bab 11

1.5K 27 0
                                    

Pagi hari sinar matahari membuat Rangga terbangun dan pertama kali yang dia lihat wajah istri nya yang masi nyaman tertidur dengan damai sambil mencari kenyamanan di dada sang suami.

Rangga mengecup puncak kepala queen berulang kali sampai sang empu mengeliat dan membuka mata nya secara perlahan ia mendapati rangga yang terus menatap nya dan memberikan ciuman di setiap wajah queen sampai ke bibir tipis istrinya.

Queen yang di perlakuan seperti itu merasa malu dan membuat kedua pipinya memerah dan terasa panas ia membalikan badannya membelakangi rangga.

Rangga yang merasa gemas dengan itu membalikkan badan queen lalu menindih nya dan mendekat ti wajah mereka sampai mereka bisa merasakan deru napas masing-masing rangga menempelkan bibir mereka dan melumat nya ia rasa queen belum juga membalas semakin memperdalam lumatan nya ia menggigit bibir bawa queen dan memudahkan nya untuk mengabsen seluruh gigi putih queen

Ia yang sudah tidak tahan menatap wajah queen lalu berbisik di telinga queen

"Apa bolehh?? "

Queen hanya mengangguk ia tahu kalau pun tidak diperbolehkan rangga akan tetap melakukan nya pagi itu terjadi la hal yang hanya mereka dan Tuhan yang tau.

Jam sudah menunjukan angka 12 sepasang manusia itu masi berpelukan di bawah selimut tebal queen yang merasa ia lapar terbangun dan melepas kan pelukan rangga dari perutnya

Ia bergegas masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri yang sudah terasa lengket setelah siap dengan ritual mandi nya queen berjalan ke arah meja rias untuk mengambil pil pencegah kehamilan ia segera meminum nya dan turun ke bawah ia membiarkan rangga untuk tidur terlebih dahulu tadi queen sudah bertanya apakah ia akan ke kantor atau tidak  rangga bilang ia tidak ada miting penting hari ini

Saat sampai di meja makan queen melihat bibik yang sedang membersihkan area dapur

"Bik queen lapar"

Bibik yang melihat queen sudah duduk di meja makan segerah memanaskan makanan yang tadi pagi sudah bibik masak

"Non mau apa aja biar bibik ambilkan" Setelah meletakkan hidangan di atas meja

"Tidak  bik biar queen aja "

"Tuan gak makan non"

"Nanti aja katanya bik masi ngantuk kek nya"

Bibik yang mengerti apa yang sudah terjadi sama nonton dan tuan nya hanya mengangguk paham dan tersenyum

"Bibik uda makan"

"Sudah non"

"Kalau gitu bibik ke dapur dulu ya non"

Queen mengangguk lalu melanjutkan makan nya setelah selesai makan queen naik lagi ke atas untuk membangun kan rangga yang masi tidur

"Kak ayo bangun uda siang ini"

"5 menit lagi "
Ucap nya yang masi memejamkan mata

"Gak ada ya ini uda mau sore nanti dani nyariin kamu lagi gak ada di rumah"

Rangga yang mendengar itu duduk dan menatap queen lalu tersenyum

"Kalau aku gak pulang kesini kamu juga nyari in gak"

"Y-ya gak laa"

Ucap nya dengan terbatas bata sebenarnya jika rangga tidak pulang selama seminggu ia juga merasa kangen tapi ia tak boleh egois ia tau dani lebih butuh dedy nya dari pada queen

Rangga turun dari ranjang menghampiri queen yang yang sudah duduk di depan meja rias sambil mengoleskan henbody di kaki dan tangan nya ia mencium pipi queen lalu lari ke kamar mandi sebelum istri nya itu mengamuk

Ia tertawa dengan kencang dalam kamar mandi yang masi bisa di dengar queen dari luar ia yang merasa kesal meneriaki rangga dari luar

"Awas aja gak aku kasi jatah sebulan"

Rangga yang mendengar itu langsung diam dan memberhentikan tawa nya ia segera keluar dari kamar mandi ia melihat queen sudah duduk di tepi ranjang sambil beesedekap tangan 

"Apa lihat lihat"

Tanya queen melihat rangga yang menatap nya dengan tajam ia pikir queen akan takut

"Sayang maaf ya gak lagi de"

"Tadi aja ngeledek aku"

Ucap nya yang asik memainkan HP nya di atas kasur

"Nanti aku beliin kamu tas terbaru"

Bujuk nya pada sang istri yang sudah mode ngambek

"Uda tu ke maren di kirimin mama "

Kata nya enteng

"Ohh, mama uda ngirimin kamu ya"

Aliby rangga untuk mengalihkan pembicaraan mereka tadi ia takut gak di kasi jatah selama sebulan masa ia gak dapat jatah  ya kan

"Gimana bagus gak sayang"

"Gimini bigis gik siying "
Ledek queen sambil meniru kalimat rangga

"Giliran gak di kasi jatah aja mau beliin tas segala lagi"

Rangga yang mendengar hanya nyengir lalu segera memakai bajunya ke ruang tempat baju ia berjalan ke nakas di samping ranjang untuk mengambil dompet dan HP nya

"Uda ya ngambek nya sekarang temani suami mu ini untuk makan"

"Ya deh "

Pasrah queen mereka berjalan ke bawa rangga merangkul pundak istri nya setelah sampai di meja makan queen mengambil kan rangga makanan setelah itu ia duduk di kursi samping rangga

"Kamu nanti kalau pulang jangan dingin  dingin banget de sama mbk elin "

Ucap nya pada rangga ia tau pasti rangga akan cuek pada elin dan akan bersikap dingin  rangga tetap melanjutkan acara makann nya

"Terus aku harus ngapain"

"Ya ajak ngomong la"

"Aku ngomong kok sama dia"

"Ngomong si ngomong tapi kalau perlu aja"

"Kamu juga harus bawa mbk elin ngobrol dong dia kan juga uda berubah dan mintak maaf sama kamu"

Ucap nya pada rangga panjang lebar rangga yang mendengar itu hanya mengangguk tapi dalam hati ia berkata kamu gak tau aja queen rasa nya di hianati oleh orang yang dulu kita cinta

Setelah selesai makan rangga pamit pada queen

"Kalau gitu aku pamit dulu"
Ucap rangga sambil menciumi seluruh wajah queen

"Ya hati hati ya"
Jawab nya sambil menyalimi tangan rangga lalu mengantarkan rangga sampai di depan pintu

"Jangan kangen aku ya "
Kata rangga sebelum masuk mobil lalu menurunkan kaca mobilnya

"Bay queen"

"Bayy jangan ngebut kamu, sampai ini salam aku sama dani "

Rangga mengangguk lalu melajukan mobilnya ke luar gerbang setelah mobil tak terlihat lagi queen masuk ke dalam rumah.

###
Maaf banyak typo
Jangan lupa kasi bintang ya 👍





Istri Simpanan CeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang