bab 21

1.1K 16 0
                                    

Queen yang merasa ada sesuatu yang berat di perut nya membuka mata
Ia melihat tangan rangga yang melingkar di atas perut rata queen ia melihat rangga yang masi menggunakan stelan kantor nya tadi siang  queen pikir rangga pasti lelah pulang dari kantor

"Kak bangun dulu, bersih-bersih baru nanti tidur lagi"

"Gini aja dulu aku capek"

"Mandi dulu baru tidur lagi"

Queen terlebih dahulu turnamen dari kasur untuk membersihkan tubuhnya juga ia juga belum mandi sejak siang tadi sekarang sudah pukul 7 queen merasa ada yang mengikuti nya ke kamar mandi membalik

"Ngapain kamu ngikutin aku"

"Kan tadi kamu suruh mandi"

"Ya gantian dong aku dulu baru kamu"

"Sekalian aja biar hemat waktu"

"Gak-gak ada ya, nanti bukannya mandi mala yang lain"

Rangga yang mendengar itu tersenyum misterius pada queen

"Ayo kamu mikirin apa"

"Ma-mana ada "

Rangga yang melihat pipi queen memerah tertawa kencang lalu menjitak dahi queen

"Anak kecil pikirannya gak boleh kotor"

"Apaan sii aku uda gedek ya, bukti nya sebentar lagi aku wisuda"

Sombongnya pada rangga,

"Ya de "

"Uda aku mau mandi dulu"

Belum sampai queen menutup pintu rangga sudah terlebih dulu masuk
Queen berteriak di dalam kamar mandi

Setelah selesai dengan drama mandi keduanya turun ke bawah untuk makan malam saat menuruni tangga queen melihat wanita paru baya yang sedang menata makanan di meja makan itu bukan bibi ia berbisik pada rangga

"Siapa lagi yang datang, mau ngelabrak aku lagi"

Rangga yang mendengar itu tersenyum lalu menarik tangan queen untuk mendekati meja makan 

"Hai sayang"

Sapa wanita yang terlihat masih cantik di usia nya itu queen yang bingung menoleh pada rangga
Rangga yang paham

"Ini bunda aku"

Queen membelalak kan mata nya bunda queen yang melihat itu terkekeh melihat kelakuan menantunya yang satu itu

"Sana salim dulu"

Queen merasa takut nanti ia di tampar lagi kek mama elin tadi siang
Rangga yang mengerti tersenyum lalu mengangguk kan pala nya pada Queen yang menatap nya terus

Queen melangkah ke dekat pada bunda rangga

"Hai ta-tante,aku queen"

Ucap nya yang merasa gugup

"Kok manggil nya tante si sayang, bunda dong "

"Ya bun-bunda"

"Gitu dong, ayo sekarang kita makan"

Rangga duduk di kursi nya bunda rangga yang masi melihat menantu nya berdiri menepuk kursi di samping nya

"Sini sayang duduk dekat bunda"

"Baik bun"

Mereka makan  tak lama suara bunda terdengar

"Tadi kamu di apain sama anita"

"Gak di apain kok bun"

"Nanti kalau dia datang lagi telpon bunda aja , biar bunda lem tu mulutnya"

"Makasih bunda"

Bunda yang mendengar itu mengelus rambut panjang menantu nya dengan lembut anita tu mama elin ya geis bunda juga sedikit gak suka sama mama elin karna kerjaan nya mintak uang terus
Dulu waktu rangga sama queen nikah bunda nya gak datang karena waktu itu lagi sakit dan mereka nikah juga gak di Indonesia kan yang datang hanya ayah rangga dan kakak sama adek rangga

Rangga itu 3 bersaudara yang pertama juga laki-laki sudah nikah juga kedua rangga dan yang ketiga perempuan masih sma

"Ayah mana bun"

"Ayah kamu itu sibuk terus sama kerjaan nya"

Sewot bunda yang mengingat suaminya itu tadi di ajak katanya masi ada miting

"Bunda nginap di sini kan"

Tanya queen

"Gak sayang , lain kali aja adek di rumah sendiri aja"

"Kenapa tadi gak di ajak bun"

"Tadi bunda kan datang nya sore dia belum pulang"

Queen yang mendengar itu bingung berarti mertua nya itu sudah datang dari tadi

"Emangnya bunda tadi kesini jam berapa"

"Jam 4 an la "

Queen melotot pada rangga kenapa rangga tak membangun kan nya
Bunda yang melihat itu

"Tadi bunda gak mau ganggu kamu, kamu pasti capek"

Setelah mereka selesai makan bunda pamit

"Kalau gitu bunda pulang dulu"

"Gak mau di antar kak rangga bun"

Tanya queen

"Gak bunda uda di jemput supir di depan"

Queen mengantar mertuanya itu ke depan lalu menyalami tangan mertua nya

"Bayy bun"

Setelah mobil menghilang dari halaman mereka masuk ke rumah untuk segera naik ke atas ayo ngapain tu naik cepat ke atas you know la

######
Maaf typo bertebaran
Kasi bintang dong biar aku semangat nulisnya

Istri Simpanan CeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang