50

4.5K 155 15
                                    

"Diam babyhh.. aku sudah berusaha semaksimal mungkin untuk pelan-pelanh.." ujar Arga

"Hiks.. Hiks.. A-akuh kayakh mauh matih mashh.. Hiks.. Hiks.. Tianh gah sangguph.." jawab Tian

"DIAM!! KAU TERLALU BANYAK MENGELUH BABY PLAKK!!" Arga menampar pipi Tian dan hal itu ampuh membuat Tian menjadi syok dan terdiam

"DIAM DAN NIKMATI!!" titah Arga

Arga mengangkat Tian dan menggendongnya ala koala namun dengan posisi kejantanan Arga yang masih menancap pada lubang Tian.

"Dengar baby.. aku akan berusaha membuatmu puas.." ujar Arga lalu memompa kejantanannya dengan tempo cepat secara tiba-tiba.

"AARRRKKKHHH!! MASHH!! AARRKKHHH!! SAKITHHH!!" Tian berteriak sekencang mungkin dengan air mata yang masih mengalir

PLOK!! PLOK!! PLOKK!!

Suara tabrakan antara paha kekar Arga dengan bokong Tian membuat suara yang memantul ke seluruh ruangan.

Arga merasakan nikmat duniawi, ia memaksa memompa maju mundur kejantanannya meskipun lubang Tian masih sempit dan tanpa pelumas.

"ARKH-ARKH-ARKHHH MA-ASS PELAN-PELANHHH" Tian menangis sambil memohon kepada Arga untuk pelan-pelan dalam kegiatan ini.

Tian merasakan jika ujung kepala penis Arga sudah mencapai tengah-tengah perut Tian ( mencapai maks kapasitas ruang rahim  Tian ).

Bahkan perut Tian yang awalnya rata, sekarang muncul benjolan lonjong yang menandakan bahwa penis Arga melebihi kapasitas ruang maks lubang rahim Tian.

Bahkan ujung kepala penis Arga sering menumbuk titik maksimum dari lubang rahim, dan hal itu sangat amat menyakitkan bagi Tian.

"Arrkkkhhh.. enak banget anyingghhh ( anjing )" desah Arga karena pertama kalinya ia menikmati nikmat duniawi yang tiada duanya.

"ARKH!!-ARKHH!!-ARKHH!! MASH!! A-AARRKKHH!! TERLALU DALAMH!!!" Tian merasakan jika rahimnya sangat-sangat penuh dan ingin meledak karena Arga mencapai maks volume rahim.

Tangan Tian sudah sedaritadi meremat dan mencakar punggung kekar nan lebar milik Arga karena tak kuasa menahan rasa sakit yang teramat pedih.

Bahkan rambut-rambut halus yang tumbuh disekitar ujung pangkal penis ( bukan ujung kepala penis ) seperti menggelitik bokong Tian.

Namun rasa geli itu tidak akan bisa dibandingkan dengan rasa sakit yang sangat pedih karena Arga sangat kasar dalam bermain kepada Tian.

"ARKH-ARKH-ARKHHH MA-ASS PELAN-PELANHHH!! TIANH GA KUATHH!! ARRGGHHH!!" Tian tak sanggup lagi menahan rasa sakit ini

Setelah 10 menit bermain, Tian sekarang sudah mampu menemukan kenikmatan meskipun masih sedikit.

"ARKH.. HHHHGGNNNHH.. ARKHH.. MASH ARGAHH.. HHGGNNNHHH.. ARKKHH.. MMHHHHH" Tian tak mampu menahan desahannya lagi

Tangan Arga juga tidak diam. Tangan kanan Arga menahan punggung Tian agar tidak jatuh dan tangan kirinya bermain dengan puting Tian.

"UDAHH MASHH JANGAN SENTUH ITUU... HHGGNNNHHH-ARRKHH!!.. MMHHH.. ARRKKKHHH.. HHGGNNNHHH.." Tian merasakan stimulus yang diberikan Arga terlalu besar dan Tian tak sanggup menerima semuanya secara serentak.

Kejantanan Arga terus memompa maju mundur ke dalam rahim Tian. Lubang Tian juga sudah lecet sekali karena permainan Arga.

Bahkan tubuh Tian terhentak-hentak naik turun. Arga dengan tenaga kudanya tak lelah menopang tubuh Tian didalam dekapannya.

Pacar Posesif Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang