JENNIEPonsel Jennie bergetar di atas meja dan dia langsung menjawabnya dengan cepat. "Ada berita baru?" Tanyanya pada Jisoo.
"Sudah lima sentimeter."
"Apakah dia baik-baik saja?"
"Seperti yang Lisa katakan, dia adalah seorang juara." Kekeh Jisoo
Jennie merasa senang saat mendengarnya. "Berapa kali kau berbicara dengan Lisa hari ini, Ji?"
"Setiap satu jam."
Jennie menyukai hubungan Jisoo dengan temannya itu, mereka sangat dekat. "Apa kau begitu bersemangat seperti ini ketika dia akan mempunyai anak sebelumnya?"
"Nde." Jisoo menarik napas dalam. "Seorang bayi sungguh menyenangkan, Jen." Jennie tersenyum melamun saat membayangkan hari dimana Jisoo menjadi seorang ayah, dan betapa gembiranya dia nanti. Dan Jennie harap itu terjadi dari anak bersamanya.
"Apakah kau akan pergi menemui mereka malam ini?" Jennie bertanya.
"Jika anaknya sudah lahir, kita akan menemuinya."
"Kita?" Jennie mengerutkan kening. "Aku tidak ingin mengganggu."
"Jangan pabo. Kau bagian dari geng kami sekarang. Apa kau tidak ingin melihat anaknya juga?"
Jennie tersenyum konyol. "Aku ingin."
"Aku juga mengatur agar kita memeriksa ruang kantor yang kutemukan. Agen properti akan menemui kita di sana jam enam."
"Kau..sudah m-mengaturnya?"
"Kenapa harus menunda?"
"Ji..." Lirih Jennie. "Apa menurutmu aku bisa melakukan ini?"
"Aku tahu kau bisa, sayang." Jawab Jisoo tanpa ragu. "Kau juga tahu, kau bisa."
Jennie mengangguk dengan tekad baru. "Kau benar, aku bisa melakukan ini."
"Bangunan itu mungkin bukan yang kau inginkan. Kita baru mencobanya pada tahap ini."
"Sekali lagi, kau benar."
"Aku akan menjemputmu pulang kerja jam lima."
"Aku tidak sabar, sampai jumpa."
"Sampai jumpa nanti sayang."
"Saranghae."
"Nado saranghae."
Jisoo menutup telepon, dan Jennie menatap ke luar jendela. Betapa wanita cantik dan penuh perhatian itu mencintainya di atas segalanya. Pikirnya.
***
"Dan lewat sini ada dapur." Agen properti itu tersenyum.
Jisoo membawa Jennie dari ruangan kantor ke area dapur besar membuatnya menahan senyum lebar.
"Dan syarat sewanya?" Jisoo bertanya dengan santai.
"Kita bisa melakukan lima kali lima."
"Saat ini kami hanya menginginkan dua kali dua." Jisoo melihat sekeliling. "Kami berencana memperluasnya dalam waktu tiga tahun, dan ruang ini tidak akan cukup besar bagi kami pada saat itu."
"Saya akan keluar dan menelepon pemiliknya sekarang, mari kita lihat apa yang dia katakan."
"Terima kasih." Mereka berjalan kembali ke area kantor utama.
Pintu tertutup di belakang dan Jisoo menoleh ke arah Jennie. "Bagaimana menurutmu?"
Jennie melihat-lihat ruang modern yang luas di lantai sepuluh, tepat di tengah kota Seoul. Ada enam ruangan kantor, semuanya dengan dinding kaca dan pemandangan menghadap kota. Area resepsionisnya besar dan modern. Memiliki dapur, ruang konferensi, dan kamar mandi pribadi."
![](https://img.wattpad.com/cover/321290396-288-k494314.jpg)