah.

"Laskar." Terlambat sudah Laskar menghindar.

"Eh bu Mirna cantik." ujarnya dengan cengiran lebar.

"Besok bu saya janji bakal bayar serius dah." Ujar Laskar, Mirna tersenyum

"Kamu ini kenapa? Ibu mau bilang kalau kamu bisa mengikuti ujian karena spp kamu sudah lunas." Jawaban Mirna membuat Laskar cengoh.

"Yasudah saya permisi dulu." Laskar mendudukkan dirinya di kursi yg berada di koridor.

"Kok udah lunas? Perasaan gue belum bayar." Gumamnya, matanya pun melebar saat teringat sesuatu.

"Alex."

_________

"Mampus kalah, gue pake si Selena nih." Ujar Panglima yg asik bermain mobil legend dengan duduk bersandar pada dada bidang Angkasa.

"Bang Lim, gue nemu berita orang meninggal gara² begadang di fyp tiktok gue." Ujar Barex.

"Cok jangan gitu lah cil, gue jadi takut begadang ntar." Balas Panglima.

"Kan kalah bangsat, gara² lo Barex!!" Sungut Panglima dan tangannya terulur untuk menjambak rambut Barex yg duduk di depannya.

"Aakhh bang Alex tolong!!" Barex memeluk Alex mencari perlindungan.

"Udah Lim, nangis nanti." Sahut Angkasa yg malah membuat Panglima tertawa. Barex mendengus kesal dan menatap sengit Panglima.

Alex mengarahkan kepala Barex agar menghadap depan. Lalu dirinya menoleh ke belakang.

"Jangan ganggu si bayi." Ujar Alex disertai kekehan yg di balas tawa Angkasa dan Panglima. Barex semakin kesal melihatnya, mau bersama Arkan saja dia rasanya. Tawa Alex mereda kala melihat Laskar memasuki kelas.

Lalu ia melanjutkan bergurau dengan sahabat²nya.

Bel pulang sekolah berbunyi.
"Nongkrong kiw." Ajak Barex.

"Skuy."

"Gue gak ikut dulu. Ke kantor bokap." Ujar Alex yg tentunya bohong. Ketiga nya mengangguk percaya.

"Yok ke parkiran bareng." Panglima merangkul Barex diikuti Angkasa di belakangnya.

Alex sendiri berjalan terakhir sembari membisikkan sesuatu ke Laskar.

ALAS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang