¶ minta ijin ¶

1.3K 107 8
                                    

   __________ ༶•┈┈⛧┈♛♛┈⛧┈┈•༶ ______

   __________ ༶•┈┈⛧┈♛♛┈⛧┈┈•༶ ______

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


    Skip....

  Tepat pada pukul 06.30, makan malam De blackenny family pun dimulai keadaan sunyi menyelimuti ruangan itu dan Xavier sendiri entah mengapa merasa sedikit kurang nyaman dengan situasi itu namun tetap diam karna ingat etika ketika dimeja makan.

  Setelah beberapa menit makan malam berakhir dan para pelayan pun mulai masuk dan mengambil piring kotor dan menyajikan dessert sebagai pencuci mulut.

  " Ijin bicara... Tuan Marsello- " Ujar Xavier ingin bicara, namun terhenti ketika tatapan tajam dari semua anggota keluarga menatapnya hingga membuat nya terbungkam.

  " Call me daddy... You understand... My son? " Ujar Marsello sambil menatapnya tajam dan Xavier pun membalasnya tak kalah tajam namun dia berusaha tenang dan menghela nafas pelan.

  ' shit.. That Old man ' batin Xavier yang berusaha tetap tenang dan tetap menjalankan aksinya.

  " Hah... Sorry daddy... I forgot that.. " Ujar Xavier berusaha tetap tenang dan suasana disana pun cukup terkendali dari pada yang tadi.

  Marsello sendiri pun kembali menatapnya lembut namun masih tetap tajam.

  " So? What you want my son? " Ujarnya sambil menopang dagu dengan kedua tangan dan menatap Xavier tajam.

  " Kota... Aku ingin pergi ke kota besok.. " Setelah mengatakan itu suasana disana langsung hening tidak ada yang bicara bahkan anggota keluarga yang lain berhenti makan desert mereka dan memusatkan perhatian kepada sepasang anak ayah itu.

  " Oh~? My little brother.. you're kidding, right? Why do you remember going to town? Is it so uncomfortable here that you remember leaving the residence?.. Hm? " Ujar Victor sambil tersenyum manis menatap Xavier dengan penasaran.
 
  Pengingat: Bagi yang lupa siapa Victor bisa dilihat di chapter perpustakaan.

  Xavier pun terdiam dan mencoba memikirkan alasan yang bagus untuk menjawab sementara sikembar pun menyeringai dan mulai angkat bicara.

  " Yes.. Why my little brother~? Bicaralah dan jangan gugup.. Right jayden? " Ujar heyden sambil tersenyum menatap adiknya dan dibalas oleh anggukan.

  " Yah.. That right.. " Balas jayden sambil meneguk minumannya.

  Setelah terdiam beberapa saat Xavier pun angkat bicara.

  " Sorry, for my impolite actions... Daddy.. brother.. I just boring, So I asked permission to go for a walk around town tomorrow..." Ujar Xavier panjang lebar dan entah kenapa di sedikit lelah karna terlalu banyak bicara.

  " Sendiri? " Tanya George sambil membersihkan mulutnya dengan sapu tangan sambil melirik kearahnya.

  Pengingat: george liat di chapter seseorang tapi belum ada visualnya.

  " Tidak.. Aku bersama Felix " Jawab cepat Xavier karna sedang tidak ingin berbasa basi dan mereka pun terdiam.

  " Kau bisa pergi tapi... Kembalilah sebelum makan malam.. " Ujar herry dengan santai tanpa memperdulikan tatapan semua orang disana.

  " Wtf.. Grandpa are you kidding?? " Tanya jeyden sambil menatap Herry tajam dan hanya dibalas senyuman tipis.

  " I agree with Jayden.. Grandpa are you kidding me? giving permission is that easy?? what if he runs away?! " Balas heyden tidak Terima dengan jawaban kakeknya.

  " let him be free for a moment.. and have you forgotten who the de blakenny family is? " Balas heyden kepada cucunya dan mereka pun terdiam.

  Para Saudara Xavier pun diam-diam menyeringai dan langsung setuju.

  " Oh~? Bagaimana aku bisa lupa? Baiklah~ adik kecil kau bebas besok seharian dan aku cukup sedih karna tidak bisa ikut besok karna ada kelas.. " Ujar Heyden (dibaca:Pura-pura) murung dan dibalas oleh jayden dengan anggukan kecil.

  " Me too.. " Balas jayden sambil tersenyum.

  " Yaa~ sayang sekali besok aku ada latihan berpedang.. Jadi~ aku juga tidak.. " Ujar Victor dengan nada main-main sambil minum.

  " Besok aku sibuk.. Jadi tidak bisa menemani.. so enjoy your day.. " Ujar George sambil menatap mereka.

  Xavier sendiri pun diam-diam menyeringai dan langsung mengangguk mengerti.

  " So daddy? " Ujar Xavier menatap marsello.

  " Ya ya.. Kau mendapatkan ijin dan nikmati harimu besok.. Kau butuhkan pengawal berapa untuk ke kota? " Tanya marsello sambil menatapnya.

  " Aku tidak perlu mengawal cukup Felix yang akan melindungiku dan untuk kereta kudanya jangan terlalu meriah.. " Ujar Xavier dengan tenang sambil menutup mata sejenak dan marsello pun mengangguk paham.

  " Baiklah.. Besok datanglah kekantor untuk mengambil uang.. " Ujar Marsello sebelum berdiri dari kursinya diikuti dengan Herry.

  " Makan malam berakhir kembali kekamar masing-masing!! " Ujar Herry dengan tegas dan diangguki yang lainnya kecuali Xavier.

  Marsello dan Herry pun segera keluar melalui pintu meninggalkan anak atau cucunya diruang makan.

  Setelah melihat kedua orang tuanya para saudara Xavier pun serempak berdiri dari kursi mereka dan mendekati Xavier.

" Good night little brother!! " Ujar si kembar bersamaan sambil mencium kedua pipi Xavier dan segera pergi mengunakan sihir teleport menghindari tatapan tajam Xavier.

  " Good night my little brother.." Ujar George sambil berbisik pelan ditelinga Xavier sebelum mengigit pelan telinganya dengan lembut hingga membuat Xavier tersentak dan reflek menjauhkan kepalanya dari George.

  " Kau.. " Ujar Xavier yang sedikit geram dengan sifat George dan hanya dibalas dengan senyum tipis olehnya dan mencium pelan dahi Xavier lalu pergi seenaknya.

  Xavier pun menatap tajam punggung George yang mulai menghilang dibalik pintu meninggalkan dia dan Victor yang menyeringai dibelakangnya kemudia menarik tangannya hingga dia tersentak dan langsung berdiri dari kursi sementara Victor langsung memeluk pinggang Xavier dengan satu tangannya dan tangan lain mencengkram dagu Xavier dan memaksanya menatap kearahnya.

  Xavier pun dengan engan menatap kearah Victor yang tersenyum lembut dan mulai mencium pipi dan hidung nya dengan lembut.

  " Good night little prince~ " Ujarnya sambil berbisik dan menjilat lalu mengigit pelan telinganya dan pergi dengan sihir teleport nya meninggalkan Xavier yang geram dan ingin sekali mengubur para saudara pemilik tubuh ini hidup-hidup.

  " Damn... Fuck of all.. " Gumam Xavier dengan geram sambil mengepalkan tangannya.

  _______________________________________

  _______________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


    George de blackenny

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

'The neglected son of the duke' (Hitus Sementara) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang