10

8.7K 261 16
                                    

Mereka ber-4 langsung masuk semua dan duduk disamping ranjang Tian. Mereka juga membahas sesuatu..

"Eh tadi totalnya segini, kalo dibagi 4 jadi segini. Dah mana uangmu" tagih Daniel

Arga, Dirga dan Arya membuka dompet mereka dan menyerahkan uang mereka masing-masing.

"Eh gimana kalo kita adain kesepakatan aja" ajak Arya

"Apa tuhh" tanya Arga

"Jadi, kita kan sama-sama suka Tian nih. Gimana kalo kita berlomba siapa yang bakal menangin hati Tian, nanti menangin taruhan"

"OKE!" sontak Arga, Dirga dan Daniel menyetujui

"Yaudah, taruh uang 1,5 juta masing-masing peranak di atas meja ini."

Mereka ber-4 menaruh uang cash 1,5 juta rupiah diatas meja. Uangnya sementara dipegang Dirga.

"Oke, batas maksimalnya sampai Tian kelas 11 gimana? Gas ga?" tanya Arya

"Gas.." jawab Dirga
"Skuy.." jawab Arga
"Hayukk" jawab Daniel

"E-emmhh... A-aku dimana.." tiba-tiba suara imut muncul di ruangan itu, ternyata Tian sudah sadarkan diri

"Eh Tian, sudah bangun? Minum dulu gih.." lalu Daniel mengambil botol minum dan sedotan agar Tian menyeruputnya.

"Nahh gituu, gini.. kata dokter.. kamu itu ada kelainan pada saat sperma ayahmu membelah. Jadi kromosom XY itu nyatu, terus katanya dokter pas fertilisasi kalo ga salah, itu menyatu dan kromosomnya jadi XXY. Itu kondisi laki-laki tapi memiliki tanda-tanda perempuan katanya." Jelas Arya sambil mengelus-elus kepala Tian

"T-terus?.. apa efeknya?.." tanya Tian

"Kamu bisa hamil" jawab mereka ber-4 serentak sambil menatap kearah Tian

"APA?!!"

"Iya Tian, darah yang keluar tadi itu darah menstruasi.." tutur Arga

Tian tiba-tiba teringat dengan perkataan wanita yang katanya 'menjaga'-nya dan merubah tubuhnya menjadi seperti layaknya perawan yang elok. Bahkan Tian masih ingat jika ia bisa memikat hati laki-laki, Tian ingin menolak itu. Namun sayang, tubuhnya sudah terlanjur diubah oleh wanita itu.

"Tian? Tian? Halo?? Tian?? Kok bengong?" Tanya Dirga

"E-eh! ngga.. ngga apa.." jawab Tian gugup

"Tian, kamu punya orang yang sudah kamu cintai?" Tanya Daniel sambil menatap tajam kearah Tian

"Hah???" Tian masih bengong

"Kamu lagi suka sama seseorang ga?" Tanya Dirga sekarang

"Ng-ngga s-sih.. emang ke-kenapa?"

"Ga apa" jawab Arga

"Tian, kamu punya tipe orang yang disukai?" Tanya Kak Arya

"E-emang kenapa kak?.."

"Ck, udah jawab!" Titah Dirga

"Y-ya.. yang cantik? Terus bisa olahraga?" Jawab Tian namun masih sedikit ragu

"Kalo cowok?" Tanya Arga

"Ha-hah??.. cowok??"

"Ya!" jawab Daniel tegas

"E-eum.. mungkin.. yang kekar? jago olahraga? em.. mungkin.. tampan?.."

"Apakah aku kurang berotot?" Tanya Arya sambil menunjukkan otot lengannya yang tebal dan dipenuhi urat-urat

"Ya, apa aku juga kurang?" Tanya Daniel sambil menunjukkan tricep-nya yang tebal

"Gimana kalo aku?" Tanya Arga sambil berpose ala-ala binaragawan didepan Tian sambil menaik-turunkan alis tebalnya

"Kalo aku Tian?" Tanya Dirga sambil menunjukkan bahunya yang lebar dan otot-otot lengannya yang menghiasi tubuhnya

"E-em.. mungkin.. seperti punya Arga?.." jawab Tian ragu

"Hahaha, kau memang cocok denganku sayang" jawab Arga sambil menaik-turunkan alis tebalnya

Sontak hal itu membuat Daniel, Arya dan Dirga menatap Arga dengan tatapan masam. Memang otot Arga sangat-sangat tebal dan kekar. Ia juga rutin melatih otot-ototnya di gym. Hal itu semata agar Tian meliriknya. Jika dibandingkan dengan Daniel, Dirga dan Arya, memang otot Arga perbandingannya 3 : 1 : 1 : 1 .

Hati Arga sejujurnya berbunga-bunga ketika Tian yang mengatakan itu. Ia tak menyesal latihan keras untuk membentuk tubuhnya agar Tian meliriknya.

Disisi lain, Tian biasa aja saat mengatakan itu. Karena ia masih menyukai perempuan, namun mengapa ada rasa yang sedikit mengganjal ketika ia menatap lekat wajah Arga. Entahlah, memang dasarnya Arga tampan dan tinggi.

Arga mendekati Tian dan menggantikan Daniel untuk mengelus-elus kepala Tian. Arga tersenyum manis kepada Tian. Tian juga membalas senyumnya. dibalik itu semua, Daniel, Dirga dan Arya menatapnya tak suka dan ingin memukul wajah Arga agar menjauh dari Tian.

Tian tiba-tiba merasakan dibawah pahanya seperti ada cairan basah nan lengket. Saat ia menyibakkan selimut dan membuka pahanya lebar-lebar serta membuka celana pendeknya itu.. keluarlah cairan bening nan harum dari anusnya. Arga, Daniel, Dirga dan Arya yang melihat itu sontak merasa adrenalinnya meningkat. Mereka tak kuasa melihat bibir anus Tian yang berwarna pink itu sedang mengeluarkan cairan bening nan kental itu.

"eh?! Apa inii" lalu Tian segera beranjak ke kamar mandi dan menutup pintunya.

Diluar kamar mandi, Daniel, Arga, Dirga dan Arya sedang mengeluarkan kejantanan mereka dari celana mereka dan terlihat, memang kejantanan Arya dan Arga-lah yang paling besar. Namun selisih ukuran mereka hanya 2 cm saja dari milik Daniel dan Dirga. Mereka mengocok kejantanan mereka sendiri-sendiri sambil satu-satu menjilati cairan bening yang keluar dari anus Tian yang tersisa diatas sprei.

"Aarrgghhh... Manissshhh..." Desah Daniel

Mereka ber-4 mengocok kejantanan mereka sendiri-sendiri sambil membayangkan sedang menggagahi Tian. Setelah 20 menit, mereka pun klimaks dan mengeluarkan benih mereka. Namun mereka kumpulkan kedalam botol kaca kosong. Setelah mereka menembakkan benih mereka ber-4 kedalam botol, isi botol tersebut hanya tersisa setengahnya saja yang kosong. Padahal botol itu ukuran 1000 ml.

Setelahnya mereka cepat-cepat memakai celana mereka dan menyimpan botol tersebut. Setelahnya Tian keluar dari kamar mandi dan mencium aroma-aroma aneh di ruangan itu. Tian merasa aneh, bau apa ini. Baunya seperti bau pandan, namun sangat menyeruak. Tian langsung mengambil pengharum ruangan dan menyemprotkan ke sudut-sudut ruangan.

Lalu Tian kembali tidur di ranjang itu dan kembali berkelana ke alam mimpi. Arga, Arya, Dirga dan Daniel juga ikut tidur di lantai yang beralaskan tikar.

________________________________
TBC

Silahkan vote untuk melanjutkan ke subbagian berikutnya.

Tulis di kolom komentar, apakah Tian harus dijodohkan dengan Arga atau dengan seme lainnya?

Menurut kalian, Tian lebih cocok berjodoh dengan siapa? Tulis di kolom komentar!

Terima kasih

- Penulis

Pacar Posesif Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang