warning : tentacle sex
Kau menatap Capitano dengan tatapan penuh kekaguman. Atasanmu itu memang jarang terlihat di markas Fatui, namun kau selalu menantikan keberadaannya. Badannya yang tinggi dan besar itu sanggup menyita seluruh perhatian orang yang ada di dalam ruangan.
Seluruh anggota Fatui berbisik, mengatakan bagaimana seramnya Capitano di mata mereka. Mungkin, hanya kaulah satu-satunya anggota Fatui yang kagum padanya. Tidak, kata kagum terlalu dangkal. Kau jatuh cinta pada Capitano.
Tidak ada yang mengetahui apakah Capitano adalah manusia atau bukan. Pakaiannya benar-benar menutupi seluruh bagian tubuhnya tanpa celah. Namun perawakannya saja sudah cukup untuk membuatmu jatuh cinta dengannya.
"Kamu kenapa sih?" tegur temanmu ketika melihatmu melamun dalam waktu yang sangat lama.
"Eh? Tidak apa-apa!" ucapmu terbata-bata.
Kau tidak ingin ada teman-temanmu yang tahu bahwa kau mencintai Capitano. Itu terasa seperti cinta terlarang. Lagipula seorang Harbinger sepertinya mana mungkin sempat memikirkan cinta-cintaan.
Kau mendesah kasar dan bangkit dari tempat dudukmu. Kakimu melangkah keluar dan kau menatap salju yang terus berjatuhan. Snezhnaya memang tidak pernah berhenti bersalju. Musim dingin adalah makanan sehari-hari bagi kalian.
Kau menangkup salju yang terjatuh dari tanganmu dan kemudian menatapnya dengan lekat. Rasanya sangat dingin, namun kau menyukai itu. Kau bahkan tidak menyadari jika ada seseorang yang berdiri di sampingmu.
"Kau sangat menyukai salju, ya?"
Kau langsung terlonjak kaget dan menjadi lebih terkejut ketika mengetahui bahwa itu adalah Capitano. Sial, kau bersumpah kau tidak pernah mendengar suara Capitano sebelumnya.
"Haha.. Iya.." ucapmu gugup.
Kalian berdua terdiam selama beberapa saat sebelum akhirnya Capitano kembali membuka mulutnya. "Kenapa kau tidak membicarakanku seperti yang lain?"
"Hah?" kau menjawab dengan bingung.
"Kau terlihat tidak membenciku atau memandangku dengan aneh. Itu terasa sedikit aneh," jawab Capitano.
Kau menggaruk kepalamu yang tidak gatal. "Sejujurnya.. aku sudah menggemarimu sejak lama. Maksudku, kau terlihat sangat keren!"
Kau tidak dapat membaca ekspresi Capitano karena wajahnya tertutup oleh topeng. "Kau pasti sudah mendengar orang-orang yang meragukan jika aku adalah manusia atau bukan. Apakah kau sama sekali tidak pernah berpikir seperti itu?"
"Aku tidak peduli. Bahkan jika kau bukanlah manusia, aku akan tetap menyukaimu."
Capitano tertegun mendengar itu. Dia kemudian membuka topengnya dan kau langsung membulatkan matamu ketika melihat wajahnya yang tampan itu. Sial! Bisa-bisanya mereka mengatakan bahwa laki-laki ini bukanlah manusia!
"Sejujurnya, yang mereka katakan tidaklah salah sepenuhnya. Jadi, apakah kau mau melihat sisi monsterku ini?" seringai Capitano.
Kini kalian berdua sudah berjalan ke kamarmu dan kau sedikit bersyukur karena tidak ada seorang pun yang berada di koridor. Kau tidak ingin hubunganmu dengan Capitano menjadi skandal.
Capitano segera menyerangmu ketika kau baru mengunci pintu kamar dan kau terpekik kecil. Kau berusaha keras untuk menahan suaramu karena dinding kamar yang sangat tipis. Kau hanya berdoa jika temanmu di kamar sebelah tidak akan kembali hingga besok.
Dia membuka sarung tangannya dan mulai memainkan payudaramu. Namun dia tampaknya tidak puas melihatmu yang terus bergerak. Capitano membuka seluruh pakaiannya dan kau bisa melihat otot-otot yang tercetak di badannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Born To Die [Genshin Male Chara x Fem! Reader]
Fiksi PenggemarKumpulan one shot [18+] genshin male chara dan fem reader. kebanyakan ooc.