bab 6

2K 34 0
                                    

Di ke diaman elin

Elin mendengar suara mobil memasuki perkarangan rumah terdengar suara langkah kaki yang memasuki yang memasuki rumah
"Masi ingat rumah mas"ucap nya kepada rangga yang akan naik ke lantai atas tampa mengalihkan tatapan nya dari majalah yang ia baca

Rangga tak menghiraukan perkataan istri pertamanya itu saat sampai di kamar ia merebahkan tubuhnya di atas ranjang tak lama elin masuk dan duduk di sofa

"Di mana dani " Ucap rangga pada elin sambil menatap wajah istri nya itu yang masi cantik di isinya yang memasuki angka  30an itu tapi ia merasa sudah tidak menarik di matanya mungkin  di luar sana banyak orang yang kagum melihat istri dari seorang rangga Wijaya

"Ia sedang main di taman belakang"
"Kenapa tidak kau saja yang menemani"
"Kau tau sendiri kan dani tidak mau bersama ku"
Elin beranjak dan masuk ke kamar mandi rangga yang melihat itu hanya menghela napas kasar ia memejamkan mata nya

Saat elin keluar dari kamar mandi ia melihat suaminya yang sudah terlelap di atas ranjang ia memilih untuk turun ke bawah apakah dani sudah selesai main apa belum

Saat sampai di tangga terakhir ia melihat putra nya itu yang sedang duduk di ruang keluarga yang sedang menonton kartun ke sukasukaan nya elin mendekat ke arah putra nya itu
Dani tidak mengalihkan tatapan nya dari TV

"Dani apa kau sudah makan sayang" Ucap nya dengan lembut
"Aku tidak lapar " Ucap nya dengan nada ketus dan dingin elin yang merasa dani tidak mau manatap nya menghela napas panjang
"Apa kau tidak sayang momy dani" Ucap nya dengan sendu
".... " Dani hanya diam ia sebenarnya sayang pada momy nya itu tapi sakit hati nya pada elin  sangat dalam  dulu elin tidak pernah memperhatikan dani. ia sibuk di luar sana sehingga tidak memberikan perhatian pada putra nya itu hingga menjadi seperti ini

Rangga yang memperhatikan adengan ibu dan anak itu dari tangga hanya terseyum miris ia melangkah untuk menghampiri putra nya itu
"Hai boyy" Dani yang merasa ada suara dedy nya berbalik dan berlari ke pelukan dedy nya yang ia rindukan itu rangga memang sudah seminggu tidak pulang
"Dedy aku lapar" Adu nya pada sang dedy rangga yang melihat itu hanya terkekeh melihat wajah cemberut anak nya rangga menoleh pada elin yang terdiam elin yang paham segerah berlalu ke meja makan untuk menyiapkan makanan

"Boy kau tidak boleh seperti itu pada momy mu" Ucap nya memberi pengertian pada sang putra ia tidak mau anak nya membenci ibu kandung nya
"Aku sakit hati pada momy dulu dia tak pernah memperhatikan ku.. Sekarang dia datang di saat aku sudah tak butuh dia" Ucap nya pada sang dedy.

Rangga yang mendengar itu hanya menghela napas panjang ia sudah tidak tau bagaimana lagi membujuk anak nya itu untuk tidak membenci elin

Rangga berjalan ke ruang makan sambil menggendong putra nya ia mendudukkan dani di meja makan lalu elin mengambilkan suami nya makanan setelah selesai dengan makanan rangga elin menoleh pada sang putra "kau mau makan apa sayang" Ucap nya selembut mungkin
"Tidak usah suster saja yang ambilkan"
Elin yang merasa dani tidak mau di ambilkan oleh nya hanya terdiam lalu menoleh pada rangga
"Biar kan momy yang ambilkan boy"
"Tidak aku tidak mau"
"Suster kan juga ingin makanan" Ucap nya lagi lalu dani hanya menggangguk saja setelah mendengar perkataan sang ayah setelah selesai makan malam

Rangga mengajak putra nya untuk menonton di ruang keluarga elin menghampiri sebentar untuk mengucapkan selamat malam pada anak nya kalau ia bergabung dani tidak akan suka ia memilih untuk masuk ke dalam kamar ia melamau  sehingga ia tak mendengar rangga yang sudah berada di depan nya
"Jangan melamun di malam hari"
"Aku hanya sedang berpikir"
"Apa yang kau pikirkan"
"Kapan ya dani menyukaiku"
"Dulu dia sangat sayang pada mu tapi kau sendiri yang membuat putra mu membenci mu elin"
Elin yang mendengar perkataan rangga hanya diam 
"Tidur la hari sudah malam" Lalu rangga berlalu ke sisi ranjang yang kosong untuk Membaringkan tubuhnya elin yang merasa rangga sudah berbaring ikut berbaring menghadap rangga
"Apa kesalahan ku sebesar itu hingga dani membenci ku" Ucap nya ia tau rangga belum tidur
"Tidur la" Rangga yang mengingat perbuatan elin dulu merasa sakit yang sudah ia kubur bersama queen queen ia mengingat queen tidak menghubungi nya sehari an ini elin  yang merasa ranga yang sedang melamun menepuk lengan rangga rangga yang reflek
"Ya ada apa queen" Ucap nya tampa sadar
"Queen.. Siapa queen mas" Tanya elin
Rangga yang sadar segerah mendatarkan lagi ekpresi nya
"Queen sekretaris baru ku di kantor" Alibinya elin hanya ber ohh saja

Queen memeluk rangga dan membenamkan wajah nya di dada bidang rangga elin yang merasa tidak ada balasan hanya diam dulu rangga akan membalas pelukan nya tapi sejak permasalahan mereka 2 tahun lalu ia merasa rangga telah berubah ia yang tak mau ambil pusing dengan sifat rangga masuk ke alam mimpinya rangga yang merasa elin sudah terlelap hanya membuang napas kasar

Ia mengambi HP nya di atas nakas di sisi ranjang lalu mengirim pesan pada queen bahwa ia tak akan kesana untuk beberapa waktu setelah mengirim pesan rangga meletakan kembali HP nya lalu memandang wajah damai elin dalam tidur nya wanita yang sudah berkepala  3 itu masi terlihat cantik tapi sudah tidak ada elin di hati nya semenjak ia mengetahui bahwa elin berselingkuh dari nya yang sekarang berada di dalam hati nya hannya queen ia berpikir sekarang sedang apa istrinya itu apa dia juga memikirkan nya lalu rangga terlelap sambil membelakangi elin

Rasa nya pada elin hanya sekedar tanggung jawab nya dan ia tak mau anak nya kehilangan ibu nya walaupun masi ada queen yang bisa menjadi ibu untuk putra nya tapi ia tak mau mengganggu queen sampai selesai pendidikan walau pun ia melihat queen perhatian pada sang putri waktu itu rangga melihat kan foto dani pada queen queen terlihat antusias maklum la queen tak pernah merasakan punya saudara atau anak kecil di rumahnya karna dia anak tunggal dan sepupu nya juga tidak ada yang anak kecil orang tua nya sibuk perjalanan bisnis ke luar negri dan hanya queen dan pembantu nya yang tinggal di rumah

####
Maaf banyak typo


Istri Simpanan CeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang