trope : breeding [NON-CON]
Kau mengembuskan napasmu ketika melihat nomor antrianmu yang semakin dekat. Entah mengapa jantungmu berdetak lebih cepat dari sebelumnya. Apakah kau takut akan hasil yang akan kau dapatkan nanti? Entahlah.
"Nomor antrian tiga enam."
Kau segera masuk ke dalam ruangan dokter SPOG itu. Matamu kemudian melihat seorang dokter yang sangat tampan. Kau sedikit tercekat namun kau kemudian segera duduk di depannya.
"Selamat malam. Ada keluhan apa ya?" tanya dokter itu.
Kau melirik tanda namanya dan berdehem. "Malam. Ah.. Saya ingin mengecek kesuburan saya, karena saya akan menikah beberapa bulan lagi."
Sebenarnya kau tidak yakin dengan hal ini. Orang tuamu menjodohkanmu dengan seorang laki-laki yang bahkan tidak kau ketahui wajahnya.
"Oh, baik. Silahkan berbaring dulu ya," ucap Baizhu.
Kau mengangguk dan seorang perawat segera membantumu. Kau menurunkan celanamu hingga bagian perut bawahmu terlihat.
Baizhu segera bangkit dan segera menuangkan sebuah gel yang sangat dingin. Lalu dia mulai menekan perutmu dengan alat USG.
Kau sebenarnya hampir tidak bisa melihat apa yang sebenarnya kalian ingin lihat. Apa lagi Baizhu menekan-nekan perutmu dengan alat itu.
"Ini rahimnya sehat ya. Untuk calon suaminya apakah tidak mau diperiksa juga?" tanya Baizhu.
Kau tertawa garing. "Mungkin lain kali dok," sahutmu.
Pemeriksaan itu selesai dan kini Baizhu sedang memberikan resep obat untuk menyuburkan rahimmu. Kau pun mengucapkan terima kasih dan segera pergi dari sana.
Kau tidak tahu jika Baizhu terus menatapmu dengan lekat. Kau baru saja membangkitkan hasrat terdalam laki-laki itu.
***
Matamu menatap beberapa anak-anak yang sedang bermain di taman. Tidak bisa dipungkiri, kau memang menyukai anak-anak. Namun memiliki anak dengan laki-laki yang tidak kau cintai bukanlah rencana hidupmu.
Terkadang kau ingin kabur dari semua ini. Sayangnya, kau tidak mampu melakukan itu. Orang tuamu sudah mengatur semuanya di hidupmu. Kau tidak memiliki kebebasan untuk memilih hidupmu sendiri.
Kau mengusap wajahmu dan menatap langit. Andai saja kau bisa memilih suamimu sendiri, siapa orang yang akan kau pilih?
Wajah Baizhu tiba-tiba terlintas di kepalamu. Wajahmu langsung memerah dan kau langsung menggelengkan kepalamu. Bagaimana mungkin kau bisa memikirkan doktermu sendiri?
Tapi Baizhu memang tampan. Aneh jika laki-laki setampan dia belum memiliki pasangan. Kau kembali mengembuskan napas kasar.
"(Nama)?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Born To Die [Genshin Male Chara x Fem! Reader]
FanficKumpulan one shot [18+] genshin male chara dan fem reader. kebanyakan ooc.