33

3.1K 130 16
                                    

"Em.. mau ga kamu jadi pacar mas?" Tanya Bayu

"M-maksudnya mas?.." tanya Tian untuk memperjelas pertanyaan Bayu

"Mau ga kamu jadi pacar mas? Ya.. meskipun nanti kita bakal LD-" sebelum Bayu melanjutkan omongannya, perkataan langsung di potong oleh Tian

"Mau!" Jawab Tian, ya meskipun pada saat di halte Tian awalnya lupa pada Bayu namun sekarang tidak. Karena Bayu itu teman Tian sekelas pada saat kelas 7-8 saja, ditambah karena Tian itu tipenya tidak terlalu suka berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Maka Tian tidak terlalu kenal kepada teman-temannya SMPnya.

"H-hah??.. beneran kamu Tian?.." tanya Bayu lagi

"Iya! Mau.. tapi.. mas habis ini sekolah diluar kota.." ujar Tian lirih

"Ngga kok, mas tetep bakal setia sama kamu.. mas janji.. kamu juga mau janji bakal setia sama mas?" Tanya Bayu sambil menunjukkan ( mengacungkan )  jari kelingkingnya

"J-janji.. makasih mas.." setelah Tian menautkan jari kelingkingnya, Tian langsung memeluk Bayu dan meneteskan air mata haru. Bayu melepaskan pelukannya dan menangkup wajah Tian dengan kedua tangannya.

"Kenapa nangis sih sayang.." tanya Bayu sambil memegangi wajah Tian dengan kedua telapak tangan lebarnya

"Ke-kenapa jari-jari mas tebel-tebel.. hiks" Tian tiba-tiba berujar seperti itu sambil memandang Bayu dengan mata berair dan pipi menggembung

"Hahaha.. dari sananya udah besar gitu.. kenapa? Jarimu kecil? Tapi gemeshin kalo jarimu seimut ini.. sama kayak orangnya.." Goda Bayu

"Ishh apaan sih mas.." Tian pura-pura merajuk dengan menjauhkan badannya dari badan Bayu

"Tian.. kamu pernah digagahin ga?" Tanya Bayu dengan tatapan serius

"H-hah?.. maksudnya mas?.." tanya Tian bingung dengan kata 'digagahin'

"Ga jadi deh, kamu pernah dicium orang ga?" Tanya Bayu

"Pernah!" Jawab Tian

"SIAPA?!!! SEBUTKAN!!" Titah Bayu karena gusar mendengar jika pacarnya itu pernah dicium orang

"Mama.. Bapak.. Paman.. Tante.. Terus Nenek.. Nenek Margaretha.. Masih banyak sih.. Lagian itu cuma cium pipi.. Tian suka cium pipi" Tian mencoba menyebutkan satu persatu sambil mengingat-ingat siapa yang pernah menciumnya lagi

"Ohh.. kamu suka.. mau ga mas cium?" Goda Bayu dengan tatapan yang mungkin bagi orang lain adalah tatapan mesum

"Maass!!" Tian menolak dengan menjauhkan badannya dengan badan Bayu

"Tapi mas pacarmu lho.." Bayu menarik badan Tian didalam dekapannya..

Sekarang Tian dan Bayu dalam posisi duduk. Bayu sedang memeluk Tian dan Tian hanya menerimanya saja. Dada Bayu dan dada Tian saling bertemu.

Mereka berdua duduk diatas kasur dengan tatapan Bayu yang menatap intens ke wajah Tian.

"Semua tubuhmu ini.. milik mas. Dan semua tubuhku ini.. milik kamu.." tutur Bayu sambil meraba hampir seluruh bagian tubuh Tian

Karena Tian dan Bayu sama-sama masih menggunakan celana pendek. Bayu bahkan sesekali curi-curi pandang ke paha Tian yang sangat-sangat mulus dan putih.

Tian juga sedikit curi-curi pandang dengan gundukan yang bertambah besar saat mereka berpelukan. Dimana gundukan itu berada di celana Bayu.

"M-mas Bayu.. mau cium?.." tanya Tian malu-malu sambil menunduk kebawah. Satu jari Bayu langsung menarik dagu Tian untuk mengedarkan pandangan Tian kepadanya.

Pacar Posesif Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang