___________‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙___________
Kini keadaan Xavier benar² tertekan karna kehadiran tamu yg tidak dia undangan sedang datang ke mansionnya.
•|| flashback ||•
Tadi pagi setelah makan sambil mengobrol diruang makan bersama Felix Xavier memutuskan untuk berjalan² sendiri mengelilingi mansion besar yg ia tempati karna jujur saja dia belum tau keseluruhan mansion.
Disaat sedang berjalan² perhatiannya pun teralihkan oleh sesuatu yg sedang jatuh dan terdengar suara cicilan burung.
Xavier yg kebetulan dekat dari sumber suara itu memutuskan mencari ujung dari suara cicitan itu.
Sampai dia nencari dibelakang semak² dan BINGO dia menemukan seekor anak burung yg terjatuh dari sarangnya.
Xavier yg melihat itu pun berinisiatif membantu mengembalikannya keasarang dengan segera Xavier pun mengambil anak burung itu.
Dan segera mengembalikan ke sarangnya walaupun harus sedikit berjinjit untuk mencapai sarang itu.
Setelah mengembalikan anak burung itu Xavier pun memandang lekat kearah sarang itu dan seekor burung kenari pun hinggap disarang itu dan segera memberikan makanan yg dia bawa di paruhnya pada anak² nya.
Xavier yg melihat pemandangan yg lucu menurutnya itu pun tersenyum tipis.
Namun sebuah teriakan Cempreng pun terdengar.
" TUAN MUDA - "
•|| flashback end ||•
Xavier pun hanya bisa menghela nafas lelah karna kedua tamu tak diundang itu adalah kedua ABANG nya sendiri yg mengatakan.
" Kamu datang hanya untuk bersenang-senang "
Xavier hanya membiarkan mereka disana selama mereka tau batasan.
Namun apa?! Kini mereka bertiga sedang duduk diruang tamu tanpa melakukan apapun hanya keheningan yg menyelimuti mereka.
Dan lebih parahnya kedua ABANG nya itu menatap lekat kearahnya hingga membuatnya risih sendiri.
" Berhentilah menatapku seperti itu "Ujar Xavier yg semakin risih dibuatnya dan kedua ABANG Xavier yg diketahui namanya Heyden dan Jayden aka ABANG ke 3-4 dan mereka itu kembar tapi tidak identik.
" Ehmm... Bagaimana kabarmu apa kau baik? " Tanya jayden dengan wajah datar dan suara yg dingin.
" Yah!! Keadaan saya baik sangat ~ baik sebelum kedatangan kalian " Ujar Xavier sedikit menyindir mereka seolah mengatakan ' Cepatlah pergi gw ga suka basa basi ' .
Heyden yg menyadari bahwa adik mereka(?) itu menyindir mereka pun sedikit emosi namun dengan segera Jayden melirik tajam kearahnya seolah mengatakan ' tenanglah dan tahan emosimu '
Jayden hanya bisa menghela nafas jika kembaran nya sudah bicara menandakan berarti dia harus diam.
Xavier yg melihat kedua ABANG nya sedang saling lirik melirik pun mendatarkan wajahnya.
" Jika sudah tidak ada yg ingin dibicarakan lagi saya permisi " Ujar Xavier yg berdiri dari tempat duduknya dan berjalan menuju kearah pintu.
Namun sebelum tangannya memegang ganggang pintu tangannya tiba² ditarik hingga membuat tubuhnya tidak seimbang dan oleh seketika.
Namun bukannya merasakan lantai yg keras dan dingin dia malah merasakan ada dua buah lengan kekar yg sedang melingkari pinggang ramping nya.
Xavier pun dengan perlahan membuka kedua matanya dan Xavier pun segera menahan nafasnya katika melihat wajahnya dan wajah kedua sikembar benar² dekat hingga membuatnya menahan sendiri nafasnya.
Si kembar pun segera membenarkan posisi Xavier yg tadinya hampir jatuh kini diampit oleh kedua orang bertubuh bogor itu dan Xavier yg berada ditengah.
Heyden yg berada dibelakang Xavier sambil memeluk erat pinggang ramping nya dan meletakan kepalanya pada bahu sempit Xavier sedangkan Jayden berada ditepannya sambil mengangkat dagunya menghadap wajah tampan Jayden.
Xavier yg merasa tidak nyaman dengan posisi itu pun memberontak namun bukannya kedua pegangan itu terlepas malas semakin mengerat dan Xavier bisa merasakan sakit dan nyeri didahu dan pinggangnya karna ulah si kembar.
" Ada apa adikku? Kenapa buru - buru begitu? "
" Ada apa adikku yg manis? Kenapa tidak memangil kami dengan panggilan KAKAK lagi? "
" Apakah kau tidak merindukan kami? "
" Kenapa adiku? Kenapa diam begitu? Apakah kau mendadak jadi bisu? "
" Bicaralah jangan mendadak bisu "
" Apakah kau membenci kami? " Tanya Heyden dengan tangan yg mengepal kuat hingga membuat Xavier berdesis.
" Kami harap kau tidak membenci kami " Lanjut Jayden sambil menatap tajam kearah Xavier yg sedang merintih kesakitan karna cengkaman tangan Jayden yg kuat di dagunya.
Xavier yg tadinya hanya bisa merintih pun berdecak kesal dan dengan paksa melepas tangan Jayden dan mendorongnya dangan kasar hingga membuat nya jatuh terduduk dilantai dan Xavier pun juga melepas paksa tangan Heyden yg memeluk erat pinggangnya dan mendorongnya dengan kuat.
Dan setelah terlepas Xavier pun segara berlari dengan kencang kearah pintu dan membukanya dan segera keluar sambil berlari tanpa menutup pintunya dan berteriak.
" KALIAN GILA!! "
•|| Diruang tamu ||•
Heyden dan Jayden pun berdiri dari tempat mereka tersungkur tadi dan mereka pun terdiam beberapa detik sebelum menyeringai dan tersenyum lebar.
" Hahaha... Kau lihat itu dia sangat lucu " Ujar Heyden sambil sambil tertawa dan tersenyum lebar namun perlahan² manik matanya berubah menjadi warna ungu dengan pupil mata yg berbentuk love menandakan dia sedang berada di tahap obses.
" Benar dia sangat manis dan cantik " Sahut Jayden sambil menyeringai.
' kau tak kan bisa lepas dari kami baby '
KAMU SEDANG MEMBACA
'The neglected son of the duke' (Hitus Sementara)
Fantasycerita ini menceritakan tentang Damien Adelio Barack yg bersifat dingin, kejam, dan berjiwa psikopat. yg jiwanya terjebak ditubuh seorang putra duke yg akan berakhir tragis karna dibunuh oleh keluarganya sendiri? dan dia ditalantarkan kan oleh...