trope : pregnant sex
Kau mengusap perutmu yang sedikit membuncit. Siapa yang menyangka jika hubungan satu malammu dengan Al-Haitham akan langsung berbuah seperti ini.
Kau mengembuskan napasmu dan menatap ke langit yang mendung. Sebenarnya, sampai detik ini kau tidak mau mengungkapkan hal ini pada Al-Haitham.
Laki-laki itu sedikit menakutkan. Kau juga tidak mengerti minuman apa yang bisa membuat kalian sangat mabuk pada kala itu.
Lagi pula kau sudah menyelesaikan pendidikanmu di akademiya. Jadi kau tidak perlu takut jika kau akan bertemu dengan Al-Haitham.
Dengan vision pyro-mu, kau segera menghidupkan api untuk memasak. Kali ini kau harus lebih memperhatikan makananmu karena ada malaikat kecil yang berlindung di tubuhmu.
"Sampai kapan kamu enggak ngasih tahu dia?"
Kau memutar bola matamu dan membalik badan. Dehya tampak berdiri di belakangmu sambil memegang claymore-nya.
"Memangnya laki-laki kayak dia siap jadi ayah dalam waktu dekat? Aku rasa enggak deh," sahutmu malas.
Dehya mengangguk kecil dan mengetuk-ngetuk jarinya. "Yaaa.. Cuma kasihan aja sih kalau dia enggak dikasih tahu. Siapa tau dia memang beneran mau tanggung jawab."
Kau mengernyitkan keningmu ketika mendengar itu. Al-Haitham? Bertanggung jawab? Sungguh dua kata yang tak bisa disandingkan bersama.
Kau mengibaskan tanganmu dan melihat makanan yang mulai matang. "Mending Kaveh aja yang jadi ayahnya deh."
Dehya langsung tertawa terbahak-bahak. "Aku malah lebih enggak bisa percaya sama Kaveh sih. Memangnya kenapa sih kamu mati-matian banget nyembunyiin?"
Kau terdiam sejenak ketika mendengar itu. Ingatanmu melayang pada perlakuan yang selama ini Al-Haitham berikan padamu.
Laki-laki itu selalu memandangmu dengan sinis saat di kelas. Kau mengira jika dia memang begitu pada semua orang, tapi tampaknya hanya kau yang mendapat perlakuan seperti itu.
Bukannya kau tidak mencoba untuk memperbaiki hubungan kalian, namun Al-Haitham sama sekali tidak memberikan kesempatan padamu.
Kau masih ingat saat dia menyuruh Kaveh untuk mengambil camilan yang kau berikan padanya. Saat itu kau tahu memang hubungan kalian memang akan seperti itu selamanya.
Namun entah apa yang merasuki tubuh kalian berdua kala itu. Kau sendiri hanya mengingat kejadiannya secara samar.
"Pokoknya nanti kalau ada kenapa-kenapa, kasih tahu aja aku, ya? Aku siap bantu kamu kapan pun," ucap Dehya sambil menepuk bahumu.
"Makasih, Dehya," sahutmu dengan senyuman tulus.
Kau segera menghabiskan makanan yang kau masak. Ah.. Kau harus pergi dari Sumeru secepat mungkin. Kau tidak ingin Al-Haitham mengetahui kehamilanmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Born To Die [Genshin Male Chara x Fem! Reader]
FanficKumpulan one shot [18+] genshin male chara dan fem reader. kebanyakan ooc.