52

3.1K 103 9
                                    

"Udah mas udah habis" ujar Tian lalu merapikan alat makan milik warung bubur ayam itu

"Oke bentar baby" jawab Arga dan menghabiskan makanannya

Setelahnya Arga membayar makanannya lalu pergi membawa Tian pulang ke rumahnya.

Tian sebenarnya grogi, apa alasan untuk menutupi perbuatannya semalam kepada ibunya.

"Mas.. nanti gimana ngomong ke mama.. ( ibu Tian )" tanya Tian

"Biar nanti mas aja yang ngomong sayang" jawab Arga

Sebenarnya Tian geli dipanggil 'baby' atau 'sayang' okeh Arga. Bayu sendiri juga jarang memanggilnya dengan sebutan itu. Namun Tian juga berusaha untuk biasa-biasa saja..

"Yaudah mas.. makasii" ucap Tian

Mereka berdua melaju ke rumah Tian untuk memulangkan Tian ke habitatnya.

"Assalamualaikum!!.." ucap Tian lalu masuk kedalam rumahnya

"Waalaikumsalam, ya Allah nakku.. kemana aja anak perjaka ini.." tanya ibu Tian

Tian berjalan dengan sangat pelan-pelan, bahkan Tian berjalan dengan sedikit mengangkang. Namun Tian tutupi dengan berjalan dengan pelan-pelan dan hati-hati.

Tian merasa tidak enak karena ia sudah kehilangan keperjakaannya sejak Arga menggagahinya karena dendam Arga selama ini saat ibunya berkata 'anak perjaka'.

"Hehehe.. habis main dirumahnya mas Arga Bu.." jawab Tian

"Ohhh ngapain aja disana?" Tanya ibu Tian

"Halo Tante.." Arga masuk kedalam rumah Tian setelah memarkirkan mobilnya

"Ehh ini Arga.. kemarin malem Tian ngapain aja dirumahmu?.. kayanya seru gitu ya" tanya ibu Tian

"Iya te hehehe.. Tian sama saya jalan-jalan cari makan sama ngobrol-ngobrol sama tidur.. hehehe" jawab Arga

"Hmmm.. yaudah biasa anak muda, sekarang kamu mau makan nak?" Tanya ibu Tian kepada Arga

"Ma, anak mama ga ditanyain mau makan apa?" Tanya Tian

"Kalo kamu ga perlu ditanya nanti makan sendiri, nak Arga gimana kabarnya?.. sehat ya.. perasaan Tante terakhir kali ketemu kamu badannya ngga se-gedhe ( sebesar ) ini.." ujar ibu Tian

"Hehehe.. iya te.. sekarang sering nge-gym daripada yang lalu.. oh iya Tante, saya ada hadiah daster sama kaos.." Arga memberikan sebuah daster dan kaos batik celup kepada ibu Tian, Tian juga kaget karena pada saat ia berangkat pulang bersama Arga tidak melihat benda itu.

"Wihhh makasih.. kamu dermawan ya nak" ujar ibu Tian

"Tian, lihat.. cocok banget kan mama pake ini" tanya ibu Tian sambil mempaskan daster pemberian Arga

"Iya ma bagus, warnanya natural gitu ya.. apalagi ada tumbuhan-tumbuhannya gitu" jawab Tian

"Alhamdulilah, makasih ya nak Arga.. nak Arga mau ngobrol bentar?" Tanya ibu Tian

"Em boleh te, saya juga mau ngobrol" ujar Arga

"Tiann!!.. Buatin minumm!!.." Titah ibu Tian

"Iyaa maa" Tian pergi ke dapur dan membuatkan Arga, ibunya dan dirinya teh hangat.

Selagi Tian menyeduh teh, tiba-tiba dari belakang Arga memeluk Tian dan mencium pipi Tian.

"Mas.. aku lagi buat teh panas lho.. mau aku siram teh panas?" Tanya Tian

"Apapun yang penting bisa cium pipi manismu ini sayang.." jawab Arga

Tian merasakan bahwa hatinya sedikit salah tingkah/tersipu dengan apa yang dikatakan Arga. Namun segera ia buang jauh-jauh pikiran itu karena Tian tadi malamnya telah diperkosa oleh Arga. Meskipun Tian merasa sedikit nikmat, namun mayoritas hanya berisi rasa sakit saat Arga mulai memasukkan benda lonjong itu.

Pacar Posesif Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang