Kau melepas topengmu dan menyaksikan seorang Harbinger yang sedang memberikan perintah kepada bawahannya. Kau mengetahui bahwa nama Harbinger itu adalah Pierro. Auranya terasa sangat menyeramkan dan itu membuatmu merinding.
"Mana informasinya?" tanya seorang Fatui.
Kau segera menyerahkan beberapa gulungan kertas. Kau bekerja pada sebuah tempat yang mencari informasi penting tentang sesuatu. Bosmu mengatakan bahwa Fatui sudah berlangganan pada kalian sejak lama.
"Ah.. Aku sekarang mengerti kenapa masalah ini bisa sepelik itu. Tidak sia-sia kami selalu meminta bantuan kepada kelompokmu."
Kau hanya menganggukan kepalamu sambil tersenyum kecil. Tentu saja, kemampuan untuk menginvestigasi sesuatu seperti ini bukanlah hal yang mudah. Syukur saja bosmu memberikan gaji yang layak.
"Apakah ada yang ingin anda tanyakan?" ucapmu.
Fatui itu menggeleng. "Aku rasa saat ini masih belum. Aku akan menghubungi kalian lagi jika masih ada yang ingin kami tanyakan."
Kau pun segera menundukkan kepalamu dan berjalan keluar dari base camp Fatui. Saat keluar, matamu tidak bisa berhenti menatap Pierro. Walaupun dia terlihat sudah berumur, kau masih bisa mengatakan jika dia adalah laki-laki tampan.
Kau tersentak ketika menyadari apa yang kau pikirkan. Pipimu memerah dan kau segera keluar dengan cepat. Kau bahkan tidak menyadari jika Pierro sudah menyadari keberadaanmu sejak pertama kali kau tiba.
Setelah beberapa menit, akhirnya kau tiba di penginapanmu. Berkelana dari Sumeru ke Snezhnaya bukanlah hal yang mudah. Kau harus mengistirahatkan dirimu sebelum kembali menempuh perjalanan selama berhari-hari.
Udara yang terasa sangat dingin membuat tubuhmu gemetar. Hal itu membuatmu tidak bisa beristirahat dengan baik. Kau memutuskan untuk pergi ke bawah dan memesan sebuah bir.
Kau menyesap bir itu dengan perlahan dan merasakan suhu tubuhmu yang meningkat. Kau yang mulai merasa mengantuk nyaris tertidur sampai kau melihat seseorang yang baru saja masuk ke dalam penginapan.
Matamu membulat ketika melihat orang itu. Dia sepertinya memesan makanan dan segera mencari tempat duduk. Jantungmu berdetak dengan kencang ketika menyadari bahwa dia berjalan ke arahmu.
"Bolehkah saya duduk di sini, nona?"
Jika kau tidak punya harga diri, kau pasti akan langsung menjawab 'IYA!'. Namun, tentu saja kau masih memiliki rasa malu. Kau berdehem dan mengangguk.
"Silahkan."
Pierro kemudian duduk di hadapanmu dan makanannya pun langsung tiba. Dia memakan makanannya dengan tenang dan mengajakmu berbicara.
"Perkenalkan, nama saya adalah Pierro. Bolehkah saya mengetahui nama anda?"
"Nama saya adalah (Nama). Saya adalah salah satu agen investigasi di Sumeru."
"Apakah ini pertama kalinya anda berada di Snezhnaya?" tanya Pierro.
Kau menggeleng. "Sebenarnya ini adalah ketiga kalinya.. Namun saya tidak pernah kuat pada udara dingin di sini. Jadi saya selalu memesan bir."
Pierro mengangguk. "Memang sulit beradaptasi di sini. Saya memerlukan waktu yang lama untuk terbiasa dengan udara dingin ini."
Kau tertawa kecil. "Yah.. Lagi pula ini adalah bagian dari pekerjaanku. Menghangatkan diri dengan bir adalah satu-satunya jalan."
Pierro terdiam sejenak. Dia menyeka makanannya dengan tisu dan menatapmu dengan dalam. "Saya bisa memberitahu cara lain untuk menghangatkan tubuh anda."
KAMU SEDANG MEMBACA
Born To Die [Genshin Male Chara x Fem! Reader]
FanfictionKumpulan one shot [18+] genshin male chara dan fem reader. kebanyakan ooc.