Rangga dan elin sudah duduk di meja makan untuk makan siang mereka hanya diam sambil menunggu queen dari kamar untuk membersihkan tubuh nya yang tadi terasa lengket setelah olahraga dan momen menegangkan tadi ia pikir elin tidak akan menerima nya tapi ini di luar ekspetasi dia dan ke dua sahabat nya
Ia segera turun untuk makan siang bersama ia sedikit merasa gugup ia melihat kedua orang di meja makan itu hanya diam tampa bicara dan mengobrol"Heh kenapa tidak makan duluan"
Elin yang mendengar queen baru turun dari atas hanya tersenyum
"Kami menunggu mu queen"
"Ya sudah ayo kita makan "
Queen mengambil makan untuk nya elin juga mengambil makan untuk nya sendiri rangga yang merasa heran siapa yang akan mengambil kan nya makan
"Hm"
Elin dan queen menoleh pada rangga
"Mbk elin aja "
Katanya pada elin ia tak mau elin berpikir ia merebut perhatian rangga dari nya elin yang melihat itu hanya mengangguk walaupun itu rumah queen , queen tak mau melihat elin bersedih karena dia
"Selamat makan"
Ucap queen setelah itu memakan makanan nya begitu juga dengan rangga dan elin
"Apa kamu yang memasak queen? "
Tanya elin pada queen sontak saja rangga tersedak mendengar nya ia segera minum air dalam gelas nya
Queen yang tau kenapa rangga tersedak menatap rangga tajam ia tau rangga meledek nya bagaimana bisa memasak ke dapur aja gak pernah"Aku gak bisa masak mbk "
Jawabannya apa ada nya elin yang mengerti pun hanya mengangguk
"Apa lihat-lihat "
Galak queen pada rangga yang menatap nya sambil tersenyum mengejek elin yang melihat itu hanya tersenyum
"Kamu mau gak aku ajarin masak "
"Mau tapi kapan-kapan aja ya mbk"
"Oke, tapi di rumah aku ya"
Queen yang melihat pada rangga untuk meminta persetujuan rangga mengangguk
Setelah selesai makan siang 3orang itu berkumpul di ruang keluarga untuk mengobrol banyak hal queen yang sedang tiduran di paha elin rangga yang sibuk dengan leptop nya queen yang merasa elin menerima nya dengan tulus sangat senang ia bisa merasakan bagaimana rasanya punya kakak dan elin yang senang queen bukan seperti madu nya tapi adik untuk nya
"Gini ya rasa nya punya kakak"
"Emang kamu gak punya kakak atau adek "
Queen hanya mengeleng
"Mama sama papa sibuk terus si"
Ucap nya yang merasa sedih dan rindu dengan kedua orang tua nya rangga yang melihat pemandangan di mana queen begitu terbuka pada elin merasa senang queen tidak akan ke sepian lagi
"Emang nya mama gak jadi pulang"
"Gak, katanya ada urusan penting"
"Mungkin memang ada urusan "
"Aku ini anak siap si sebenarnya, mereka gak rindu kali ya sama aku anak nya yang paling cantik bin imut ini"
Ucap nya dengan pede nya elin yang mendengar itu tertawa berbeda dengan rangga yang menggoda queen
"Pede banget kamu bilang diri sendiri cantik"
Ejek rangga
"Emang cantik kalau aku gak cantik ngapain kamu nikahin aku "
Ucap nya dengan ketus pada rangga
"Mana ada kamu cantik apa lagi imut"
"Mbk elin lihat tu kak rangga"
Adu nya pada elin
"Mas.. "Kata elin dengan lembut rangga yang mendengar itu
"Ya gak lagi"
"Rasain tu di marahin"
Ledek queen sambil menjulurkan lidah nya pada rangga"Baru aja ketemu uda manja aja kamu sama elin "
"Terserah aku dong mbk elin nya aja gak keberatan"
"Iri aja kamu sama aku"
Sambungnya lagi"Kalau gitu aku pulang dulu kasian dani di rumah"
"Kok tadi gak di ajak ke sini "
"Tadi dia masi tidur"
Queen yang masi melihat rangga masi duduk dengan santai menoleh
"Sana antarin mbk elin"
"Gak aku naik taksi aja "
Tolak nya
"Gak usah mbk di antar kak rangga aja"
"Ya udah"
"Jangan dingin-dingin kak"
Peringatan nya pada rangga sebelum rangga ke luar dari rumah ia mengantarkan elin ke depan sebelum elin masuk mobil ia mencium pipi queen lalu masuk ke dalam mobil sambil melambaikan tangan sebelum menjalankan mobilnya rangga bicara pada queen dari dalam mobil"Nanti aku pulang ke sini jangan lupa bukain pintu"
"Iya kalau gak lupa "
Katanya sambil berlari ke dalam rumah elin yang melihat itu terkekeh
"Queen lucu ya mas"
Rangga mengangguk lalu melakukan mobilnya untuk mengantarkan elin30 menit berlalu mereka telah sampai di rumah elin sebelum keluar dari mobil elin menyalimi tangan rangga rangga mencium dahi elin lalu elin keluar dari mobil ia melambaikan tangan pada rangga yang di balas oleh rangga setelah mobil sudah tidak terlihat elin masuk ia lega sudah bertemu dengan queen ia tak merasa marah pada queen dan tidak merasa dendam ia mala menganggap queen seperti adik nya sendiri
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Simpanan Ceo
RomanceQueen melisa wiliam gadis 22 tahun dia merupakan anak tunggal dari arif wiliam dan sofi wiliam meraka merupakan keluarga kaya tapi sibuk dengan pekerjaan queen seorang mahasiswa di suatu kampus ternama di jakarta suatu saat ia bertemu dengan rangga...