this was heavily inspired from anak kelas sebelah (cowok) who has a very pretty face but have a deep voice 😭😭 he played genshin too so wish me luck that he will not find this stories 😭😭👆
***
trope : childhood friends (NON-CON)Kau selalu menganggap Kaveh adalah laki-laki yang cantik. Benar, kalian tidak salah baca. Kaveh memang laki-laki yang cantik.
Kalian sudah mengenal satu sama lain sejak kecil dan kau selalu memuji Kaveh cantik. Tentu saja laki-laki itu tidak menyukainya.
"Cantik! Lagi ngapain nih?" tanyamu sambil memegang kedua bahu Kaveh dari belakang.
Laki-laki itu menatapmu dengan bosan. "Sampai kapan kamu mau manggil aku cantik, hm? Kayaknya udah hampir dua dekade kamu manggil aku kayak gitu."
Kau tertawa kecil. "Ya habisnya kamu cantik banget! Oh iya, tugas kamu udah selesai?"
"Belum nih. Tugas kamu gimana? Katanya kamu sampai begadang buat nyari titik bintang yang tepat?" tanya Kaveh balik.
Kau menghela napasmu dan duduk di sebelah Kaveh. "Susah banget, jujur. Aku jadi agak menyesal karena ngambil jurusan ini."
Jurusan yang kamu ambil adalah jurusan Rtawahist yang mempelajari astronomi dan astrologi. Kau sendiri masih belum tahu topik skripsi apa yang akan kau ambil.
Kaveh mengangkat sebelah alisnya. "Bukannya kamu pengen masuk jurusan itu karena pengen ngeramal sendiri siapa jodoh kamu?"
"Gila! Kok kamu masih inget sih? Ya sejujurnya memang itu sih. Aku enggak pengen ada orang yang meramalku selain diriku sendiri," jawabmu.
"Aneh banget," sahut Kaveh.
Kau memutar bola matamu dan menatap buku Kaveh yang bertumpuk-tumpuk. "Kamu enggak mau istirahat dulu? Aku mau makan malam sekarang nih."
"Lah? Udah malem?" tanya Kaveh dengan muka melongo.
Kau berdecak dan segera menarik Kaveh untuk pergi ke tempat makan terdekat. Kau memesan makanan dan menatap langit yang berbintang.
"Kadang aku masih enggak nyangka kalau kita udah sebesar ini. Rasanya kemarin kita masih nangis karena dikejar sumpter beast."
"Pertanyaannya siapa yang enggak nangis dikejar makhluk segede itu, hah? Tapi dipikir-pikir kelakuan kita dulu kocak juga," sahut Kaveh.
Kau terkekeh dan mulai memakan makananmu. Kaveh terus menatapmu dengan pandangan yang sangat dalam. Namun kau tak pernah menyadari kenapa dia menatapmu seperti itu.
Angin malam berhembus dengan lembut dan membuat rambutmu sedikit berantakan. Kau mendengkus kecil dan terdiam ketika Kaveh membantumu merapikan rambut.
Makanan kalian berdua habis dan kau segera menyeret Kaveh untuk pergi ke sebuah bukit yang menjadi tempat pribadimu untuk meneliti bintang. Kalian berdua berbaring beralaskan tikar dan menatap bintang yang berkilauan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Born To Die [Genshin Male Chara x Fem! Reader]
FanficKumpulan one shot [18+] genshin male chara dan fem reader. kebanyakan ooc.