6

66.9K 5.6K 146
                                    

Typo banyak.

Alex membawa Laskar ke apartemennya, ia merebahkan Laskar di salah satu kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alex membawa Laskar ke apartemennya, ia merebahkan Laskar di salah satu kamar. Alex memandang Laskar dengan bimbang, haruskah ia menggantikan pakaian Laskar atau membiarkan Laskar tetap memakai pakaian yg sudah sedikit basah itu ?

Dirinya membuang nafas kasar lalu membasahi bibir bawahnya, ia pun bergerak melepas satu persatu kancing baju Laskar. Alex menelan ludahnya melihat tubuh Laskar yg sangat ramping dan mulus seperti seorang wanita. Perutnya pun tumy, ia menggelengkan kepalanya, bukan kah sudah biasa melihat Laskar menggunakan jersey hingga bagian bisep nya terlihat. Tidak ini beda, yg ia lihat sekarang adalah tubuh bagian atas Laskar yg telanjang sempurna, mata Alex tertuju pada kedua nipple pink Laskar yg sangat menggoda.

Bagaimana jika nipple itu ia hisap? Pasti akan sangat kenyal di mulutnya. Sial kenapa pikirannya jadi kotor begini. Buru² ia memakaikan piyama miliknya pada Laskar ya walaupun kebesaran. Beralih pada celana jeans Laskar, dengan sedikit ragu² Alex melepasnya.

Shit! Paha Laskar yg sangat putih, kecil dan mulus sekarang terpampang di hadapannya. Alex memejamkan matanya, ia harus menahan birahinya agar tidak khilaf. Dengan cepat Alex memakaikan celana piyamanya pada Laskar. Ia menghembuskan nafas lega. Sial tubuh Laskar benar² sangat menggoda dirinya.

Alex bangkit dari kasur setelah menyelimuti Laskar dan kembali ke kamar nya yg berada di apartemen pribadinya. Alex sudah menghubungi ayahnya jika dirinya berada di apartemen. Dan kini sedang menuntaskan hasratnya di kamar mandi berbekal vidio 4no dan bayangan tubuh Laskar membuat nya cepat keluar.

Keesokan paginya Laskar terbangun dengan rasa pusing dan mual yg luar biasa. Dengan cepat Laskar berlari menuju kamar mandi dan memuntahkan cairan.

'Hoekkkk'

"Shh akh." Laskar meringis, perutnya sangat tidak enak.

"Laskar! Lo kenapa?" Tanya Alex dengan nada tersirat kekhawatiran.

"Pusing, mual." Jawab Laskar lirih. Laskar membasuh mukanya, ia menoleh ke Alex dan mengernyitkan keningnya.

"Kenapa lo ada di rumah gue?" Tanya Laskar. Alex berdecak.

"Lo di apartemen gue, kemarin lo mabuk." Ujar Alex. Laskar mencoba mengingat kejadian semalam.

"Arka sama Raka mana?" Tanya Laskar.

"Kata bartendernya, mereka ninggalin lo." Ujar Alex. Laskar mengeratkan pegangan pada wastafel.

"Bajingan!" Umpatnya, kemudian Laskar mencoba berjalan keluar kamar mandi dengan sempoyongan. Lagi² Alex berdecak, lalu dirinya merengkuh pinggang Laskar agar bocah itu tidak jatuh.

Laskar mengambil tas nya yg berada di dekat tempat tidur, lalu mencari amplop berisikan uang gaji semalam. Nihil, amplop itu tidak ada. Laskar mengeraskan rahangnya hingga giginya begemelatuk.

"Kenapa?" Tanya Alex yg melihat Laskar terdiam, buru² Laskar mengubah ekspresinya menjadi tersenyum.

"Nyari kodok kemarin masuk tas gue." Balas Laskar yg menurut Alex sangat tidak masuk akal.

ALAS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang