50

165 23 0
                                    

Selama masa pemulihan sam tidak pernah pergi bekerja dan hanya fokus untuk membantu popo agar bisa berjalan lagi.
Dia tidak pernah merasa cemburu lagi ketika popo ingin bermanja pada mon,bahkan dia rela tidur di sofa saat anak nya itu tidak mau ada papa nya didekat dia.

"Phi".asa anak jirene yg baru belajar  berjalan berusaha mendekati popo.
Bocah itu sangat senang, karena dia sangat menyukai anak perempuan.

" Adik nya ngajak belajar jalan sama2.p'popo jangan menyerah ya"ucap irene.

"Aunty,apa kaki popo tidak bisa sembuh lagi? Kadang popo masih merasa kesakitan saat mau mulai jalan".

" Jangan bilang begitu.
popo pasti bisa jalan lagi.adik asa saja bisa, masa phi nya menyerah".

Mon menangis karena dia tidak bisa mendengar jika popo merasa kesakitan.
Dari tadi dia menahan airmata namun akhirnya menangis juga karena obrolan singkat itu.

"Jangan begini" Bisik sam yg membawa mon kepelukan nya.

Irene membawa anak nya dan popo ke halaman depan.
Mon masih menangis,popo akan merasa sedih jika melihat mommy nya sesedih itu.

"Aku lalai menjaga anak kita sayang.
Dia sampai harus libur sekolah karena kecelakaan naas itu".

" Dokter bilang kalau penyembuhan nya berjalan lancar. Rasa nyeri masih terasa itu karena otot nya baru mulai bergerak lagi setelah tidak bergerak cukup lama".

"Maafkan aku".

" Aku tidak menyalahkan siapapun.jangan menangis lagi".

Hanya pelukan sam yg bisa menenangkan hati mon.
Rasa nya sangat nyaman,jika sam sudah menunjukkan sisi kedewasaan nya seperti ini.


Pada malam hari di ruang tamu.
Berkas berserakan di atas meja,wendy menghitung jumlah uang dan jisoo mondar mandir karena ingin mengingat sesuatu.

"Bukan nya sam ya, yang waktu itu menerima bukti pembayaran nya? " (Seulgi).

"Aku lupa phi,karena terlalu banyak barang yang masuk di hari itu" (Sam).

"Tapi bukti pembayaran yg hilang itu cukup banyak sam jumlah nya.kita tidak bisa menghitung laba keuntungan jika bukti pembayaran itu tidak ada" (Jisoo).

"Apa di dalam tas ku ya? " (Sam).

"Sana periksa" (Wendy).

Sam naik ke lantai atas tapi sudah 1 jam lebih kenapa manusia itu belum juga turun kebawah.

"Agak lain memang orang itu. Anak nya di titipkan ke kamar kami, dia mala mengerjai mon sampai suara nya kemana mana" Gerutu lisa sembari ikut bergabung di ruang tamu.

"Maksud mu? Sam mengerjai mon bagaimana? " Tanya wendy.

"Yang uuuhh aaahh aahh ya begitulah.
Eonni dengar saja sendiri" Jawab lisa.

"Biar aku telepon dulu" Ucap jisoo.

"Kenapa phi? ".

(Aah.. Aku capek sayang).

"Bangsat! Tugas mu tadi apa sam.cepat turun! ".

" Sabar ya".

Apa mon tidak tepar? Itu yg menjadi pertanyaan jisoo setelah telepon nya terputus.
Tapi desahan mon tadi mengingatkan nya pada irene, jadi dia juga izin sebentar untuk ke kamar mandi kata nya.

"Huft!ini bukti pembayaran nya phi. Ada di saku tas ku ternyata" Ucap sam dengan wajah yg sudah segar dan kedua jari nya agak memutih.

"Aku yakin, istrimu pasti panas dingin sekarang" Sindir seulgi.

5 idiot'$Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang