Chapter 47

427 80 0
                                    


JISOO

Jisoo menatap komputernya, melihat foto dirinya sendiri saat mereka berada di luar restoran.

Tapi yang bisa dia lihat hanyalah wajah Jennie yang tampak terluka.

Setiap tabloid, setiap majalah, semua orang tahu Jisoo tidur dengan Jiyeon—istri dari oppa kekasihnya. Kakak iparnya.

Parahnya, seseorang bahkan merekam perkataan Jiyeon saat di restoran. Dan diputar berulang kali.

Di mana pun.

Hal itu bahkan tidak benar.

Apakah Jisoo tidur dengannya? Ya.

Apa Jisoo tahu Jiyeon sudah menikah? Tidak.

Jisoo tidak tahu siapa nama aslinya. Dia berhubungan dengannya beberapa kali dan wanita sialan itu memberi tahunya bahwa dia sudah bercerai. Jisoo bertemu dengannya di klub malam dan mereka kembali ke rumahnya.

Rumah yang Jisoo kira adalah rumah wanita itu sendiri.

Tetapi kemudian seorang suami menyerang mereka di tengah-tengah hubungan seks, dan pria itua benar-benar kehilangan akal sehatnya. Jisoo langsung mengambil pakaiannya dan berlari. Dan sejak itu dia tidak pernah melihat wanita itu lagi.

Jisoo masih ingat rasa terluka dan kehancuran di wajah pria itu saat dia menangkap mereka berdua melakukan hubungan seks. Itulah sesuatu yang sering Jisoo pikirkan selama bertahun-tahun.

Itulah juga hal yang tidak akan pernah bisa dia lupakan.

Tidak mungkin dia sendiri akan berada di sana jika dia mengetahui kebenarannya. Jisoo tidak akan secara sadar tidur dengan wanita yang sudah menikah kecuali wanita itu sendiri berada dalam hubungan yang terbuka. Karna dia tahu apa yang pernah dialami oleh Seungwan. Jisoo tidak akan pernah menyakiti orang lain.

Dadanya sesak saat mengingat satu-satunya orang yang penting dalam cerita ini.

Jennie. Jennie-ku yang cantik.

Aku telah kehilangannya.

Jennie bahkan tidak menjawab panggilannya, kekasihnya itu tidak membuka pesannya. Dia tidak ingin bertemu dan melihatnya.

Jennie patah hati, dan siapa yang bisa menyalahkannya?

Jisoo tidak tahu harus berbuat apa, dia tidak tahu harus berkata apa. Bagaimana cara untuk menyelamatkan dan membuat semuanya kembali?

Sebuah suara kecil dari lubuk hatinya mengatakan padanya bahwa semua itu tidak mungkin terjadi.

Jisoo mengklik keluar di layarnya dan mengacak-acak rambutnya dengan rasa jijik, perutnya mual saat melihat berita itu.

Mungkin Tuhan ingin menghukumnya. Dia dihukum karena telah melakukan pergaulan bebas sebelum bertemu dengan wanita yang suci seperti kekasihnya.

Cintaku... telah hilang.

Jisoo mendengar pintu kantornya terbuka membuatnya langsung mendongak dan melihat wajah yang sangat dia kenal. Tak dapat menahannya, air mata langsung memenuhi matanya dan segera berdiri.

"Jisoo," Bisik Soojoo sambil melingkarkan kedua tangannya di tubuh Jisoo.

Jisoo memeluknya erat seolah-olah hidupnya bergantung padanya. Setelah jeda yang lama, Soojoo menarik dirinya untuk melihat wajah di depannya, menangkup dengan kedua tangannya.

"Apakah kau baik-baik saja, baby?" Soojoo bertanya dengan lembut, matanya mencari tatapan Jisoo.

"Tidak," Balas Jisoo pelan. "Saya tidak baik-baik saja."

Soojoo menariknya lagi dan memeluknya erat-erat. "Tidak apa-apa. Aku di sini sekarang. Aku akan menjagamu. Kita akan melalui ini bersama-sama."

tbc...

Nona Jisoo ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang