24

4.1K 148 2
                                    

"Aaarrgghh terusshhh Tianhh.. sshhhh" desah Teguh saat Tian mengocok kejantanan Teguh dengan perlahan.

Namun sebelum memasuki kocokan ketiga, pintu kamar Teguh yang awalnya tertutup, tiba-tiba terbuka kencang.

BRAKK!!

Suara pintu terdobrak sudah memantul ke sudut-sudut ruangan. Karena kaget, Tian dan Teguh sontak menoleh ke arah seseorang yang mendobrak pintu itu.

Ternyata insan yang mendobrak pintu kamar Teguh itu adalah Arga. Dari wajah Arga sudah tampak geram. Tangannya mengepal keras dan urat-urat di lehernya tercetak jelas.

"TEGUH!! TERNYATA KAU!! AARGGGHH!!" kesal Arga melepaskan Tian dari Teguh dan menghantamkan kepalan tangannya pada pipi Teguh.

Teguh sedikit tersungkur. Arga menggendong Tian dan membawanya keluar.

"Argah.. kenapah kau memilikih wajah yang tampanh.." ucap Tian yang kesadarannya masih dibawah naungan obat perangsang yang diberikan Teguh. Tangan Tian mengelus pipi Arga.

"Ya!" Jawab Arga tegas dengan wajah datar. Disamping itu hati Arga sangat senang dan ingin jingkrak jingkrak.

Arga membawa Tian pergi dari rumah Teguh menuju rumahnya. Disaat diperjalanan, Tian terus saja meracau hal-hal yang tidak jelas.

Tian kadang-kadang menggoda Arga, mengatakan jika Tian siap untuk digagahi karena Arga tampan. Namun Arga harus sadar, apa yang diucapkan Tian ada karena Tian sedang dibawah naungan obat perangsang yang menghilangkan akal sehatnya.

"Argah.. mengapah wajahmu sangath tampanh.. mungkinh.. jikah akuh adalah perempuanh.. akuh mauh kau menggagahikuh.. ahh.. pastih enakh.." Tian meracau sambil terus berpegangan pada pinggang Arga

"Ya!" Arga hanya menjawab dingin.

Sesampainya di rumah Arga. Arga menggendong Tian apa koala menuju kamarnya. Saat digendong Tian terus mengelus dan meraba-raba wajah Arga. Bahkan Tian hampir mencium bibir Arga.

Akan tetapi Arga menolak, karena ia akan mencium bibir kenyal Tian dan akan menggagahinya sampai tak bisa jalan selama sebulan jika ia sudah menikahi Tian dengan sah.

Arga tak mau napsu buasnya membuat Tian terluka ataupun hamil sebelum mereka menikah secara sah. Arga hanya menginginkan Tian menjadi istrinya, melahirkan anak-anaknya dan mendidik anak-anaknya dengan otak cerdas Tian.

Arga membuka pintu kamarnya dan membaringkan tubuh Tian di kasurnya. Ia melihat Tian menggeliat layaknya cacing kepanasan.

Netra Tian seperti menginginkan sesuatu dari Arga. Arga tahu apa yang jiwa Tian inginkan saat itu. Sebenarnya Arga juga ingin melakukan hal yang netra Tian inginkan. Namun ia paham, jika hal itu akan berdampak buruk pada kesehatan mental Tian.

Mengapa berdampak pada kesehatan mental Tian? Karena Tian akan hamil diluar nikah dan sebenarnya yang mengetahui Tian memiliki rahim itu tidak banyak orang. Tian juga memiliki perasaan yang cukup peka.

Apalagi ketika Tian mendengar cemoohan dari masyarakat sekitar tentangnya pasti akan membuat mental Tian menjadi tidak sehat.

Maka dari itu, Arga membuka laci mejanya dan mengeluarkan obat pereda libido. Arga mencampurnya dengan air putih dan menyuruh Tian untuk meminumnya.

"Tian, kayaknya kamu kepanasan.. minum dulu gih.." ucap Arga sambil menyodorkan air putih yang telah ia campur dengan obat penurun libido.

"Yahh.. bolehh.. makasihhh.." Tian meneguk air itu sampai habis.

Setelahnya Arga ingin melihat reaksi Tian. Reaksi Tian dari air yang telah ia campur dengan obat penurun libido itu membuat Tian mulai berangsur memiliki kesadarannya kembali.

Pacar Posesif Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang