¶ petir ¶

7.6K 801 28
                                    

    __________‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙__________

  Pada malam hari tepatnya pukul 00.03 hujan deras pun terjadi dan di sebuah kamar terlihat seorang pemuda yg sedang tertidur nyenyak seakan tidak terjadi apa² disana namun suara petir yg kencang pun membuatmu kaget kemudian terbangun dengan keringat dingin.

   Duar!!

" Hah hah... G - gila hah hah " Setelah Xavier berusaha menenangkan dirinya beberapa saat dia mendengar suara pintu kamarnya diketok dan bersamaan dengan jendela balkonnya yg tiba-tiba terbuka dengan kencang hingga membuat golden jendelanya basah karna air hujan itu.

   TOK!!

  TOK!!

TOK!!

    Chitt!!

  BRAK!!

  Xavier pun mendadak menjadi merinding karnanya dan dengan perlahan dia pun turun dari kasur nya dan berjalan kearah pintu balkon dan mengintip keluar.


   Terlihat hujan yg sangat deras dicampur dengan gelapnya malam menambah suasana yg tenang namun horor seketika.

  Xavier pun dengan cepat menutup pintu balkon kamarnya dan memperbaiki golden yg sedikit basah itu.

   Setelah selesai Xavier pun semakin jelas mendengar suara ketukan dipintu semakin kencang seolah ada seseorang yg berusaha menerobos masuk ke kamarnya.

   TOK!!

  TOK!!

  TOK!!

' S - siapa yg mengetuk pintu tengah malam begini ' batin Xavier dengan merinding hingga membuat bulu kuduk nya berdiri dan dia pun dengan perlahan membawa lentera kecil yg Felix tinggalkan untuknya sebelum tidur tadi.

  Dan Xavier pun dengan perlahan² berjalan kearah pintu dengan langkah yg gemetaran antara rada takut dan penasaran.

   Namun saat Xavier sudah sampai didepan pintu dia pun mendengar suara kecil seperti sebuah bisikan.

   " Tuan buka pintunya "

Xavier yg mendengar suara itu pun semakin merinding dia pun tanpa sadar berjalan mundur dengan tangan yg masih memegang lentera kecil itu.

   Suara itu pun terdengar lagi namun kali ini memangil namanya.

  " Xavier buka pintunya "

  Dia pun semakin merinding namun dengan langkah yg pelan Xavier pintu membuka pintu kamarnya dan betapa kegetnya dia ketika melihat sosok besar yg merwarna hitam berdiri tepat dihadapannya.

  Xavier yg melihat mahluk itu pun mendadak diam membeku karna sangking takutnya dia sampai tak bisa mengeluarkan suaranya walaupun itu hanya satu kata.

   Namun hal yg lebih membuat Xavier keget adalah mahluk didepannya itu tiba² memeluk pinggangnya dengan erat dan Xavier pun bisa mendengar suara insak tangis dari mahluk yg memeluk erat pinggangnya.

  " Hiks..hiks.. Tuan ~ " Suara insakan dari mahluk itu dan dengan setitik keberanian dan tangan yg gemetar Xavier pun mengangkat pelan kepala mahluk itu dan betapa kagetnya dia ketika melihat wajah Felix yg sedang menangis di hadapannya.

  Xavier yg tadinya ingin mengamuk pun mengurungkan niatnya ketika mendengar suara gemurung petir dan teriakan Felix yg kencang.

    DUAR!!

  GLUDUK!!

" AKHHH!! TUAN!! "

Felix pun berteriak dengan kencang karna mendengar suara petir itu semakin kencang dia pun kemudian menggeratkan cengkaman tangannya pada pinggang Xavier yg membuat sang empu sedikit meringis.

  " Shh.. F - felix masuklah aku akan menutup dulu pintunya!! " Ujar Xavier dengan panik ketika melihat tangisnya Felix semakin kencang hingga membuat piyama nya basah.

  Felix pun menyelenggarakan keras kepalanya karna sudah terlanjur takut dengan situasi itu dan Xavier pun berusaha untuk menutup pintunya dan kemudian merangkul tubuh bogor Felix dan merebahkan nya diatas ranjang miliknya.

Namun saat Xavier akan beranjak dari tempat tidurnya Felix pun menarik tangannya sekuat tenaga hingga membuat Xavier berbaring diranjang dengan Felix yg memeluk erat tubuhnya.

  " Hiks..J - jangan pergi hiks.. Aku takut.. Hiks.. " Xavier pun kemudian menghela nafas karna melihat tubuh Felix yg gemetaran dia pun kemudian menyamankan posisi tidurnya dan masih membiarkan Felix memeluk erat tubuhnya.

  " Sutt.. Tidurlah aku disini " Ujar Xavier sambil mengelus pelan rambut Felix yg menyembunyikan wajahnya didadanya.

      • ||  beberapa menit kemudian ||•

  Xavier yg sudah kelelahan pub tertidur terlebih dahulu sementara Felix masih terbangun karena dia tidak bisa tertidur.

  Felix yg melihat Xavier tertidur pun menyeringai kemudian melepaskan pelukannya dari tubuh mungil Xavier yg menatap lekat pada nya.

  " Haha.. Tak sia² saya bersandiwara ternyata hasilnya bagus juga "
Ujar Felix dengan senang sambil menyeringai seram kemudian dia pun segara melakukan hal² tak senonong pada tubuh Xavier seperti sekarang.

  Felix pun dengan perlahan memberikan kecuapan pada wajah Xavier yg sedang tertidur pulas.

   Cup..

Satu kecupan didahi.

  Cup..

  Satu kecupan di hidung.

  Cup..

  Cup..

  Dan dua kecupan dipipi.

  Dan kini tatapan Felix pun beralih pada bibir pink plum yg sedit terbuka dia pun kemudian melahap rakus bibir mungil itu mengecup menjilat dan melumat kasar bibir itu.

  " Ughh mm " Erangan halus terdengar dari Xavier dan itu pun membuat senyum Felix semakin lebar dan semakin rakus melahap bibir manis itu.

  " Ughh mm akh "Felix yg sudah puas menjelajahi bibir dan mulut yg manis itu pun segera melepas kan tautan mereka hingga terlihat benang silva disana.

   Felix pun tersenyum pus ketika melihat bibir Xavier yg bengkak kemudian dia pun membuka kancing atas baju Xavier hingga memperlihatkan leher yg putih mulus tanpa noda itu dia pun kemudian mengecup mengigit dan memberi tanda dileher mulus itu hingga terlihat bekas gigitan dan tanda merah keunguan disana.

   Felix yg melihat hasil karyanya pun merasa puas dan dia pun kenudian membenarkan pakaian Xavier dan membatingkan kembali tubuhnya disamping Xavier dan memeluk erat tubuh kecil itu.

   ' kau hanya milikku '

  ' dan tidak ada orang lain yg beh memilikimu selain aku '

'The neglected son of the duke' (Hitus Sementara) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang