Chapter 51

572 98 10
                                    


JENNIE

"Maaf, apa?" Jennie segera terduduk. "Apa yang baru saja kau katakan?"

"Hong Soojoo ada di sini untuk menemui anda."

Darah Jennie menjadi dingin. Apa yang diinginkan oleh wanita itu, pikirnya.

"Tolong beritahu dia bahwa aku tidak menerima pengunjung."

"Sebentar." Dia meletakkan tangannya di atas telepon, dan Jennie bisa mendengarnya menyampaikan pesannya.

"Apa? Berikan teleponnya padaku." Soojoo berkata sebelum Jennie bisa mendengar suaranya langsung di telepon. "Dengar, princess, aku menempuh perjalanan jauh untuk datang dan menemuimu, jadi tolong turun ke sini sekarang juga."

"Aku tidak punya apa-apa untuk dikatakan kepadamu."

"Well, aku ada banyak hal yang ingin aku katakan padamu, dan aku tidak akan pulang sampai aku bicara denganmu."

"Apa yang kau inginkan?"

"Turunlah ke bawah, oh gosh, dan aku akan memberitahumu," Soojoo menutup telepon sebelum Jennie bisa berdebat dengannya lagi.

Jennie membanting telepon dengan kesal dan menatapnya beberapa saat.

The hell?

Dia mengacak-acak rambutnya dan mulai berdiri saat kegelisahan mulai muncul dalam dirinya. Apa yang Soojoo inginkan? Dia tidak bisa menghadapinya sekarang.

Bagaimana jika dia 'bersama' Jisoo minggu ini dan dia di sini untuk menyombongkan dirinya tentang hal itu? Pikir Jennie.

Perutnya terasa mual saat memikirkannya.

Telepon berdering lagi dan dia menatapnya sebelum menjawab. "Halo?"

"Halo. Nona Soojoo ingin mendatangi anda ke kamar anda."

Mata Jennie melebar, dan dia menelan gumpalan di tenggorokannya. Pikirnya itu akan menjadi tontonan orang lain lagi. Dia sudah muak dengan hal minggu lalu.

"Nona Kim, apakah tidak apa-apa?"

"Tidak. Aku akan turun sekarang." Dia tidak ingin wanita itu ada di kamarnya. Dia membencinya.

Salah satu wanitanya yang lain lagi.

Jennie mengenakan kemeja putih dan celana biru tua. Dia segera menyikat giginya dan menguncir rambutnya.

Dia terlihat seperti remaja dibandingkan dengan gaya glamor Soojoo, tapi jelas sekali dia tidak berpikir jernih ketika dia berkemas pakaiannya sebelum terbang ke Maui. Dia membawa banyak pakaian konyol dengannya. Entah bagaimana, semua pakaian musim dinginnya masuk dalam kopernya dan tidak ada yang lain. Dia bahkan harus membeli baju renang ketika dia tiba di sana. Mungkin itu bisa terjadi ketika kau berkemas jam dua di pagi hari sambil menangis histeris seperti perempuan gila dan menderita hati yang hancur.

Dengan hembusan nafas yang dalam dan melihat dirinya sendiri, Jennie berjalan keluar ke koridor. Kang menunggunya, selamanya menjadi kepercayaannya, setia padanya dan tak pernah mengecewakannya. Tentu saja, ketika Mingyu muncul tadi malam, begitu pula tim keamanannya.

"Aku akan turun untuk menemui seseorang di lobi," Katanya sambil berjalan melewati bodyguardnya.

"Siapa?"

"Kau tidak mau tahu."

"Siapa yang akan kau temui?"

"Seorang wanita." Dan sebelum dia bisa menahan diri, Jennie berseru, "Dia salah satu pacar lama Jisoo. Hanya Tuhan yang tahu apa yang dia lakukan di sini."

Nona Jisoo ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang