9

7.2K 256 9
                                    

"Dek kamu minum dulu gih" titah salah satu siswi PMR itu.

"I-iya kak.."

Tiba-tiba setelah minum, Tian perutnya seperti ingin meledak. Perih tak karuan mengguncang sistem pencernaannya.

"A-arrgghh.. k-kakh.. kamar mandinya dimanah.. p-perutku s-sakitthhh.. bangethh..." tanya Tian sambil meringkukan badannya

"EHH DEKK??!! KAMU GA APA?!!! AYO SINI KAKAK ANTERIN KE KAMAR MANDII!!"

Mereka pun menuntun Tian menuju kamar mandi. Setelah memasuki kamar mandi dan menutup pintu, Tian segera muntah-muntah. Namun apa yang dimuntahkan Tian hanyalah cairan bening kental saja. Saat meraba-raba celananya yang ia rasa becek.

Tiba-tiba keluar darah dari anusnya. Tian yang panik langsung membuka celananya dan mengeluarkan darah di closet.. tubuh Tian lemas sekali.

"K-kakh.. lubang bawahku m-mengeluarkan darah-hiks.. kakk!! Hiks.. tolong!!!" Teriak Tian didalam kamar mandi.

"EHHH DEKK!! TUNGGUUU YAA!! KAKAK UDAH PANGGILIN KAK ARYAA!! DIA UDAH TELEPON AMBULAN!! NANTI KESINII!! PAKAI CELANAMU DEKK!! HABIS INI MAU KE RUMAH SAKITT!!"

"Kakkk!!! Hiksss!! Darahnya banyak banget kakk!!!! Hikss... Hiks.." tangis Tian tak dapat terbendung.

Darah masih saja terus menerus keluar dari anusnya. Tubuhnya lemas tak karuan. Dengan sekuat tenaga, Tian meraih celananya dan memakainya kembali. Tangannya bergemetar tak karuan. Darah masih saja keluar dari anusnya. Perutnya seperti ditusuk-tusuk jarum.

Tian mengira hidupnya akan sampai situ saja. Tian menangis karena mungkin ini adalah ulah ilmu hitam. Tian pun terkulai lemas dengan darah yang terus keluar hingga celana cokelatnya berubah menjadi maroon karena bercampur warna darah merah. Tian pun tak kuat menahan sakit diperutnya dan..

BRUK!

Tubuh Tian tergeletak diatas lantai kamar mandi tak sadarkan diri. Darah masih saja keluar dari anusnya.  Sayup-sayup Tian mendengar bentakan dari luar kamar mandi. Lalu ada suara gebrakan pintu terbuka secara paksa.

Sebelumnya, kakak PMR yang panik mengetahui itu langsung berpencar mencari kak Arya untuk meneleponkan ambulan. Sedangkan sisanya pergi ke grup tenda 10 IPA 1 dan mengabarkan jika Tian sedang sakit hingga anusnya mengeluarkan darah.

Denyut jantung Daniel, Arga dan Dirga yang mengetahui itu segera terpacu cepat. Adrenalin menyeruak membuat keringat terus mengalir ke seluruh tubuh. Mereka berlari menuju pusat kesehatan di dekat lapangan. Hati mereka gusar, penyakit apa yang diderita oleh Tian sampai anusnya mengeluarkan darah.

Kak Arya juga tak kalah panik, ia membentak ke operator rumah sakit untuk cepat-cepat mendatangkan ambulan ke tempat mereka kemah. Kak Arya langsung berlari menuju pusat kesehatan dan menemukan Daniel, Arga dan Dirga yang mencoba mendobrak pintu kamar mandi.

Mereka ber-4 pun langsung mengumpulkan tenaga mereka menjadi satu dan mendobrak pintu kamar mandi secara bersama-sama.

"SATU!! DUA!! TIGA!!"

BRAK!!

Suara gebrakan terdengar jelas memantul ke segala arah. Mereka ber-4 terkejut melihat Tian sudah tergeletak lemas di lantai kamar mandi. Darah sudah berhenti keluar namun meninggalkan bercak darah di sekitar celananya dan lantai kamar mandi. Mereka ber-4 tak kuasa menahan kepanikan mereka.

Sayup-sayup terdengar suara sirine ambulan dari arah lapangan. Para siswa banyak bergerombol ingin mengetahui apa yang sedang terjadi.

Petugas medis keluar dari ambulan dan membawa tandu medis menuju pusat kesehatan lapangan itu. Mereka ber-4 menggotong Tian dan membaringkan tubuhnya di tandu medis itu. Petugas kesehatan melarang mereka ber-4 untuk ikut pergi bersama mereka ke rumah sakit. Karena tubuh mereka yang tinggi-tinggi terlebih lagi badan mereka yang kekar takkan muat di ambulan.

Mereka ber-4 memutuskan untuk mengendarai mobil Daniel. Namun sebelum itu Arya izin ke Pratama Putri untuk mengambil alih tugasnya di perkemahan sementara. Setelah Arya izin ke Pratama Putri, Arya bergegas menuju mobil Daniel yang siap dikendarai. Arya mengambil alih mobil itu dan menancap gas kuat-kuat untuk mengejar ambulan tadi.

Jantung mereka memompa darah dengan cepat, adrenalin sudah menguasai tubuh mereka. Setelah sampai, mereka keluar mobil lalu berlari menuju ruang IGD.

Saat ingin masuk, mereka ditahan. Alasannya karena ruang IGD harus tetap steril dan mereka berempat hanya diperbolehkan menunggu diruang tunggu. Mereka ber-4 mengalah dan menunggu di ruang tunggu. Hati mereka tak bisa tenang, bahkan sedari menunggu mereka ber-4 berjalan-jalan kecil mondar-mandir tak tahu arah sangking gusarnya.

Setelah 30 menit berlalu,

"Mohon perhatian, untuk keluarga Tian silahkan temui saya sekarang" terdengar suara dokter memanggil keluarga Tian

Mereka ber-4 pun bergegas menemui dokter itu.

"Apakah kalian keluarga Tian?"

"Iya dok" jawab mereka serentak

"Baik, ikuti saya."

Mereka ber-4 pun mengikuti kemana dokter itu keruangannya.

"Baik.. silahkan masuk.. silahkan duduk.. sebelumnya perkenalkan nama saya dokter Leona. Saya disini selaku dokter yang sedang berjaga di IGD sore ini ingin bertanya, jika boleh tahu, siapa pasangan saudara Tian?"

"Saya dok!" Jawab mereka ber-4 serentak

"Sebentar.. saudara Tian memiliki 4 orang pasangan?!"

"Belum sih dok, cuma kayaknya kita sama-sama suka sama Tian"

"Oh.. lalu, apakah diantara kalian ada yang pernah berhubungan seksual dengan Tian?"

Mereka ber-4 sontak saling menatap satu sama lain. Sepertinya dari raut wajah keempat calon seme Tian tidak pernah berhubungan seksual dengan Tian.

"Baiklah, sepertinya tidak. Jadi begini, pada saat pembelahan sel sperma itu ada 2x pembelahan yaitu meiosis 1 dan meiosis 2. Mungkin karena gagal membelah pada meiosis dua, jadi ada kromosom x dan kromosom y yang tidak membelah namun tetap menyatu dan tidak memisah"

"Pada saat fertilisasi yang dimana ovum itu berkromosom x maka kromosom yang dimiliki oleh saudara Tian menurut terkaan saya yaitu XXY. Jadi itu adalah kondisi dimana laki-laki yang memiliki tanda-tanda keperempuanan.. seperti membesarnya buah dada dan lain-lain. Nah.. hal ini muncul di Tian, namun yang muncul saat ini hanya 1 yaitu menstruasi.. ini pertama kalinya Tian menstruasi.. dan Tian juga bisa memiliki anak dari situ.." tutur Dokter itu kepada ke-empat seme Tian

Tiba-tiba senyum tercetak jelas diwajah mereka berempat ketika mengetahui bahwa Tian bisa menghasilkan anak. Namun, sebelum melangkah lebih jauh, mereka harus mempersiapkan diri dan menunjukkan siapakah yang akan memenangkan hati Tian.

"Baik, saya minta untuk menjaga Tian karena mungkin pada saat awal-awal Tian tidak bisa menerima kenyataan ini.. jangan lupa untuk membayar biaya pengobatannya ya.. totalnya menjadi Rp150.000 silahkan dibayar di costumer service"

Mereka pun bergegas menuju costumer service dan membayar biaya pengobatan Tian. Setelahnya mereka diberitahu dimana ruangan Tian. Mereka ber-4 langsung berlari menuju ruangan Tian dan masuk kedalamnya. Disana sudah terpasang infus dan tersaji buah-buahan. Wajah Tian sangat damai dilihatnya, meskipun pucat wajahnya tidak menandakan bahwa wajah imutnya luntur.

Mereka ber-4 langsung masuk semua dan duduk disamping ranjang Tian. Mereka juga membahas sesuatu..

__________________________________
TBC

Silahkan vote ya untuk melanjutkan ke subbagian berikutnya!

Tulis komentar apakah alur ceritanya akan menjadi sad/happy?

Terima kasih!

- penulis

Pacar Posesif Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang