JENNIEVernon menyipitkan matanya dan melangkah maju saat Jisoo sampai di anak tangga terbawah.
"Jisoo!" Jennie gugup, melihat ke antara keduanya dengan panik.
Shit.
"Bagaimana kau bisa masuk ke dalam sini?" Vernon bertanya dengan kasar.
"Aku berjalan melewati pintu depan dan menggunakan kunci ku." Jisoo melipat tangannya di depan dada.
"Ku rasa tidak." Vernon mencibir.
Jisoo menyeringai. "Benarkah? Jadi, apakah menurutmu aku malah memanjat gedung? Mungkin helikopter menjatuhkanku di atap?"
Kang berjalan melewati pintu depan dan berhenti tiba-tiba saat dia melihat Jisoo hanya mengenakan jubah mandi.
Vernon menoleh dan melihat ke arah Kang, diam-diam saling bicara.
"Jisoo adalah tamuku," Kata Jennie cepat.
"Kurasa Jun Myeon tidak akan menyukai ini," Vernon memberitahu, menyatakan hal yang sudah jelas.
"Jun Myeon tidak akan tahu tentang ini," Jisoo memperingatkan. "Tidak sampai Jennie memberitahunya sendiri"
Vernon menyipitkan matanya, ketidaksetujuannya jelas terlihat.
"Apa sebenarnya peranmu di sini, Vernon?" Jisoo bertanya dengan tenang.
Jennie memegang perutnya karena jantungnya yang berdegup kencang.
"Apakah peranmu untuk menjaga Jennie dan menjaganya tetap aman, atau apakah kau di sini untuk memata-matainya untuk oppanya yang sombong itu?"
"Jisoo." Bisik Jennie. "Jebal."
Jisoo mengangkat tangannya, memotong ucapan Jennie.
Oh no...
"Peranku dengan Lady Jennie bukan urusanmu," Balas Vernon.
"Persetan itu bukan urusanku!" Jisoo membentak. "Suka atau tidak suka, aku bersama Jennie sekarang, dan kau akan melapor kepadaku mulai saat ini tentang keselamatannya."
Oh my god, lututku terasa lemas.
"Aku hanya akan melapor kepada Kim Jun Myeon."
Jisoo tersenyum sinis. "Okay, kalau begitu kau bisa memberitahunya bahwa Jennie kedatangan tamu setiap malam selama seminggu, sementara kau dan Kang berada di bar hotel. Aku yakin dia akan senang dengan profesionalismemu."
Kedua bodyguard saling bertukar pandang.
"Begini saja, Jennie sangat mampu membuat keputusan sendiri. Dia pantas mendapatkan rasa hormat dari mu dan kau akan mengizinkannya untuk memiliki privasi sekali. Kau akan memberi tahu keluarganya tentang aku ketika dia sudah siap"
"Tapi--"
"Tidak ada tapi-tapian. Keluarkan ponselmu," Jisoo menuntut. Dia menyebutkan nomor teleponnya ke Vernon. "Sekarang, jika kau mengkhawatirkan keselamatan Jennie, hubungi aku."
Kedua bodyguard itu memelototinya.
"Jika kau tidak memberikan privasi yang layak untuk Jennie, kau bisa segera mencari pekerjaan lain"
Oh my God. "Jisoo.." Ucap Jennie pelan.
"Suatu hari nanti, kau akan bekerja untukku. Menjaga Jennie untukku. Aku tidak peduli tentang uang Kim. Aku hanya peduli tentang keselamatan Jennie, dan sejauh ini, kalian berdua adalah bodyguard terburuk yang pernah aku lihat."
Para bodyguard itu menatap Jisoo, terkejut.
"Jika kau menentang keinginan Jennie, kau akan menyerahkan pengunduran dirimu pada hari yang sama. Karena aku tidak akan menerimanya," Geram Jisoo. "Dia bosmu. Dia satu-satunya yang bisa mengambil keputusan di sini. Bukan aku, bukan kalian, dan tentu saja bukan Jun Myeon."
![](https://img.wattpad.com/cover/321290396-288-k494314.jpg)