32

44.9K 3.6K 132
                                    

Typo.
18+⚠️

Laskar menyusuri jalanan ibu kota di malam hari menggunakan motor scoopy kesayangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Laskar menyusuri jalanan ibu kota di malam hari menggunakan motor scoopy kesayangannya. Berkendara dengan santai menuju apartemen Alex, ia tidak bersama Alex karena cowok itu bilang ada urusan sebentar dengan teman²nya.

"Dulu kita berteman tapi kita tak akrab, sekarang malah jadi pacar. Kini kita melangkah berjalan bersama, kau jadikan diriku pendamping hidupmu, anjai." Laskar menyanyikan nada lagu kepompong dengan mengganti setiap liriknya.

Sedang asik²nya bersenandung, tiba² saja kepalanya terasa pusing kembali, membuat ia harus menepikan motornya dan berhenti sejenak. Ia melepas helm yg dikenakan, lalu memijat pelan keningnya.

"Duh gue kenapa si? Jangan sampe dah gue punya penyakit berbahaya, gue masih mau punya anak." Laskar meringis kala perutnya bergejolak ingin mengeluarkan sesuatu, buru² ia membuka minum yg tersedia di jok depan motornya.

"Malu banget kalau muntah di sini, ini perut kenapa dah bawaanya mual mulu, perasaan gue udah kasih makan." Ujar Laskar, saat di rasa sudah mendingan, ia kembali melanjutkan perjalanannya keburu pusingnya datang lagi.

__________

Sampai di depan pintu apartemen Alex, Laskar memasuk kan kata sandinya. Di bukalah pintu tersebut.

Kernyitan di dahi Laskar jelas menunjuk kan kebingungan sang empu, pasalnya keadaan di dalam gelap, tidak biasanya Alex mematikan lampu ruang tamu.

"Itu bocah belum balik?" Gumam Laskar.

'Clek'

Saat saklar lampu Laskar nyalakan, ia di kejutkan dengan bunga mawar putih yg berceceran di lantai dan seperti membentu sebuah jalan. Laskar pun mengikuti jejaknya.

"Ini bukan setan kan yg ngelakuin beginian?" Lagi² Laskar bergumam dengan pertanyaanya.

Jejak mawar putih itu terhenti pada sebuah kamar yg sama sekali tidak pernah ia masuki, karena selalu di kunci oleh Alex, dan Laskar pun tidak pernah menanyakan ruangan apa di dalam sana. Perlahan tangan Alex terulur untuk membuka ganggang pintu.

'Ceklek'

Suara decitan pintu terdengar, dan yg pertama kali Laskar lihat lagi² adalah kegelapan, tanpa takut Laskar menutup pintu itu dan akan menyalakan lampu, tapi sebelum itu terjadi, cahaya dari lilin aroma perlahan menyala satu persatu membuat sang empu sedikit terkejut. Perlahan Laskar bisa melihat isi kamar yg luas itu, ternyata lilin² tadi membentuk tulisan love.

"Sayang..." Suara berat dengan nada rendah seseorang mengalihkan atensi Laskar, di lihatnya Alex yg berada di atas kasur mengenakan kemeja hitam dengan dua kancing teratas yg lepas, tidak lupa dengan gelas kecil berisi vodka sedang ia teguk.

Laskar melangkahkan kakinya menghampiri Alex. Alex sendiri tersenyum menyambut sang kekasih, di rengkuhnya tubuh Laskar dalam dekapan hangatnya.

"Aku merindukanmu, Laskara." Ujar Alex,

ALAS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang