16

6K 214 5
                                    

Daniel melajukan mobilnya dan berhenti didepan Club bar yang cukup terkenal di kotanya. Ia berjalan menuju bar itu.

"Mass.. ayo mass.. murah kokk.. kiw-kiw" goda salah satu wanita di bar itu

"Yaudah berapa?"

"200k aja sejam"

"Hm"

Daniel menarik wanita itu ke sebuah kamar yang sudah disiapkan oleh pihak bar. Daniel juga telah mendapatkan kondom disana.

Daniel membuka pakaian wanita itu, ia tak mau mencium bibir wanita itu. Mengapa? Karena yang boleh hanyalah Tian yang mencium bibirnya.

Ia menjilati klitoris wanita itu, bahkan sedikit menggigit klitoris itu.

"Aahhh!! Hmmh!!! Enakhh!! Terus mas!! Aahhh!!" Desah wanita itu tak karuan karena Daniel menyedot dan menjilati vagina wanita itu dengan rakus.

"Hmmhh!! A-akuhh keluarhh!! Aahh!!" Lalu wanita itu menyemburkan cairan bening nan kental ke mulut Daniel. Daniel menghisap cairan itu sampai sampai habis.

Daniel membuka celananya dan terpampanglah kejantanannya yang sangat-sangat besar. Bahkan pelacur itu sampai kaget dibuatnya, biasanya ia melayani pria yang memiliki kejantanan yang tidak terlalu besar.

"HISAP!" titah Daniel

Pelacur itu menyentuh kejantanan Daniel dan mengocoknya dengan perlahan-lahan.

"Aarrgghhh.. kocok terus Tianhh... Aarrgghhh" nyatanya Daniel melakukan hubungan intim dengan pelacur itu sambil membayangkan Tian yang ia gagahi.

"Aarrgghhh pinter kamu Tian sayanghh.. aarrgghh!! Terushh!! Ssshhh!!! Aaarrgghh!!" Daniel mendongakkan kepalanya karena sangking enaknya kejantanannya di kocok.

Pelacur itu sedikit merasa cemburu, karena laki-laki yang ia layani sedang membayangkan orang lain. Namun, apa boleh buat karena ia hanyalah pemberi jasa untuk digagahi bukan dicintai.

Desahan Daniel yang dicampur dengan suara beratnya membuat desahan yang keluar dari mulutnya begitu indah.

Setelahnya ia melepas tangan pelacur itu dan mendorong tubuh pelacur itu ke kasur. Mengapa? Karena ia tak ingin ejakulasi jika bukan karena lubang kenikmatan yang ia tunggu. 

Daniel membuka paha pelacur itu, ia melihat jika vaginanya tambah basah entah mengapa. Daniel mengarah jarinya kepada klitoris wanita itu. Ia menggesek-gesek jarinya pada klitoris itu dengan tempo cepat.

Setelahnya Ia memasukkan satu jarinya. Lalu ia mengocok vagina wanita itu dengan jari telunjuknya dengan mengeluar-masukkan jarinya itu.

"Aahhh!! Mass!! Aahhhh!! Enakkhh!!! Aaaahhh!!! Ah-ahhh!!! A-akuuhh!! Keluarhhh!!!" Desah wanita itu dengan kencang

"Gimana Tian? Enak??" Tanya Daniel sedikit kehilangan akal sehatnya karena saat seperti ini, ia akan brutal dan hanya memikirkan Tian sebagai fantasi seksnya.

"AHHH!! ENAKKHH!! NYAHH!! AAHHH!! TERUSSHH!!! AAHHH!!!"

Karena tak puas, Daniel mengeluarkan jarinya. Lalu ia memasukkan jari manis dan jari tengahnya. Lalu mendorong keluar-masuknya dan mengocok keatas kebawah pada vagina pelacur itu.

"MMHHH!! AAHH!! ENAKKHH!! MAAS!! TERUSSHH!!! AAHHH!! YAH! AAHHH!!"

Lalu pelacur itu mengeluarkan cairan bening nan kental yaitu cairan orgasmenya kembali sampai muncrat ke perut Daniel.

Daniel merasa bahwa itu cukup lalu mengeluarkan kejantanannya dan menggesek-gesek kepala penisnya dengan klitoris.

Daniel dengan posisi memeluk wanita itu dan menaruh kepalanya pada pundak wanita itu, membuat pelacur itu keenakan karena digesek-gesek klitorisnya.

Pacar Posesif Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang