14

5.7K 208 12
                                    

Lalu Tian menyuapi Daniel. Tak lama seseorang yang sedari tadi menatap tajam kearah Tian merasa gusar hatinya. Ia adalah Arga.

Semalaman setelah Tian dilecehkan berkat siasat Leona, sahabat baiknya sendiri. Setelah ditelusur lebih lanjut, Leona-lah yang memiliki ide bagaimana Tian disingkirkan dari pandangan Arga.

Arga tidak terima cara seperti itu, meskipun Leona adalah teman baiknya. Arga memilih untuk tak mau berkomunikasi dengan Leona. Sementara Leona? Entahlah menurut keterangan sekolah dia pindah sekolah entah kemana.

Disisi lain, Dirga yang juga seseorang yang menyukai Tian juga berpikir bagaimana cara agar ia tidak kalah saing dengan orang lain dan mendapatkan hati Tian.

Dirga bahkan mengikuti banyak sekali bimbingan belajar materi biologi agar ia dekat dengan Tian. Bagaimana bisa dekat dengan Tian? Karena Tian menyukai mata pelajaran biologi dan ingin menjadi pemenang OSN.

Maka dari itu menurut Dirga, OSN adalah salah satu cara agar ia bisa dekat dengan Tian. Maka dari itu Dirga sering belajar tapi tetap membentuk tubuhnya.

Dirga juga membeli suplemen penambah tinggi badan agar ia bisa memikat hati Tian. Sepertinya Tian menyukai laki-laki bertubuh tinggi.

Bahkan saat Tian belajar bersama guru biologinya untuk mencoba latihan soal OSN, Dirga juga turut ikut serta. Bahkan Dirga dan Tian bisa dikatakan bersaing, Tian tak menyangka jika Dirga memiliki pemahaman biologi yang setara dengannya.

~~~

"Halo, mas Daniel udah sampai?"

"Iya Tian, mas udah sampai"

"Oke mas, bentar Tian keluar"

Tian membukakan pintu rumahnya dan terlihat Daniel sudah menunggu didepan gerbang rumahnya. Tian membuka kunci gerbang rumahnya, lalu tiba-tiba Daniel memeluk Tian.

"Ih mas lepas"

"Bentar Tian, mas suka kaya gini"

"Ih mas, nanti dilihatin orang lhoo. Masss!!! Lepass"

"Iya-iya.."

Tenaga Tian tak kuat untuk memberontak dari dekapan Daniel. Daniel sangat salah tingkah, bahkan setelah mereka berpelukan, Daniel senyum-senyum sendiri.

"Mas? Kok senyum-senyum sendiri?"

"E-eh? Iya kah? Yaudah ah ayo masuk Tian, mas kedinginan diluar"

"Ohh ya mas silahkan"

Tian membukakan pintu rumahnya. Daniel dan Tian masuk ke rumahnya dan duduk di sofa. Entah bagaimana, mereka saat itu menjadi canggung untuk memulai pembicaraan.

"Em.. m-mas Daniel mau minum a-apa?" Tanya Tian gugup

"T-terserah deh" jawab Daniel juga gugup

"Ohh yaudah, aku bikinin susu ya mas.. mau ikut liat?"

"H-hah?? Liat susumu??" Tanya Daniel dengan mata melebar dan berbinar

"Bukan gituuuu, ih mas. Mau ikut ke dapur maksudku.."

"Ohhh ayo"

Daniel dan Tian berjalan menuju dapur. Di dapur, Daniel kaget, meskipun ibu Tian dan Tian tidak memiliki asisten rumah tangga. Akan tetapi rumah mereka selalu bersih dan rapi.

Pacar Posesif Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang