¶ paksaan ¶

5.4K 538 10
                                    

   ___________‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙_________

     ___________‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙_________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     ___________‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙_________

  Matahari pun mulai tenggelam bulan pun mulai menampakan dirinya dan menandakan pahwa malam sudah tiba di sebuah kamar yg mewah terlihat 3 pemuda yg sedang tidur berpelukan.

   TIDAK!! lebih tepatnya kedua pemuda yg berada di kanan dan kiri yg sedang memeluk erat tubuh pemuda manis nan cantik yg berada ditengah.

   Mereka bertiga pun tertidur lelap tanpa ada yg sadar waktu sudah menunjukan waktu makan malam.

     Tok...

  Tok...

   Tok...

   " Tuan muda permisi waktunya anda bangun ini sudah waktunya makan malam tuan duke dan tuan besar sudah menunggu kalian " Ujar maid itu sambil mengetuk pelan pintu kamar itu.

   Jayden yg merasa tidurnya terusik pun mulai membuka matanya dangan perlahan dan mengedup² kan kedua matanya untuk memulihkan kesadarannya.

  Dan karna merasa sudah cukup sadar Jayden pun menjawab ucapan maid itu.

  " Hm.. Pergilah kami akan menyusul " Jawab Jayden dan maid itu pun mengangukan kepalanya dan mengucapkan salam.

   " Baiklah kalau begitu saya permisi tuan muda semida dewi Athena selalu memberkati anda " Ujar maid itu kemudian segera pergi dari sana.

   " Siapa? " Tanya Heyden yg baru terbangun setelah maid itu pergi.

  " Makan malam " Tungkas jayden dan langsung dimengerti oleh Heyden dan kini mereka beralih kepada Xavier yg masih tertidur nyenyak tanpa terganggu oleh percakapan mereka berdua.

  Mereka entah kenapa terdiam seolah terhipnotis oleh wajah yg damai itu ketika tertidur namun bukan itu yg mereka fokuskan mereka lebih fokus kepada bibir merah plum itu yg sedikit terbuka.

  Entah apa yg merasuki Heyden hingga membuatnya mendekatkan wajahnya ke wajah Xavier yg masih tertidur.

  Namun saat dia akan menyatukan bibirnya dengan bibir Xavier jayden pun langsung mendorongnya hingga terjatuh dari ranjang itu.

    Brug..

   " Jangan coba - coba sadarlah kita saudara " Ujar Jayden entah kenapa membuat hatinya sendiri tidak Terima atas perkataannya.

  Heyden yg jatuh dari ranjang akibat dorongan dari Jayden pun menatap tajam kearah kk nya itu kemudian berdiri dengan wajah meremehkan.

  " Memangnya kenapa kalau kita saudara? Aku yakin bahwa bukan hanya kita yg menginginkannya dikeluarga ini " Ujar Heyden dengan remeh sambil melipat tangannya didada dengan menyeringai.

  Jayden yg mendengar itu pun terdiam beberapa saat kemudian dia pun menyeringai.

  " Benar apa yg kau katakan kenapa kita harus takut? " Tantang Jayden kini mereka pun kembali Fokus pada wajah damai Xavier yg masih tertidur dan dia pun berinisiatif membangunkannya untuk makan malam.

  " By bangun waktunya makan malam " Ujar Jayden sambil mengelus pelan rambut Xavier.

  " Emm "

" Bangunlah atau mau kakak gendong sampai ruang makan? " Tanya Heyden yg membuat Xavier langsung membuka paksa matanya dan langsung  duduk dari posisi tidurnya walaupun kepalanya sedikit pusing.

  " Shh.. Jangan coba - coba kau melakukannya " ujar Xavier dengan dingin sambil menatap tajam kearah Heyden yg menatap dingin kearahnya.

" Jaga Bahasamu ketika berbicara dengan kami " Tekan Heyden sambil mengangkat dagu Xavier menghadap kearahnya.

  " Shh.. L - lepaskan " Ujar Xavier dengan lirih walau bagaimana pun dia itu baru saja bangun dari tidurnya jadi dia masih tidak punya tenaga untuk memberontak.

Si kembar yg melihat Xavier yg masih lemas pun tak menyia nyiakan kesempatan ini Jayden pun dengan Cepat menggendong Xavier ala bridal syler dan berjalan keluar kamar menghiraukan Heyden yg kesal.

  " Sialan " Desis Heyden dengan kesal kemudian dia pun menyusul jayden dan Xavier yg meninggalkan nya.

   Dan sepanjang jalan juga banyak yg menatap mereka dengan tatapan yg berbeda-beda.

   Tidak!! Mereka lebih tepatnya menatap Xavier yg sedang berada digendongan jayden dengan keadaan lemas dengan mata sayu dan wajahnya juga memerah.

   Tatapan mereka pun beragam seperti kaget iri benci nafsu dan lainnya namun yg paling unggul adalah tatapan nafsu dari para penjaga disana ketika melihat tampil Xavier yg err... Sexsi.

   Sedang si kembar yg melihat tatapan mereka pun segera menatap dingin kearah mereka semua yg sedang menatao Xavier.

  

 

'The neglected son of the duke' (Hitus Sementara) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang